Makin jauh petualangan yang kulalui, makin banyak pula hal yang kutemui. Orang dengan bermacam-macam tipe, ada yang aneh ada yang baik dan tidak sedikit pula yang nyeleneh. Namun, tentu saja semuanya menjadi tambahan pelajaran buatku.
Tapi, bukan itu masalah yang akan aku tuliskan kali ini.
Kata 'Kini Kau T'lah Dewasa', kata ini sepertinya membuatku sedikit bingung menghadapinya. Kata ini cukup berat terdengar ditelingaku. Dengan usia hampir 22 kadang kegalauan menyapaku, saat semua pembahasan menuju pada satu kata 'NIKAH'. Aku bingung, karena aku masih begitu geli mendengarnya. Aku masih sibuk dengan setumpuk TANTANGAN dihadapanku, tugas-tugas baru kampus sepertinya lebih meyita perhatianku, daripada hal itu. Meski aku kadang terprovokasi, tapi sepertinya itu hanya sekilas saja. Aku pun masih bingung, menyatakan sikap ketika terang-terangan kata itu tertuju padaku. Aku bimbang menentukan sikap, ya bingung.
Yang aku tahu, segalanya itu akan indah pada waktunya, yang aku tahu Allah akan memberikan keteguhan memilih, jika memang masanya tiba, yang aku tahu 'dia' berbanding lurus denganku. Jika tiba waktunya, aku tak mungkin melawan kehendakNya. Tapi itulah, syetan tak pernah tinggal diam hingga masanya tiba, kadang ada yang 'tak halal' menyapa, mengetuk hati yang berusaha menjaga agar terjaga. Maka, yang bisa kulakukan hanyalah berdo'a, agar Allah memberikan keteguhan hati, keteguhan hati 'Menjaga agar Terjaga'. Mungkin salah satu hal yang paling menyakitkan bagi muslimah ketika ada yang 'tak halal' di hatinya. Ada maksiat yang memenuhi hatinya, maksiat yang menggantikan kedudukan Rabbnya, Naudzubillah.
Allah, aku tahu hati ini tak slalu bersih, iman ini tak slalu jernih, sikap pun jarang sempurna. Saat diseberang sana, saudaraku sedang berjuang dengan nyawa mereka melawan zionis untuk mempertahankan ISLAM mereka, mempertahankan cintaMu, aku malah tak jua menang melawan hawa nafsu, melawan segala maksiat hati.
Tapi, bukan itu masalah yang akan aku tuliskan kali ini.
Kata 'Kini Kau T'lah Dewasa', kata ini sepertinya membuatku sedikit bingung menghadapinya. Kata ini cukup berat terdengar ditelingaku. Dengan usia hampir 22 kadang kegalauan menyapaku, saat semua pembahasan menuju pada satu kata 'NIKAH'. Aku bingung, karena aku masih begitu geli mendengarnya. Aku masih sibuk dengan setumpuk TANTANGAN dihadapanku, tugas-tugas baru kampus sepertinya lebih meyita perhatianku, daripada hal itu. Meski aku kadang terprovokasi, tapi sepertinya itu hanya sekilas saja. Aku pun masih bingung, menyatakan sikap ketika terang-terangan kata itu tertuju padaku. Aku bimbang menentukan sikap, ya bingung.
Yang aku tahu, segalanya itu akan indah pada waktunya, yang aku tahu Allah akan memberikan keteguhan memilih, jika memang masanya tiba, yang aku tahu 'dia' berbanding lurus denganku. Jika tiba waktunya, aku tak mungkin melawan kehendakNya. Tapi itulah, syetan tak pernah tinggal diam hingga masanya tiba, kadang ada yang 'tak halal' menyapa, mengetuk hati yang berusaha menjaga agar terjaga. Maka, yang bisa kulakukan hanyalah berdo'a, agar Allah memberikan keteguhan hati, keteguhan hati 'Menjaga agar Terjaga'. Mungkin salah satu hal yang paling menyakitkan bagi muslimah ketika ada yang 'tak halal' di hatinya. Ada maksiat yang memenuhi hatinya, maksiat yang menggantikan kedudukan Rabbnya, Naudzubillah.
Allah, aku tahu hati ini tak slalu bersih, iman ini tak slalu jernih, sikap pun jarang sempurna. Saat diseberang sana, saudaraku sedang berjuang dengan nyawa mereka melawan zionis untuk mempertahankan ISLAM mereka, mempertahankan cintaMu, aku malah tak jua menang melawan hawa nafsu, melawan segala maksiat hati.
Namun, Rabb engkaulah Maha Pengampun, & Maha Pembolak balik hati. Jadikanlah hati ini hanya tunduk padaMu saja, tidak pada yang lain. Biarlah, gemuruh semangat hanya tertuju pada ibadahMu. Biarkan niat karnaMu menjadi komitmen sejati penjagaan diri. Jika tidak di dunia ini, maka akan kuminta 'dia' di syurgaMu. Aku tak ingin Engkau marah, karena maksiatku, maka bantulah hambamu ini menjaga agar terjaga.
Berilah perisai pada hati ini, perisai terbuat dari besi yang tak pernah karat, untuk menghadang maksiat, namun jadikan ia selembut & seputih kapas untuk hal-hal yang Kau cintai. Maka, yang 'tak halal' menjauhlah, sejauh mungkin. Karena aku untuk dia yang telah Dia sediakan, namun hatiku tetaplah untuk Allah saja.
Untuk kau yang tak kuketahui keberadaannya:
'Suatu saat jika kau jadi pendampingku, Tetaplah menjadi pendampingku, dan berada disampingku, tapi jangan di hatiku. Karna hati ini hanya milik Rabb ku :)'
Berilah perisai pada hati ini, perisai terbuat dari besi yang tak pernah karat, untuk menghadang maksiat, namun jadikan ia selembut & seputih kapas untuk hal-hal yang Kau cintai. Maka, yang 'tak halal' menjauhlah, sejauh mungkin. Karena aku untuk dia yang telah Dia sediakan, namun hatiku tetaplah untuk Allah saja.
Untuk kau yang tak kuketahui keberadaannya:
'Suatu saat jika kau jadi pendampingku, Tetaplah menjadi pendampingku, dan berada disampingku, tapi jangan di hatiku. Karna hati ini hanya milik Rabb ku :)'