tag:blogger.com,1999:blog-68530578036540816092024-03-13T23:39:37.947+07:00RENUNGAN & KISAH INSPIRATIFAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.comBlogger604125tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-9739314371595766442015-03-01T01:40:00.001+07:002015-03-01T01:40:03.444+07:00MANFAAT DARi BERSYUKUR…<br />Manfaat bersyukur dpt memberi kegembiraan dLam jiwa<br />Membuka cakrawaLa hati menjadi haLus<br />Membuka pintu kesuksesan jiwa<br />Menjadi motor menggerak kebahagiaan<br /><br /><br />~Kegembiraan & Produktifitas~<br /><br />Bersyukur dLam hidup ini meLahirkan sikap optimis<br />Hanya akan muncuL, biLa kita senantiasa bersyukur<br />Karena sikap optimis tertanam keyakinan :…<br />Datang~nya kesebuhan krn sakit<br />Datang~nya keberhasiLan krn gagaL<br />Datang~nya menang ketika kaLah<br />Datang~nya kebahagiaan ketika bersedih<br /><br />Membuka pintu harapan menenangkan hati terhadap rasa takut<br />Menghimpun segaLa kekuatan dan membangkitkan semangat<br />Mohon pertoLongan, bertawakaL kepada ALLAH…!!<br /><br />Setiap orang yg berIman yakin akan janji ALLAH<br />Bahwa krn sesungguhnya sesudah kesuLitan ada kemudahan<br />Kemampuan mensyukuri nikmat ALLAH…??!!<br /><br />Berarti kita meyakini tdk yg di sebut dg keberhasiLan terLambat datang<br />Tidak ada kebahagiaan yg bisa tertunda, sehingga tdk usah tergesa~gesa<br />Atau geLisah menghadapi masa suLit krn sgaLa urusan didLm hidup kita<br />Ada di gemggaman Allah yg menciptakan dan Mengatur<br />SgaLa kehidupan di aLam semesta ini…!!<br /><br />ALLAH tdk mentakdirkan sesuatu meLainkan ada hikmah yg di kehendaki~nya<br />Karena Allah maha bijak & maha mengetahui<br />Maka tidak tdk ada yg sia~sia di dLam hidup ini…??!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-crmSWZRHLKo/VPILXo63rLI/AAAAAAAABx8/BWOml4iCM1g/s1600/1457671_3654805505727_118764950_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-crmSWZRHLKo/VPILXo63rLI/AAAAAAAABx8/BWOml4iCM1g/s1600/1457671_3654805505727_118764950_n.jpg" height="400" width="400" /></a></div>
<br /><br />Banyak kebaikan yg meLimpah Ruah yg tersembunyi di baLik peristiwa<br />Yang menyedihkan yg tidak kita sukai<br />Tanpa kita sadari di baLik peristiwa yg menurut kita pahit<br />Ternyata Manis di kemudian hari…!!<br /><br />Menurut kita menyedihkan Namun membahagiakan diLain waktu<br />Sebagaimana Firman Allah berbunyi…<br />BoLeh jd kamu membenci sesuatu padahaL iA sangat baik bagi~Mu<br />Dan boLeh jd kamu menyukai sesuatu padahaL iA buruk bagi~Mu<br /><br />ALLAH maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui~Nya…!!<br />[Qs. AL~Baqarah ; 216]<br /><br /><a href="https://www.facebook.com/hashtag/yuch?source=feed_text&story_id=876846532338501">#Yuch</a> Qta B.E.R.S.Y.U.K.U.R………!!??Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-36329782522627308402015-03-01T01:36:00.001+07:002015-03-01T01:36:12.119+07:00 RAHASIA DIBALIK HARI JUM'AT <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-blxJCLiLrFo/VPIKgpfPiJI/AAAAAAAABxw/KNAPkAFF_Ik/s1600/ju_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-blxJCLiLrFo/VPIKgpfPiJI/AAAAAAAABxw/KNAPkAFF_Ik/s1600/ju_n.jpg" height="400" width="400" /></a></div>
<br />Assalamu'alaikum Warahmah Wabarokah...<br /><br />🚩 Hari Terbaik<br />Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabada:"Hari terbaik dimana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum'at<br /><br />🚩 Terdapat Waktu Mustajab untuk Berdo'a.<br />Abu Hurairah r.a berkata Rasulullah bersabda: " Sesungguhnya pada hari Jum'at terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya". Rasululllah mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu (Muttafaqun Alaih)<br /><br />🚩 Ibnu Qayyim Al Jauziah - setelah menjabarkan perbedaan pendapat tentang kapan waktu itu - mengatakan: "Diantara sekian banyak pendapat ada dua yang paling kuat, sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadits yang sahih, pertama saat duduknya khatib sampai selesainya shalat. Kedua, sesudah Ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi (Zadul Ma'ad Jilid I/389-390).<br /><br />🚩 Sedekah pada hari itu lebih utama dibanding sedekah pada hari-hari lainnya.<br />Ibnu Qayyim berkata: "Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya". Hadits dari Ka'ab r.a menjelaskan: "Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya".(Mauquf Shahih)<br /><br />🚩 Hari tatkala Allah menampakkan diri kepada hamba-Nya yang beriman di Surga.<br />Sahabat Anas bin Malik r.a dalam mengomentari ayat: "Dan Kami memiliki pertambahannya" (QS.50:35) mengatakan: "Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jum'at".<br /><br />🚩 Hari besar yang berulang setiap pekan.<br />Ibnu Abbas r.a berkata : Rasulullah SAW bersabda:<br />"Hari ini adalah hari besar yang Allah tetapkan bagi ummat Islam, maka siapa yang hendak menghadiri shalat Jum'at hendaklah mandi terlebih dahulu." (HR. Ibnu Majah)<br /><br />🚩 Hari dihapuskannya dosa-dosa<br />Salman Al Farisi r.a berkata : Rasulullah bersabda: "Siapa yang mandi pada hari Jum'at, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum'at". (HR. Bukhari).<br /><br />🚩 Orang yang berjalan untuk shalat Jum'at akan mendapat pahala untuk tiap langkahnya, setara dengan pahala ibadah satu tahun shalat dan puasa.<br /><br />Aus bin Aus berkata: Rasulullah bersabda: "Siapa yang mandi pada hari Jum'at, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah". (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh Ibnu Huzaimah).<br /><br />🚩 Wafat pada malam hari Jum'at atau siangnya adalah tanda husnul khatimah, yaitu dibebaskan dari fitnah (azab) kubur.<br /><br />🚩 Diriwayatkan oleh Ibnu Amru , bahwa Rasulullah bersabda:"Setiap muslim yang mati pada siang hari Jum'at atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari fitnah kubur". (HR. Ahmad dan Tirmizi, dinilai shahih oleh Al-Bani).<br /><br />🚩 Hari paling utama di dunia<br />Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada hari jum’at ini, antara lain:<br /><br />🚩 Allah menciptakan Nabi Adam ‘alaihissallam dan mewafatkannya.Hari Nabi Adam ‘alaihissallam dimasukkan ke dalam surga.Hari Nabi Adam ‘alaihissallam diturunkan dari surga menuju bumi.Hari akan terjadinya kiamat.Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:<br />“Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)<br /><br />🔛 Semoga bermanfaat ya shabat beriman,syukron...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-82539912740105146192015-03-01T01:33:00.001+07:002015-03-01T01:33:50.847+07:00 Isteri yang Meminta ‘Cerai’, Munafik?Semakin hari semakin tinggi tingkat perceraian di Indonesia. Jumlah angka perceraian yang terdata di Pengadilan Agama, bagai angka deret ukur. Semakin modern kehidupan dalam konotasi sekuler angka perceraian dalam keluarga, terus bertambah dengan drastis. Sekarang, justru menjadi sebuah kecenderungan baru, di mana isteri meminta cerai dari suaminya alias khulu’.<br />Misalnya, ada seorang isteri yang tiba-tiba meminta cerai suaminya, sesudah menikah selama lima belas tahun, dan dikaruniai empat orang anak. Bahkan ada seorang wanita yang meminta cerai kepada suaminya, padahal keduanya sudah menikah hampir dua puluh tahun lebih, dan dikaruniai enam orang anak. Tanpa sebab yang jelas.<div>
<br />Ada karena meminta khulu’ itu justeru saat suaminya, terkena PHK, yang sebelumnya menjadi seorang manajer, dan gajinya puluhan juta rupiah. “Entahlah aku tiba-tiba kehilangan feeling terhadap suamiku. Jika aku berhubungan badan dengan suamiku menjadi sangat takut, seperti mau diperkosa”, ucap wanita itu. Tetapi, ada pula suaminya tetap memiliki penghasilan, dan menjadi pimpinan sebuah perusahaan, tetapi hanya berkurangnya intensitas komunikasi, kemudian isterinya meminta khulu’.<div>
<br />Betapa banyak sekarang ini wanita-wanita yang tiba-tiba kehilangan ‘feeling’ terhadap suaminya, dan merasa tidak ‘in’ lagi, dingin, dan serta-merta meminta cerai, tanpa mempertimbangkan anak-anak mereka. Padahal, sebelumnya mereka merupakan pasangan yang kelihatan serasi dan harmonis. Justru bertindak diluar dugaan, isterinya yang mula-mula hormat, mencintai, dan tulus, tiba-tiba meminta khulu’ terhadap suaminya.<div>
<br />Kehidupan keluarga dan rumah tangga, dikalangan masyarakat modern, terutama di perkotaan, cenderungan mengalami anomali dari sisi hubungan suami-isteri. Intensitas hubungan yang kurang, dan kadang-kadang hanya melalui dunia maya, atau handphone menyebabkan mereka menjadi sangat rentan dan melakukan tindakan yang sifatnya emonsional, dan tanpa mempertimbangkan akibat-akibatn ya. Terutama bagi masa depan anak-anak mereka. Mereka dengan sangat mudah minta khulu’ kepada suaminya.<br />Adanya ketidak kepercayaan ‘distrust’ dikalangan wanita terhadap suaminya terus-menerus meningkat, sekalipun angka-angkanya jumlahnya belum dapat dipastikan. Wanita yang kelihatan mencintai suaminya, diekpresikan dengan ungkapan dan lantunan kata yang indah, serta terkadang membuat haru, tapi ujungnya wanita itu melakukan selingkuh dengan laki-laki lain. Meninggalkan suaminya. Padahal, suaminya tidak kurang suatu apa, sehat secara pisik, dan memiliki penampilan yang memadai, kecerdasan, dan penghasilan. Inilah tragedi masyarakat modern.<br />Apalagi wanita-wanita yang telah memiliki penghasilan sendiri, dan merasa lebih tinggi, sulit untuk dapat menghormati suaminya, dan memberikan penghargaan suaminya dengan tulus. Justru yang sering terjadi meremehkan, bahkan tidak jarang-jarang membanding-bandingkan suaminya dengan laki-laki lainnya, yang menjadi temannya.<div>
<br />Wanita-wanita yang seperti ini, menurut Tsauban RA, mengatakan bahwa Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Salam, bersabda, “Para wanita yang menuntut cerai adalah para wanita munafik” . (HR.Tirmidzi). Namun, yang dimaksud dengan munafik itu, menurut As-Sundi, dalam ‘Ala Musnad, dalam hadist tersebut adalah munafik amali,bukanlah munafik I’tiqadi (keyakinan). Perbuatan seperti itu tidak layak dilakukan oleh seorang wanita mukminah dan hanya dilakukan oleh para wanita munafiqah.</div>
<div>
<br />Sekalipun perbuatan meminta khulu’ itu tergolong sebagai keputusan yang dibolehkan, jika benar-benar sudah tidak ada lagi solusi, yang memadai ketika seorang isteri merasa di zalimi suaminya, atau dirugikan dalam berbagai segi oleh suaminya.<br />Meskipun, tindakan khulu’ itu tergolong perbuatan munafik amali bukan I’tiqadi, tetapi sudah termasuk penyimpangan,yang dilarang. Mereka yang melakukan khulu’ itu bagaikan orang-orang yang berduyun-duyun, keluar mengais perniagaan yang tidak laku di kedalamannya samudera. Mereka berlayar dengan perahu syubhat dan keraguan-raguan, gelombang khayalan pun berlayar membawa mereka. Mereka dipermainkan oleh ombak dan badai, kemudian terdampar di pantai kehinaan.</div>
<div>
<br />“Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. Perumpaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat”. (Al-Baqarah : 16-20).<br />Sifat nifaq selalu muncul dari dalam diri manusia, yang menginginkan kehidupan dunia, tanpa memperhatikan kehidupan di akhirat kelak. Mereka mengejar fata murgana, mengejar kehidupan dunia, yang menyesatkan diri mereka. Tinggalkan semua yang menyebabkan jatuhnya diri ke dalam perbuatan yang dapat menimbulkan murkanya Allah. Khulu’ tanpa alasan adalah tergolong perbuatan nifaq amali’, yang dapat menjerumuskan pelakunya ke dalam nifaq I’tiqadi. Wallahu’alam.<br /><br />source: eramuslimdotcom<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-sooLMU2iOYA/VPIJ-sA4XoI/AAAAAAAABxo/KIGLCo8hq_w/s1600/10378956_877565135599974_8297583031954297913_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-sooLMU2iOYA/VPIJ-sA4XoI/AAAAAAAABxo/KIGLCo8hq_w/s1600/10378956_877565135599974_8297583031954297913_n.jpg" height="262" width="320" /></a></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-26243339798941319002015-03-01T01:30:00.002+07:002015-03-01T01:30:49.418+07:00Nabi Ayub pun Tersenyum<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-DDr87PIi1r0/VPIJKdBnyXI/AAAAAAAABxg/PppQvfIsErU/s1600/1005008_3654792465401_1175738148_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-DDr87PIi1r0/VPIJKdBnyXI/AAAAAAAABxg/PppQvfIsErU/s1600/1005008_3654792465401_1175738148_n.jpg" height="279" width="320" /></a></div>
<br />Allah mencintai hamba-hamba-Nya dengan cara yang unik dan berbeda-beda. Semakin tinggi ketakwaan seorang hamba, semakin unik cara Dia mencintainya. Salah satunya adalah Nabi Ayub. Lelaki yang diamanahkan Allah untuk mengemban misi ketuhanannya itu dicintai Allah dengan penyakit yang sangat parah. Tak tanggung-tanggung, karena penyakitnya itu, Ayub alaihi salam dijauhi sahabat dan kerabatnya. Mereka tak tahan berdekatan lantaran aroma tak sedap dan takut tertular.<br /><br /><br />Maha suci Allah yang telah menciptakan manusia semulia Ayub. Ia tak pernah membenci Allah dengan takdirnya, tak pula ia merasa bahwa Tuhan yang dicintainya itu tak adil terhadapnya. Semakin berat sakit yang dirasa, semakin cinta Ayub kepada Allah. Dan mulianya Ayub, semakin parah penyakitnya semakin ia tersenyum. Allah dan para malaikat pun kan tersenyum oleh kesabaran lelaki mengagumkan itu.<br />Memang takkan sebanding jika sekarang saya mengajukan sebuah nama untuk menyandingkannya dengan Nabi Allah itu. Namun teramat banyak saya harus belajar tentang arti kesabaran dan cinta kepada Allah dari sahabat yang satu ini. Hesti, alias Titi yang lima belas tahun menderita radang sendi sehingga ia kini hanya bisa tergolek tak berdaya di kamar tidurnya. Namun ia tetap terlihat ceria dan bersemangat menjalani hidupnya. “Saya ingin terlihat tetap bersyukur, dan saya ingin tersenyum saat harus menghadap-Nya,” ujar gadis itu.<br />Kemarin saat bertelepon dengannya, saya bertanya satu hal yang paling tidak ingin saya tanyakan kepadanya karena khawatir menyinggung perasaannya. “Mbak, tak inginkah mbak Titi sembuh?”<br />Saya tak pernah menyangka jawabannya. “Tidak, sebaiknya saya tetap seperti ini sambil Allah memberikan kehendaknya.”<br />Titi pun menjawab penasaran saya yang seolah bertanya, “kenapa.” Menurutnya, ia amat bersyukur Allah menimpakan penyakit ini kepadanya, meski sudah sangat lama ia menjalani hari-harinya di kamar tidur. Hidup dengan bantuan orang lain, bahkan untuk ke kamar kecil sekali pun. Radang sendi yang dideritanya membuat seluruh persendiannya sakit tak berdaya. Ia membutuhkan bantuan orang lain untuk seluruh aktivitasnya.<br /><br />Tapi Titi tetap tersenyum. “Kalau saya sembuh, saya tidak yakin akan tetap sedekat ini dengan Allah. Saya tak pernah yakin akan tetap khusuk beribadah, akan menangis di setiap sujud panjang saya jika saya bisa berdiri dan sehat. Boleh jadi saya akan menjauh dari-Nya, hidup dalam kesenangan yang membuat saya lupa akan kematian,” tuturnya.<br /><br />“Jadi, mbak tidak ingin sembuh?” tambah saya yang semakin termangu oleh kata-kata ajaibnya.<br />“Biarlah saya tetap seperti ini. Saya yakin Allah sedang mencintai saya dengan takdirnya. Jujur, saya tak ingin sembuh karena saya takut Allah tak lagi mencintai saya.” Duh, Titi rasanya tak ada alasan Allah tak mencintaimu. Sungguh saya iri kepada Titi, karena saya yakin Nabi Ayub akan pun tersenyum melihat Titi.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-57454004043772253812015-02-25T12:14:00.005+07:002015-03-01T01:26:02.478+07:002X LIPAT BALASAN BAGI SEDEKAH DALAM 2 JAM<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-w_cxaCvcXY0/VPIIHgpzJFI/AAAAAAAABxU/onnqPv0Ixd0/s1600/1%2B(7).jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-w_cxaCvcXY0/VPIIHgpzJFI/AAAAAAAABxU/onnqPv0Ixd0/s1600/1%2B(7).jpeg" height="258" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Atas semua amal yang dilakukan oleh seorang hamba, Allah Ta’ala telah sediakan baginya balasan terbaik. Ada balasan amal yang langsung diberikan di dunia, ataupun ditangguhkan di akhirat. Banyak juga yang diberi karunia oleh-Nya mendapat balasan di dunia sebelum panen kebaikan di akhirat kelak.<br />
<br />
Atas semua jenis balasan itu, Allah Ta’ala memiliki hikmah yang amat bijak bagi siapa yang mau memungutnya. Pun, di dalamnya terdapat ujian yang besar bagi seorang hamba. Apakah hal itu akan menambah kualitas iman dan semangatnya untuk memperbaiki diri, atau sebaliknya.<br />
<br />
Bagi siapa yang melaksanakan amal dengan ikhlas hanya karena Allah Ta’ala, baginya tersedia balasan agung, melebihi apa yang dibutuhkan olehnya.<br />
<br />
Bajuri, sebut saja namanya begitu, tengah mengendarai mobil menuju ke sebuah lokasi perkantoran di wilayah Jakarta. Di tengah jalan, ia teringat dengan adik kandungnya yang sudah lama tak bertukar kabar.<br />
<br />
Tak lama kemudian, Bajuri pun mengambil ponsel untuk menghubungi istrinya, “Mah, tolong transfer senilai 1,5 juta ke rekening yang ayah SMS-kan setelah ini ya?”<br />
<br />
Merasa perlu mendapat penjelasan, istrinya itu bertanya, “Itu uang apa, Pah? Untuk siapa?”<br />
<br />
Bajuri menjawab singkat, “Transfer aja. Pakai mobile banking. Nanti papah ceritakan.” Ia pun menutup pembicaraan singkat dengan istrinya.<br />
<br />
Berselang jenak, Bajuri meneruskan nomor rekening yang ia terima dari adiknya kepada sang istri. Hanya sepuluh menit kemudian, sang istri memberi kabar bahwa uangnya telah ditransfer ke nomor rekening tersebut.<br />
<br />
Bajuri pun kembali menekan tombol nomor di ponselnya untuk menghubungi adiknya, Paijo, yang tinggal di Semarang bersama anak dan istrinya.<br />
<br />
“Apa kabar, Jo?” Sapa Bajuri setelah mengucap salam.<br />
<br />
“Alhamdulillah, Mas.” Lanjut Paijo, “Kami sekeluarga sehat.”<br />
<br />
“Syukurlah kalau begitu”, lanjut Bajuri, “Gini, Jo. Barusan Mbak Feni transfer 1,5 juta ke rekeningmu. Coba dicek, sudah masuk atau belum.”<br />
<br />
Mendengar itu, Paijo terdiam sejenak sebelum akhirnya mengucap syukur dan sampaikan terima kasih tak berujung kepada kakaknya. Rupanya, anaknya baru akan masuk SMP dan ia belum memiliki uang untuk membayar biaya masuk yang besarnya 1,5 juta.<br />
<br />
Harunya bertambah ketika kakaknya mentransfer uang sejumlah itu, padahal ia belum menyampaikan ceritanya. Ini juga jawaban atas doanya, sebab sudah sekian banyak upaya dilakukan, tapi semuanya menemui jalan buntu.<br />
<br />
Bajuri pun menutup pembicaraan sebab mobil yang dikendarainya akan segera sampai di kantor yang ia tuju.<br />
<br />
Setelah memarkir mobil, Bajuri langsung menuju ruangan pertemuan. Di sana sudah menunggu jajaran staff dan pimpinan perusahaan. Rupanya, Bajuri adalah seorang konsultan. Pendapat dan sarannya ditunggu demi kemajuan perusahaan yang mengundangnya itu.<br />
<br />
Maka berlalulah waktu sekitar dua jam. Bajuri menyampaikan masukan setelah mendegarkan penjelasan praktisi dan pihak manajemen perusahaan. Setelahnya, Bajuri pamit karena masih ada urusan yang harus dia selesaikan.<br />
<br />
Saat bergegas meninggalkan ruangan meeting, ia mendengar suara sepatu yang beradu dengan lantai mengejarnya.<br />
<br />
Setelah berhasil mengejar dan berbasa-basi sejenak, disampaikanlah kepada Bajuri, “Maaf, Pak. Bisa minta tanda tangannya di sini?” Ujar sekretaris tersebut sembari menyodorkan selembar berkas.<br />
<br />
Belum sempat bertanya, Bajuri sudah mendapatkan penjelasan dari sosok tersebut, “Bos saya nitip salam untuk Bapak. Beliau menitipkan ini,” terangnya sembari menyodorkan amplop berisi cek tunai senilai tiga juta rupiah.<br />
<br />
Bajuri pun bergegas melanjutkan langkahnya setelah melempat senyum dan menyampaikan terimakàsih.<br />
<br />
Dalam perjalanan pulang itu, Bajuri pun menelpon istrinya, “Mah, dua jam lalu Papah meminta Mamah untuk transfer. Itu nomor rekening adikku.” Sang istri mengiyakan apa yang disampaikan suaminya. Lanjut sang suami mengakhiri, “Nah, dua jam kemudian, Papah mendapatkan rezeki dua kali lipat dari jumlah yang kita berikan kepada Paijo.”Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-81743338571391484562015-02-25T12:12:00.000+07:002015-03-01T01:26:49.055+07:007 CARA MENGETAHUI DIA JODOH YANG BAIK ATAU BUKANAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..<br />
<br />
<br />
<br />
1. Lihat penghormatannya pada ayah ibunya (Jika ia baik pada keluarganya, ada kemungkinan besar iapun berbuat baik padamu dan keluargamu)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/--neBj6u7DIA/VPIHvvdFSiI/AAAAAAAABxQ/mqwi8Qi6tq0/s1600/1005982_10151484735226268_1808059708_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/--neBj6u7DIA/VPIHvvdFSiI/AAAAAAAABxQ/mqwi8Qi6tq0/s1600/1005982_10151484735226268_1808059708_n.jpg" /></a></div>
<br />
2. Lihat bagaimana kasihnya pada anak kecil (karena kelak kau kan punya keturunan, lihatlah apakah ia dekat dengan anak kecil? Karena ia kan menjadi ibu atau ayah bagi keluargamu)<br />
<br />
3. Lihat sholatnya (Coba cari informasi tentang ibadahnya, khususnya mengenai sholat. Apakah ia sholat tepat waktu? Jika lelaki apakah ia suka ke masjid bahkan menjadi imam atau mu'adzin? Jika ya. poin plus untuknya. Karena ia insyaAllah mampu menjadi imammu)<br />
<br />
4. Lihat karakternya (Selami lebih dalam kelebihan dan kekurangan sifatnya. Lalu tanya pada diri sendiri siapkah saya menoleransi kekurangannya?)<br />
<br />
5. Tanya apa visi atau citanya dalam menikah (menikah itu bukan hanya satu dua hari, ia sebuah organisasi terkecil yang sangat penting. Maka, tanpa visi yang jelas yang ada hanyalah kehampaan dalam rumah tangga)<br />
<br />
6. Tanya pada Sahabat terdekatnya (Orang terdekat biasanya mengatakan apa adanya tentang dirinya. Gali informasi sangat detil dari dirinya. Pastikan dapat dipercaya)<br />
<br />
7. Jika semua poin di atas sudah terceklis. Jangan lupa tanya baik-baik, "Maukah dia menjadi jodohmu?" (Karena iapun menginginkan poin-poin yang sama darimu)<br />
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-66743426187506374182014-11-11T23:52:00.000+07:002015-02-17T21:30:58.742+07:00KISAH ISTRI SHOLEHAH YANG SANGAT PATUH DAN SETIA KEPADA SANG SUAMI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-dc24eDHTg4I/VGI-uhtjdGI/AAAAAAAABnQ/y1tPaQVGvt4/s1600/10395834_10152366305486268_8412210655490689957_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="318" src="https://3.bp.blogspot.com/-dc24eDHTg4I/VGI-uhtjdGI/AAAAAAAABnQ/y1tPaQVGvt4/s320/10395834_10152366305486268_8412210655490689957_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Kisah nyata ini saya dapatkan dari kitab ‘Uqudulujain. Sebuah kitab yang banyak dikaji di berbagai pondok pesantren di Indonesia. Kitab karya Syaikh Nawawi Al-Bantani ini cukup populer karena merupakan salah satu kitab yang membahas tentang tata cara hidup berumah tangga yang islami.<br />
<br />
Semoga kisah yang ditulis kembali ini dapat menginspirasi para wanita khusunya yang hendak/sudah membina mahligai rumah tangga agar mendapatkan berkah dalam pernikahannya. Kisah setia ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW.<br />
<br />
Ketika Rasulullah S.A.W masih hidup, tersebutlah seorang istri yang shalihah. Wanita setia ini begitu taat kepada suaminya. Suatu hari, karena kewajiban Agama untuk pergi berjihad, sang suami hendak berangkat memenuhi panggilan suci untuk berjihad dia berpesan pada istrinya “Istriku tersayang<br />
yang kucintai, aku akan pergi untuk berjihad meninggikan kalimat-kalimat Allah, sebelum aku kembali pulang dari berjihad, kamu jangan pergi kemanapun dan jangan keluar dari rumah ini”. Setelah berpesan demikian pada istrinya, berangkatlah si suami menuju medan jihad.<br />
<br />
Beberapa hari berlalu, datanglah seseorang kepada wanita tersebut yang mengabarkan bahwa Ibunya sedang sakit parah. Orang yang diutus tersebut mengatakan pada wanita shalihah tersebut untuk segera menjenguk Ibunya.<br />
<br />
“Ibumu saat ini sedang sakit keras, jenguklah dia sekarang”<br />
<br />
Dengan gelisah wanita tersebut menjawab “Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, bukannya tidak mau menjenguk, tapi saya dilarang keluar rumah sebelum suami saya pulang, tolong sampaikan permohonan maaf dan salam saya pada Ibu”. Si utusanpun pulang kembali tanpa membawa wanita tersebut.<br />
<br />
Malam berlalu dan suami yang berjihad belum juga pulang. Keesokan harinya datang kembali seorang utusan yang mengabarkan bahwa Ibu wanita tersebut meninggal dunia. Betapa sedih perasaan wanita tersebut, air matanya berlinang mendengar kabar Ibu yang dicintainya telah pergi untuk selama-lamanya, bahkan disaat terakhirnya dia tidak berada disampingnya.<br />
<br />
Utusan tersebut berkata “sekarang Ibumu telah tiada, datanglah untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum beliau akan dikebumikan hari ini”. Namun istri yang shalihah ini sambil menangis tersedu menjawab “Bukanya saya tidak mencintai Ibu saya, tapi saya memegang amanah suami saya untuk tidak keluar rumah hingga dia pulang dan memberi saya izin”.<br />
<br />
Dengan berat utusan tersebut pulang. Mungkin karena kesal dan heran dengan sikap wanita tersebut yang tidak mau datang walaupun Ibunya sakit keras hingga meninggal dunia, dia adukan masalah tersebut pada Rasulullah S.A.W.<br />
<br />
Dengan nada sedikit kesal ia berkata kepada Nabi SAW, “Wahai Rasulullah, wanita itu sangat keterlaluan, dari mulai Ibunya sakit hingga meninggal dunia dia tidak mau datang untuk menemui Ibunya”.<br />
<br />
Rasulullah bertanya “Kenapa dia tidak mau datang?”<br />
<br />
“Wanita itu mengatakan bahwa dia tidak mendapata izin untuk keluar rumah sebelum suaminya pulang berjihad”, jawab utusan yang mengadu ke Rasulullah SAW tersebut.<br />
<br />
Rasulullah SAW tersenyum, kemudian beliau berkata “Dosa-dosa Ibu wanita tersebut diampuni Allah SWT karena dia mempunyai seorang puteri yang sangat taat terhadap suaminya”.<br />
<br />
Hikmah dari kisah ini adalah agar setiap wanita selalu taat pada suaminya selama apa yang diperintahkan suaminya bukan untuk mengingkari ketentua Allah. karena bagi seorang Istri hak Suamilah yang paling pertama dan utama harus dipenuhi, sedangkan bagi seorang Suami, Ibunyalah yang harus lebih diutamakan. Kesetiaan seorang istri dan ketaatannya pada suami pada kisah wanita di atas bisa dijadikan contoh bagaimana seorang Istri menjaga amanah dan patuh pada suami, sehingga orangtuanya pun mendapatkan berkah yang luar biasa. Semoga para pembaca khususnya wanita bisa mengambil hikmah dalam kisah ini dan menjadi seorang calon atau Istri yang baik dan diridhoi Allah SWT. Amin amin, ya Rabbal 'Aalamiin.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-22132180086322872662014-11-11T23:51:00.001+07:002014-11-11T23:51:12.208+07:00BULAN PERNAH TERBELAH<br /><br /><a href="https://2.bp.blogspot.com/-478O6NYjP7c/VGI-NhRBpaI/AAAAAAAABnE/QI2UlKN_aNE/s1600/10671328_10152366304156268_4423684534841680190_n.jpg"><img border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-478O6NYjP7c/VGI-NhRBpaI/AAAAAAAABnE/QI2UlKN_aNE/s400/10671328_10152366304156268_4423684534841680190_n.jpg" /></a><div>
<br /></div>
<div>
SUBHANALLAH, BUKTI ILMIAH BAHWA BULAN NABI MUHAMMAD MEMBELAH BULAN AKHIRNYA DITEMUKAN<br /><br />Atas peristiwa ini ALLAH menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (QS Al Qomar 54:1-2)<br /><br />Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah SAW membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah.<br /><br />Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?”<br /><br />Rasulullah SAW bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab, “Coba belah bulan…” Rasulullah SAW pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan.<br /><br />Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!”<br /><br />Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.<br /><br />Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…”<br /><br />Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (sampai akhir surat Al-Qamar).<br /><br />Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy<br /><br />Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:”Dipersilahkan dengan senang hati.”<br /><br />Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah.<br /><br />Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…”<br /><br />Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.<br /><br />Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan.<br /><br />Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.”<br /><br />Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan<br /><br />tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?<br /><br />” Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.”<br /><br />Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!<br /><br />Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!”<br /><br />Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, ‘Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu.<br /><br />Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah… Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar…. Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.”<br /><br />Penemuan ini baru didapatkan setelah adanya tekhnologi yang mutakhir di abad 20 . Inilah salah satu bukti bahwa Qur’an ialah mukjizat terbesar & SEPANJANG MASA, karena ayat-ayatnya baru dapat dibuktikan oleh ilmu & tekhnologi terakhir. Bahkan masih banyak lagi ayat-ayat yang belum dapat dibuktikan oleh ilmu & tekhnologi. Bukti kuat bahwa Qur’an bukan buatan Rasulullah Muhammad SAW tapi berasal dari ALLAH, Tuhan Langit & Bumi yang Maha Mengetahui ciptaan-NYA.<br /><br />Jika Al-Qur’anul Kariim bukan berasal dari Allah, tentu ayat ini kemungkinan besar berbeda bunyinya & salah besar, tapi Alhamdulillah… Qur’an TERBUKTI BENAR.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-478O6NYjP7c/VGI-NhRBpaI/AAAAAAAABnE/QI2UlKN_aNE/s1600/10671328_10152366304156268_4423684534841680190_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-87534395425187486922014-11-11T23:48:00.001+07:002014-11-11T23:48:19.629+07:00RENUNGAN MALAM<br />
<br /><br /><br />USAI menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham rahimahullah berniat ziarah ke Masjid Al Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat masjidil Haram.<br />Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak di dekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. Empat Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba-tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.<br />“Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan Allah SWT,” kata malaikat yang satu.<br /><br /><br />“Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena empat bulan yang lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram,” jawab malaikat yang satu lagi.<br />Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama empat bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah SWT gara- gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. “Astaghfirullahal adzhim,” Ibrahim beristighfar. Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.<br /><br /><br />Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. “Empat bulan yang lalu saya membeli kurma di sini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang?” tanya ibrahim. “Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma,” jawab anak muda itu.<br />“Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan?” Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yang dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. “Nah, begitulah” kata ibrahim setelah bercerita, “Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur kumakan tanpa izinnya?”<br />“Bagi saya tidak masalah. Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas namakan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.”<br /><br /><br />Ibrahim bertanya, “Di mana alamat saudara-saudaramu? biar saya temui mereka satu persatu.” Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui saudara-saudaranya yang lain. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim.<br /><br /><a href="https://3.bp.blogspot.com/-y-bipOWdr3Q/VGI9e9Ya0oI/AAAAAAAABm8/6FfqI720ncE/s1600/1474569_3654792705407_1811344722_n.jpg"><img border="0" src="https://3.bp.blogspot.com/-y-bipOWdr3Q/VGI9e9Ya0oI/AAAAAAAABm8/6FfqI720ncE/s400/1474569_3654792705407_1811344722_n.jpg" /></a><br /><br /><br />Empat bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada di bawah kubah Sakhra. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. “Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain.”<br />“O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas.”<br />Subhanallah… semoga kita senantiasa menjaga kehalalan makanan kita, ya,<br />(Sumber: Adakah Allah Selalu di Hatimu, Karangan Ust. Miftah Farid)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-2128743585619515922014-10-14T23:08:00.001+07:002014-10-14T23:20:53.564+07:00Rahasia Kebahagiaan<a href="http://1.bp.blogspot.com/-l-TA0OLrhzs/UOo6khP2Z0I/AAAAAAAAARY/LXX-8vLBo8c/s1600/happiness.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-l-TA0OLrhzs/UOo6khP2Z0I/AAAAAAAAARY/LXX-8vLBo8c/s320/happiness.jpg" /></a><br />
<br />
Seorang pemilik toko menyuruh anaknya untuk belajar tentang rahasia kebahagiaan dari orang paling bijaksana di seluruh negeri. Anak itu melintasi padang pasir selama 40 hari, dan akhirnya tiba di sebuah kastil yang indah, tinggi di puncak gunung. Di sanalah orang bijak itu tinggal. <br />
<br />
Alih-alih mencari orang bijak tersebut, Si Anak malah melihat kesibukan yang sangat di dalam bangunan tersebut: pedagang datang dan pergi, orang-orang bercakap-cakap di sudut-sudut, orkestra kecil sedang memainkan musik lembut, dan ada meja ditutupi dengan piring-piring makanan paling lezat di seluruh dunia. Si orang bijak berbicara dengan setiap orang, dan anak muda itu harus menunggu selama dua jam sebelum tiba gilirannya untuk dapat bertemu dengannya.<br />
<br />
Orang bijak mendengarkan dengan seksama penjelasan anak itu mengapa ia datang, tetapi orang bijak tersebut mengatakan bahwa ia tidak punya waktu saat itu untuk menjelaskan rahasia kebahagiaan. Dia menyarankan agar anak itu melihat-lihat istana dan kembali dalam dua jam.<br />
<br />
"Sementara itu, saya ingin meminta Anda untuk melakukan sesuatu", kata orang bijak, sambil menyerahkan anak itu sebuah sendok teh berisi dua tetes minyak. "Saat Anda berjalan-jalan bawa sendok ini bersama Anda dan jangan membiarkan minyaknya tumpah".<br />
<br />
Anak itu mulai mendaki dan menuruni banyak anak tangga dalam istana, sambil matanya tertuju pada sendok. Setelah dua jam, ia kembali ke ruang di mana orang bijak itu berada.<br />
<br />
"Nah", kata si orang bijak, "Apakah Anda melihat permadani Persia yang tergantung di ruang makanku? Apakah Anda melihat taman yang butuh waktu sepuluh tahun untuk menciptakan? Dan apakah Anda melihat perkamen indah dan koleksi di perpustakaan? "<br />
<br />
Anak itu merasa malu, dan mengaku bahwa ia tidak sempat melihat apapun. Satu-satunya kekhawatirannya adalah menumpahkan minyak yang telah dipercayakan kepadanya.<br />
<br />
"Kembali dan ulangi lagi, amati dan nikmati lingkungan dan keindahan rumah ini", kata orang bijak. "Anda tidak bisa mempercayai seseorang, kalau tidak mengenal rumahnya".<br />
<br />
Merasa lega, anak itu mengambil sendok dan kembali menjelajahi istana, kali ini dia mengamati semua karya seni di langit-langit dan dinding. Dia melihat kebun, pegunungan di sekelilingnya, keindahan bunga-bunga, dan mencoba menikmati apa yang telah dilihatnya. Setelah itu ia kembali ke orang bijak, ia bercerita tentang apa-apa yang telah dilihatnya.<br />
<br />
"Tapi di mana tetes minyak saya percayakan kepada Anda?" tanya si orang bijak. Melihat ke bawah di sendok di tangannya, anak itu melihat bahwa minyak telah hilang.<br />
<br />
"Nah, hanya ada satu nasihat yang bisa kuberikan Anda", kata orang paling bijak. "Rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati segala hal menakjubkan di dunia dan tidak pernah melupakan tetes-tetes minyak di sendok".<br />
<br />
Penulis: Paul Coelho dalam "The Alchemist" Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-78255336881492760722014-10-14T23:05:00.002+07:002014-10-14T23:05:44.689+07:00Rahasia Sholat Dhuha Yang Harus Kita Ketahui<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1XCf51NUadA/VD1Jx683D3I/AAAAAAAABjE/cHbFSasjQlY/s1600/1%2B(5).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-1XCf51NUadA/VD1Jx683D3I/AAAAAAAABjE/cHbFSasjQlY/s1600/1%2B(5).jpeg" height="229" width="320" /></a></div>
<br /><br /><br />Allah SWT dalam beberapa ayat bersumpah dengan waktu Dhuha. Dalam pembukaan surat As-Syams, Allah berfirman, “Demi matahari dan demi waktu Dhuha.” Bahkan, ada surat khusus di Alquran dengan nama Addhuha.<br /><br /><br /><br /><br />Pada pembukaannya, Allah berfirman, “Demi waktu Dhuha.” Imam Arrazi menerangkan bahwa Allah SWT setiap bersumpah dengan sesuatu, itu menunjukkan hal yang agung dan besar manfaatnya. Bila Allah bersumpah dengan waktu Dhuha, berarti waktu Dhuha adalah waktu yang sangat penting. Benar, waktu Dhuha adalah waktu yang sangat penting. Di antara doa Rasulullah SAW: Allahumma baarik ummatii fii bukuurihaa. Artinya, “Ya Allah berilah keberkahan kepada umatku di waktu pagi.”<br /><br /><br /><br /><br />Ini menunjukkan bahwa orang-orang yang aktif dan bangun di waktu pagi (waktu Subuh dan Dhuha) untuk beribadah kepada Allah dan mencari nafkah yang halal, ia akan mendapatkan keberkahan. Sebaliknya, mereka yang terlena dalam mimpi-mimpi dan tidak sempat shalat Subuh pada waktunya, ia tidak kebagian keberkahan itu.<br /><br /><br /><br /><br />Abu Dzar meriwayatkan sebuah hadits. Rasulullah SAW bersabda, ”Bagi tiap-tiap ruas anggota tubuh kalian hendaklah dikeluarkan sedekah baginya setiap pagi. Satu kali membaca tasbih (subhanallah) adalah sedekah, satu kali membaca tahmid (alhamdulillah) adalah sedekah, satu kali membaca takbir (Allahu Akbar) adalah sedekah, menyuruh berbuat baik adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan, semua itu bisa diganti dengan dua rakaat shalat Dhuha.” (HR Muslim)<br /><br /><br /><br /><br />Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah SAW selalu melaksanakan shalat Dhuha empat rakaat. Dalam riwayat Ummu Hani’, “Kadang Rasulullah SAW melaksanakan shalat Dhuha sampai delapan rakaat.” (HR Muslim). Imam Attirmidzi dan Imam Atthabrani meriwayatkan sebuah hadis yang menjelaskan bahwa bila seseorang melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid, lalu ia berdiam di tempat shalatnya sampai tiba waktu Dhuha, kemudian ia melaksanakan shalat Dhuha, ia akan mendapatkan pahala seperti naik haji dan umrah diterima. Para ulama hadis merekomendasikan hadis ini kedudukannya hasan.<br /><br /><br /><br /><br />Jelaslah bahwa shalat Dhuha sangat penting bagi orang beriman. Penting bukan karena–seperti yang banyak dipersepsikan–shalat Dhuha ada hubungannya dengan mencari rezeki, melainkan ia penting karena sumpah Allah SWT dalam Al-Qur’an. Maka, sungguh bahagia orang-orang beriman yang memulai waktu paginya dengan shalat Subuh berjamaah di masjid, lalu dilanjutkan dengan shalat Dhuha.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-16408470038381006712014-10-14T23:04:00.002+07:002014-10-14T23:04:11.676+07:00Dendam Itu Berubah<br /><br /><br /><br /><a href="http://3.bp.blogspot.com/-jpKik_BbHqQ/U5Uld4fJc_I/AAAAAAAAAmQ/zR9bcWAfL-I/s1600/Glass-of-water.jpg"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-jpKik_BbHqQ/U5Uld4fJc_I/AAAAAAAAAmQ/zR9bcWAfL-I/s320/Glass-of-water.jpg" width="218" /></a>SEORANG lelaki yang baru menikah tinggal menumpang di rumah mertuanya. Beberapa saat tinggal bersamanya, akhirnya ia demikian kesal dengan ibu mertuanya yang menurutnya sangat brengsek, cerewet, bawel, bossy, dan angkuh sekali.<br /><br />Setelah dua tahun, baginya cukup sudah penderitaan itu. Ia memutuskan untuk mengakhiri dengan berencana membunuh ibu mertuanya. Setelah memutar otak, ia pergi mendatangi dukun yang paling sakti di daerahnya.<br /><br />Usai bercerita dengan penuh kegeraman, sang dukun tersenyum dan mengangguk-angguk. Diberinya sebotol cairan yang menurut petunjuk dukun adalah racun yang sangat mematikan. Syaratnya harus diberikan sedikit demi sedikit selama 2 bulan, dan dalam memberikan ia diharuskan bersikap manis, berkata lebih sopan, serta selalu tersenyum. Hal ini untuk membuat si mertua supaya tidak mencurigainya. Dengan penuh kesabaran, hari demi hari ia mulai meracuni si mertua, tentunya dengan sikap manis, tutur kata yang lebih santun serta senyum yang tidak lepas dari mulutnya. Perlahan namun pasti ia mulai melihat perubahan pada mertuanya.<br /><br /><br />Ada satu hal yang membuatnya bingung, setelah satu bulan ia meracuni mertuanya, kelakuan mertua ini justru berubah menjadi demikian baik padanya. Sikapnya berubah 180 derajat dari sebelumnya, ia mulai menyapa lebih dahulu setiap kali ketemu. Pikirnya, ini pasti akibat awal dari racun itu, yakni adanya perubahan sikap sebelum akhirnya meninggal. Mendekati hari ke-40 sikap mertua semakin baik dan hubungan dengannya semakin manis, ia mulai membuatkan minum teh di pagi hari, menyediakan pisang goreng dan seterusnya. Sebuah perilaku mertua yang dulu tidak pernah ia bayangkan akan terjadi.<br /><br />Puncaknya pada hari ke-50 mertua memasakkan makanan yang paling ia sukai, bahkan di pagi harinya ia terkejut saat mendapati bajunya sudah dicuci bahkan diseterika oleh si mertua. Tak ayal lagi, hati kecilnya mulai memberontak. Muncullah rasa bersalah yang makin hari makin menguat. Pada hari ke-55, sudah tak terbendunglagi penyesalan itu, karena melihat perubahan si Ibu mertua yang menjadi sedemikian sayang padanya. Akhirnya pergilah ia ke dukun itu lagi, dengan terbata-bata penuh penyesalan dan rasa berdosa ia memohon-mohon untuk dibuatkan penangkal racun yang pernah diberikan sang dukun padanya.<br /><br />Dengan senyum bijaksana bak malaikat, dukun itu berkata “Cairan yang kuberikan padamu dulu itu bukanlah racun, namun air biasa yang kuberi warna saja. Sikap mertuamu yang berubah menjadi sayang padamu, disebabkan karena SIKAP DIRIMU YANG TERLEBIH DAHULU BERUBAH MENJADI LEBIH RAMAH, LEBIH SANTUN DAN SELALU SENYUM PADANYA.”<br /><br />Ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah di atas. Pertama, sikap buruk/penolakan orang lain, hanyalah sebagai akibat/reaksi atas sikap buruk kita padanya. Kedua, kalau mau mengubah orang lain, kitalah yang berubah dahulu. Ketiga, tidak semua ‘dukun’ salah. Kita juga harus jadi ‘dukun’ kalau sukses belajar yakni ‘duduk dengan tekun’. Keempat: Selamat mencoba! Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-3375710000966372882014-10-14T23:02:00.004+07:002014-10-14T23:02:42.717+07:00Kisah Pemancing Cilik<h1 class="post-title entry-title" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Calibri; font-size: 1.5em;">
<br /></h1>
<div class="post-header-line-1" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Calibri; font-size: 13px;">
</div>
<div class="post-body entry-content" style="margin: 0px 0px 0.75em;">
<div style="background-color: white; color: #333333; float: right; font-family: Calibri; font-size: 13px; line-height: 1.6em; padding: 4px;">
<iframe allowtransparency="true" class="twitter-share-button twitter-tweet-button twitter-share-button twitter-count-vertical" data-twttr-rendered="true" frameborder="0" id="twitter-widget-0" scrolling="no" src="http://platform.twitter.com/widgets/tweet_button.2df3b13213b70e6d91180bf64c17db20.en.html#_=1413301322884&count=vertical&id=twitter-widget-0&lang=en&original_referer=http%3A%2F%2Fkisah-renungan.blogspot.com%2F2011%2F08%2Fkisah-pemancing-cilik.html&related=Howtoinblogger%3ATutorials%20and%20Widgets%20for%20Blogger&size=m&text=Kisah%20Pemancing%20Cilik&url=http%3A%2F%2Fkisah-renungan.blogspot.com%2F2011%2F08%2Fkisah-pemancing-cilik.html&via=Howtoinblogger" style="height: 62px; width: 57px;" title="Twitter Tweet Button"></iframe></div>
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-hwXahrWzM50/UJDuCucuXgI/AAAAAAAAALU/D5m_43vGy10/s1600/boy_fishing.jpg" imageanchor="1" style="background-color: white; clear: left; color: #999999; float: left; font-family: Calibri; font-size: 13px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="285" src="http://3.bp.blogspot.com/-hwXahrWzM50/UJDuCucuXgI/AAAAAAAAALU/D5m_43vGy10/s400/boy_fishing.jpg" style="border: 1px solid rgb(255, 255, 255); padding: 4px;" width="400" /></a>Pada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang bersenang-senang. Ia bermain air yang bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk. Si anak terlihat sangat menikmati permainannya.<br /><br />Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing. Setiap kali bermain di sungai, setiap kali pula ia selalu melihat sang paman asyik mengulurkan pancingnya. Kadang, tangkapannya hanya sedikit. Tetapi, tidak jarang juga ikan yang didapat banyak jumlahnya. <br /><br />Suatu sore, saat sang paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencoba mendekat. Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang. Melihat si anak mendekatinya, sang paman menyapa duluan. "Hai Nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor. Bawa pulang dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan malam nanti," kata si paman ramah. <br /><br />"Tidak, terima kasih Paman," jawab si anak. <br /><br />"Paman perhatikan, kamu hampir setiap hari bermain di sini sambil melihat paman memancing. Sekarang ada ikan yang paman tawarkan kepadamu, kenapa engkau tolak?" <br /><br />"Saya senang memerhatikan Paman memancing, karena saya ingin bisa memancing seperti Paman. Apakah Paman mau mengajari saya bagaimana caranya memancing?" tanya si anak penuh harap. <br /><br />"Wah wah wah. Ternyata kamu anak yang pintar. Dengan belajar memancing engkau bisa mendapatkan ikan sebanyak yang kamu mau di sungai ini. Baiklah. Karena kamu tidak mau ikannya, paman beri kamu alat pancing ini. Besok kita mulai pelajaran memancingnya, ya?" <br /><br />Keesokan harinya, si bocah dengan bersemangat kembali ke tepi sungai untuk belajar memancing bersama sang paman. Mereka memasang umpan, melempar tali kail ke sungai, menunggu dengan sabar, dan hup... kail pun tenggelam ke sungai dengan umpan yang menarik ikan-ikan untuk memakannya. Sesaat, umpan terlihat bergoyang-goyang didekati kerumunan ikan. Saat itulah, ketika ada ikan yang memakan umpan, sang paman dan anak tadi segera bergegas menarik tongkat kail dengan ikan hasil tangkapan berada diujungnya. <br /><br />Begitu seterusnya. Setiap kali berhasil menarik ikan, mereka kemudian melemparkan kembali kail yang telah diberi umpan. Memasangnya kembali, melemparkan ke sungai, menunggu dimakan ikan, melepaskan mata kail dari mulut ikan, hingga sore hari tiba. <br /><br />Ketika menjelang pulang, si anak yang menikmati hari memancingnya bersama sang paman bertanya, "Paman, belajar memancing ikan hanya begini saja atau masih ada jurus yang lain?" <br /><br />Mendengar pertanyaan tersebut, sang paman tersenyum bijak. "Benar anakku, kegiatan memancing ya hanya begini saja. Yang perlu kamu latih adalah kesabaran dan ketekunan menjalaninya. Kemudian fokus pada tujuan dan konsentrasilah pada apa yang sedang kamu kerjakan. Belajar memancing sama dengan belajar di kehidupan ini, setiap hari mengulang hal yang sama. Tetapi tentunya yang diulang harus hal-hal yang baik. Sabar, tekun, fokus pada tujuan dan konsentrasi pada apa yang sedang kamu kerjakan, maka apa yang menjadi tujuanmu bisa tercapai."</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-42449516398900423962014-01-24T00:46:00.001+07:002014-01-24T00:46:42.596+07:00Bukti kebesaran Allah pada tulang ekor<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-gulQpzFFGT8/UuFVYV_DlNI/AAAAAAAABiQ/m5jHpN7zVn4/s1600/download+(1).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-gulQpzFFGT8/UuFVYV_DlNI/AAAAAAAABiQ/m5jHpN7zVn4/s1600/download+(1).jpg" height="320" width="400" /></a></div>
“Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat” ( HR. Al Bukhari , Nomor : 4935 )<br /><br />Belasan abad lamanya, hadits tersebut menjadi hal yang gaib yang tidak mungkin bisa dijelaskan dengan logika. Seiring berjalannya waktu beberapa penelitian ilmiah mampu menjelaskan kebenaran hadits tersebut dikemudian hari.<br /><br />“Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk” (QS. Yasin : 78-79).<br /><br />Adalah Han Spemann, Ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup bermula. Dalam penelitiannya ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio Organizer atau pengorganisir pertama.<br /><br />Pada saat sperma membuahi ovum (sel telur), maka pembentukan janin dimulai. Ketika ovum telah terbuahi (zigot), ia terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak. Sehingga terbentuklah embryonic disk (lempengan embrio) yang memiliki dua lapisan.<br /><br />Pertama, External Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts , berfungsi menyuplai makanan embrio pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus.<br />Sedangkan lapisan kedua, Internal Hypoblast yang telah ada sejak pembentukan janin pertama kalinya. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan bagian belakang yang disebut primitive node (gumpalan sederhana).<br /><br />Dari sinilah beberapa unsure dan jaringan, seperti ectoderm , mesoderm, dan endoderm terbentuk.<br /><br />- Ectoderm , membentuk kulit dan sistem syaraf pusat.<br /><br />- Mesoderm , membentuk otot halus sistim digestive (pencernaan), otot skeletal (kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem urine (selain kandung kemih), jaringan subcutaneous, sistem limpa, limpa dan kulit luar.<br /><br />- Sedangkan, Endoderm , membentuk lapisan pada sistim digestive , sistem pernafasan, organ-orang yang berhubungan dengan sistem digestive (seperti hati dan pancreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran pendengaran. Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut sebagai TULANG EKOR.<br /><br />Pada penelitian lain, Han mencoba menghancurkan tulang ekor tersebut. Ia menumbuknya dan merebusnya dengan suhu panas yang tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tidak ‘hancur’.<br /><br />Dr. Othman al Djilani dan Syaikh Abdul Majid juga melakukan penelitian serupa. Pada bulan Ramadhan 1423 H, mereka berdua memanggang tulang ekor dengan suhu tinggi selama 10 menit. Tulang pun berubah, menjadi hitam pekat. Kemudian, keduanya membawa tulang itu ke al Olaki Laboratory, Sana’a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah diteliti oleh Dr. al Olaki, profesor bidang histology dan pathologi di Sana’a University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan pembakaran lebih lama.<br /><br />Lebih dari itu berdasarkan penelitian mutakhir, sebagaimana yang disampaikan oleh Jamil Zaini, Trainer Asia Tenggara Kubik Jakarta ketika mengisi acara bukapuasa bersama di al Azhar-Solo Baru dengan tajuk, “Inspiring Day; Inspiring The Spirit of Life”, tulang ekor ini merekam semua perbuatan anak Adam, dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Ia merekam semua perbuatan baik-buruk mereka. Dan perbuatan mereka ini akan berpengaruh pada kondisi tulang ekornya. Putih bersih atau hitam kotor. Semakin banyak energy positif atau kebaikan seseorang maka semakin bersih tulang ekornya, dansemakin banyak energy negative atau keburukan seseorang maka semakin hitamlah tulang ekornya.<br /><br />Dari sinilah, balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar. Dari tulang ekor inilah, manusia akan kembali dicipta, dan mereka akan diberi balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka. Ajaibnya, ini semua sudah disabdakan oleh Nabi berpuluh abad yang lalu.<br /><br />“Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat.” (HR. al Bukhari, nomor 4935).<br /><br />Hadits senada juga diriwayatkan oleh Imam Muslim (nomor 2955),<br /><br />Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallâhu alaihi wa sallam bersabda,”Seluruh bagian tubuh anak Adam akan (hancur) dimakan tanah kecuali tulang ekor, darinya tubuh diciptakan dan dengannya dirakit kembali.”<br /><br />Dari petunjuk hadist di atas, Ilmuwan muslim pada paruh kedua abad ke-20 telah mendasarkan pemahaman mereka mengenai kemukjizatan hadis tentang tulang ekor ini pada kaidah pengetahuan yang paling dasar, yaitu “Tulang ekor merupakan bagian pertama yang tumbuh dari janin, biasa disebut dengan primitive streak, yaitu bagian utama yang terbentuk pada minggu ketiga”.<br /><br />“Akan Kami tunjukkan kepada mereka ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Kami pada alam dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (Fushshilat: 53)<br /><br />Wallahu alam bish showab.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-90928602899010407012014-01-24T00:42:00.002+07:002014-01-24T00:42:31.719+07:00Banjir Besar Nabi Nuh Diungkap Oleh Peneliti<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1SqG7Kh9zrQ/UuFUYqah2kI/AAAAAAAABiI/PionF_rdItc/s1600/images+(3).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-1SqG7Kh9zrQ/UuFUYqah2kI/AAAAAAAABiI/PionF_rdItc/s1600/images+(3).jpg" height="324" width="400" /></a></div>
Kisah tentang Nabi Nuh dan banjir besar merupakan kisah paling terkenal yang bersumber dari kitab Yahudi, Nasrani, juga Islam. Beberapa tim ahli arkeologi bawah air mengungkap bahwa mereka berhasil membuktikan kisah Nuh dan banjir besar itu.<br /><br />Robert Ballard, ahli arkeologi bawah air yang sudah dikenal dunia, mengaku timnya telah menelusuri kedalaman Laut Hitam di sekitar Turki. Ini dilakukan untuk mencari bekas peradaban yang tersimpan di dasar laut, yang terpendam sejak masa Nabi Nuh.<br /><br />Seperti diberitakan ABC News, selama ini Ballard memiliki rekam jejak untuk berhasil menemukan hal-hal yang dianggap mustahil. Pada 1985, dengan menggunakan robot yang dilengkapi pengendali jarak jauh, Ballard dan timnya menelusuri sisa reruntuhan Titanic.<br /><br />Sekarang Ballard pun menggunakan teknologi robotik yang lebih canggih untuk mencari jejak Nabi Nuh. Menurut dia, dunia pada 12.000 tahun lalu terselimuti es. Namun, dia tetap berusaha mencari jejak Nabi Nuh.<br /><br />Menurut Ballard, Laut Hitam dulu merupakan danau air tawar yang dikelilingi kawasan pertanian. Tapi, kemudian gletser mencair pada saat temperatur Bumi semakin menghangat pada 5600 SM, yang mengakibatkan terbentuknya sejumlah lautan.<br /><br />Inilah yang mengakibatkan terjadinya banjir besar di sebagian besar kawasan dunia. Air itu kemudian mengalir melalui Selat Bosporus dari Turki, untuk kemudian menuju Laut Hitam.<br /><br />“Kami bicara tentang banjir di sejarah hidup manusia. Pertanyaannya adalah, apakah ada induk dari semua banjir yang terjadi saat itu?” tutur Ballard.<br /><br />Penelitian Ballard ini dilakukan mengikuti kajian yang dilakukan William Ryan dan Walter Pitman. Mereka menggambar bukti arkeologi dan antropologi, yang menyebut “10 kubik mil air dituangkan setiap hari”, yang terjadi selama 300 hari.<br /><br />Menurut Ryan dan Pittman, lebih dari 60.000 mil persegi daratan terendam banjir. Lalu, permukaan air danau meningkat hingga ratusan kaki, dan memicu migrasi massal hewan-hewan di seluruh Eropa. Kekuatan air sebesar 200 kali air terjun Niagara ini kemudian menyapu seluruh permukaan daratan. Karena itu, danau tersebut pun kemudian berubah menjadi air asin.<br /><br />Para ilmuwan ini pun mengaku telah melakukan penanggalan karbon dan penggambaran sonar, untuk membuktikan bencana banjir Nuh itu.<br /><br />“Kami ke sana untuk mencari banjir,” ucap Ballard. “Tidak hanya bergerak secara perlahan, yang menyebabkan meningkatnya air laut. Tapi, juga banjir besar yang kemudian menutup daratan,” kata Ballard.<br /><br />Tim ini pun mengklaim telah menemukan garis pantai purba yang dipercaya sebagai bukti kisah Nuh itu. Dengan penanggalan karbon terhadap kerang yang ditemukan, maka pantai itu diperkirakan berasal dari 5000 SM.<br /><br />Tapi, Ballard mengaku kesulitan untuk menemukan bahtera Nuh. Ballard hanya mengaku memiliki kemungkinan untuk menemukan masyarakat yang tersapu banjir pada 7000 tahun lalu itu.<br /><br />“Sepertinya bodoh untuk berpikir bisa menemukan bahtera itu,” ucapnya. “Tapi apakah bisa menemukan masyarakat yang pernah hidup di situ? Apakah bisa menemukan perkampungan yang sekarang berada di bawah laut? Jawabannya tentu saja ‘ya’,” tutur Ballard.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-76972000783262317402014-01-24T00:39:00.001+07:002014-01-24T00:39:17.976+07:0010 Kunci Sukses Membina Rumah Tangga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-3GTqRka4NPM/UuFTrZeiAJI/AAAAAAAABiA/d0JrBwtSglA/s1600/suami-istri-pengantin3-250x205.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-3GTqRka4NPM/UuFTrZeiAJI/AAAAAAAABiA/d0JrBwtSglA/s1600/suami-istri-pengantin3-250x205.jpg" height="328" width="400" /></a></div>
<br /><br />Berikut 10 kunci sukses membina rumah tangga :<br />1. Jangan melihat ke belakang terutama dengan membandingkan dengan masa lalu. Hidup adalah kenyataan hari ini dan bukan di masa lalu.<br /><br />2. Berpikir objektif dan positif<br />Jangan pernah su’udz zhan, dan berburuk sangka. Sikapi masalah dgn bijak dan penuh hikmah.<br /><br />3. Lihat kelebihan pasangan, jangan sebaliknya<br />Untuk menumbuhkan rasa optimistis, lihatlah kelebihan pasangan kita. Jangan sebaliknya, mengungkit-ungkit kekurangan yang dimiliki.<br /><br />4. Saling percaya<br />Tanpa rasa saling percaya antara pasangan suami-istri, perkawinan tentu tak akan berjalan mulus. Membangun rasa saling percaya juga merupakan perwujudan cinta yang dewasa.<br /><br />5. Memenuhi Kebutuhan Seksual<br />Prinsip hubungan seks yang baik adalah adanya keterbukaan dan kejujuran dalam mengungkapkan kebutuhan Anda masing-masing. Intinya, kegiatan seks adalah untuk saling memuaskan, namun perlu dihindari adanya kesan mengeksploitasi pasangan. Kegiatan seks yang menyenangkan akan memberikan dampak positif bagi Anda berdua.<br /><br />6. Hindari pihak ketiga<br />Kehidupan perkawinan merupakan otonomi tersendiri, yang sebaiknya tak dicampuri oleh pihak lain, apalagi pihak ketiga. Kehadiran pihak ketiga yang ikut campur tangan atau mempengaruhi dan masuk ke wilayah otoritas keluarga, bisa menciptakan bencana bagi rumah tangga tersebut.<br /><br />7. Menjaga romantisme<br />Terkadang, pasangan suami-istri yang sudah cukup lama membangun mahligai rumah tangga tak lagi peduli pada soal yang satu ini. Tak ada kata-kata pujian, makan malam bersama, bahkan perhatian pun seperti barang mahal. Padahal, menjaga romantisme dibutuhkan oleh pasangan suami-istri sampai kapan pun, tak cuma ketika mereka berpacaran.<br /><br />8. Adakan selalu komunikasi<br />Komunikasi juga merupakan salah satu pilar langgengnya hubungan suami-istri. Hilangnya komunikasi berarti hilang pula salah satu pilar rumah tanga.<br /><br />9. Saling memuji dan memperhatikan<br />Pasangan Anda perlu untuk dihargai. Memuji tak butuh biaya atau ongkos mahal. Yang dibutuhkan adalah ketulusan dan rasa cinta pada pasangan.<br /><br />10. Sertakan sakralitas dalam rumah tangga<br />Salah satu pijakan yang paling utama seorang rela berumah tangga adalah karena adanya ketaatan pada syariat Allah. Karena itu, jagalah kesakralannya.<br /><br />Semoga kita termasuk keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. AAmiinAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-80518508796931303792014-01-24T00:36:00.002+07:002014-01-24T00:36:37.487+07:00Renungan… Tetap HUSNUDZON kepada ALLAH apapun yg terjadi<br /><br />Nabi NUH A.s belum tahu banjir akan datang ketika ia membuat kapal & ditertawai kaumnya..<br /><br />Nabi IBRAHIM A.s belum tahu akan tersedia domba ketika pisau nyaris memenggal buah hatinya..Nabi MUSA A.s belum tahu laut akan terbelah saat dia diperintah<br />memukulkan tongkatnya..<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-BZe52YUMpIw/UuFTEzCK3FI/AAAAAAAABh4/XdnQVdtGOhU/s1600/1275724_3317166905544_362153684_o.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-BZe52YUMpIw/UuFTEzCK3FI/AAAAAAAABh4/XdnQVdtGOhU/s1600/1275724_3317166905544_362153684_o.jpg" height="200" width="320" /></a></div>
<br />Nabi MUHAMMAD SAW pun belum tahu kalau Madinah adalah Kota Tersebarnya Ajaran<br />yang dibawanya saat beliau diperintahkan berhijrah..<br /><br />Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada perintah ALLAH SWT dan<br />tanpa berhenti Berharap yang Terbaik..<br /><br />Ternyata dibalik ketidaktahuan kita, ALLAH telah menyiapkan SURPRISE saat kita menunaikan perintah-NYA..<br /><br />Biasanya Tangan-tangan ALLAH Bekerja didetik-detik Terakhir dalam Usaha Hamba-Nya..<br /><br />So, Never Give Up, Do your best…<br /><br />Kalaupun Hasil Yang kita Usahakan Jauh dari Harapan bahkan Menyakitkan, Jangan kita<br />berkecil hati…<br /><br />Karena Sering ALLAH mencintai kita dengan cara2 yang kita benci…<br /><br />Tetap HUSNUDZON kepada ALLAH apapun yg terjadi..<br /><br />ALLAH berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”<br />(Qs. Al Baqarah : 216)<br /><br />Sahabatku..point penting nya kadang kala..para nabi,para aulia,guru guru kita..lebih mendahulukan taat kpd Allah dari pada melihat akal pikirnya..satu bentuk kepasrahaan kpd perintah-tanpa tau apa yg akan terjadi nanti,seorang hamba..yg terpilih-telah rela & ikhlas kpd apa- pun yg dituliskan oleh YG Maha Pemurah dlm hidupNya<br />Bagaimana dg perintah sholat, sodakoh,memberi makan fakir miskin,sholat malam.. Haji…subhanallah..jangan 2 ini adalah awal – dari..keajaiban..dari Allah untuk kita.. Selamat.. Ber amal..Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-42281082060076629112014-01-24T00:34:00.004+07:002014-01-24T00:34:48.072+07:00Bilal: Aku tidak Akan mengumandangkan adzan lagiPada waktu dhuha di hari Senin 12 Rabi’ul Awal 11 H (hari wafatnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam) masuklah putri beliau Fathimah radhiyallahu anha ke dalam kamar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, lalu dia menangis saat masuk kamar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Dia menangis karena biasanya setiap kali dia masuk menemui Rasullullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, beliau berdiri dan menciumnya di antara kedua matanya, akan tetapi sekarang beliau tidak mampu berdiri untuknya. Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda kepadanya: ”Mendekatlah kemari wahai Fathimah.” Beliaupun membisikkan sesuatu di telinganya, maka dia pun menangis. Kemudian beliau bersabda lagi untuk kedua kalinya:” Mendekatlah kemari wahai Fathimah.” Beliaupun membisikkan sesuatu sekali lagi, maka diapun tertawa.<br /><br />Maka setelah kematian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, mereka bertanya kepada Fathimah : “Apa yg telah dibisikkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam kepadamu sehingga engkau menangis, dan apa pula yang beliau bisikkan hingga engkau tertawa?” Fathimah berkata: ”Pertama kalinya beliau berkata kepadaku: ”Wahai Fathimah, aku akan meninggal malam ini.” Maka akupun menangis. Maka saat beliau mendapati tangisanku beliau kembali berkata kepadaku:” Engkau wahai Fathimah, adalah keluargaku yg pertama kali akan bertemu denganku.” Maka akupun tertawa.<br /><br />Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam memanggil Hasan dan Husain, beliau mencium keduanya dan berwasiat kebaikan kepada keduanya. Lalu Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam memanggil semua istrinya, menasehati dan mengingatkan mereka. Beliau berwasiat kepada seluruh manusia yang hadir agar menjaga shalat. Beliau mengulang-ulang wasiat itu.<br /><br />Lalu rasa sakitpun terasa semakin berat, maka beliau bersabda:” Keluarkanlah siapa saja dari rumahku.” Beliau bersabda:” Mendekatlah kepadaku wahai ‘Aisyah!” Beliaupun tidur di dada istri beliau ‘Aisyah radhiyallahu anha. ‘Aisyah berkata:” Beliau mengangkat tangan beliau seraya bersabda:” Bahkan Ar-Rafiqul A’la bahkan Ar-Rafiqul A’la.” Maka diketahuilah bahwa disela-sela ucapan beliau, beliau disuruh memilih diantara kehidupan dunia atau Ar-Rafiqul A’la.<br /><br />Masuklah malaikat Jibril alaihis salam menemui Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam seraya berkata:” Malaikat maut ada di pintu, meminta izin untuk menemuimu, dan dia tidak pernah meminta izin kepada seorangpun sebelummu.” Maka beliau berkata kepadanya:” Izinkan untuknya wahai Jibril.” Masuklah malaikat Maut seraya berkata:” Assalamu’alaika wahai Rasulullah. Allah telah mengutusku untuk memberikan pilihan kepadamu antara tetap tinggal di dunia atau bertemu dengan Allah di Akhirat.” Maka Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:” Bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A’la (Teman yang tertinggi), bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A’la, bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu :para nabi, para shiddiqiin, orang-orang yg mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah rafiq (teman) yang sebaik-baiknya.”<br /><br />‘Aisyah menuturkan bahwa sebelum Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam wafat, ketika beliau bersandar pada dadanya, dan dia mendengarkan beliau secara seksama, beliau berdo’a:<br /><br />“Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku dan susulkan aku pada ar-rafiq al-a’la. Ya Allah (aku minta) ar-rafiq al-a’la, Ya Allah (aku minta) ar-rafiq al-a’la.” Berdirilah malaikat Maut disisi kepala Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam- sebagaimana dia berdiri di sisi kepala salah seorang diantara kita- dan berkata:” Wahai roh yang bagus, roh Muhammad ibn Abdillah, keluarlah menuju keridhaan Allah, dan menuju Rabb yang ridha dan tidak murka.”<br /><br />Sayyidah ‘Aisyah berkata:”Maka jatuhlah tangan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, dan kepala beliau menjadi berat di atas dadaku, dan sungguh aku telah tahu bahwa beliau telah wafat.” Dia berkata:”Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, tidak ada yang kuperbuat selain keluar dari kamarku menuju masjid, yang disana ada para sahabat, dan kukatakan:” Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat.” Maka mengalirlah tangisan di dalam masjid. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu terduduk karena beratnya kabar tersebut, ‘Ustman bin Affan radhiyallahu anhu seperti anak kecil menggerakkan tangannya ke kanan dan kekiri. Adapun Umar bin al-Khaththab radhiyallahu anhu berkata:” Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah meninggal, akan kupotong kepalanya dengan pedangku, beliau hanya pergi untuk menemui Rabb-Nya sebagaimana Musa alaihis salam pergi untuk menemui Rabb-Nya.” Adapun orang yg paling tegar adalah Abu Bakar radhiyallahu anhu, dia masuk kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, memeluk beliau dan berkata:”Wahai sahabatku, wahai kekasihku, wahai bapakku.” Kemudian dia mencium Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan berkata : ”Anda mulia dalam hidup dan dalam keadaan mati.”<br /><br />Keluarlah Abu Bakar menemui manusia dan berkata:” Barangsiapa menyembah Muhammad, maka Muhammad sekarang telah wafat, dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah kekal, hidup, dan tidak akan mati.” Maka akupun keluar dan menangis, aku mencari tempat untuk menyendiri dan aku menangis sendiri.”<br /><br />Inna lillahi wainna ilaihi raji’un, telah berpulang ke rahmat Allah orang yang paling mulia, orang yg paling kita cintai pada waktu dhuha ketika memanas di hari Senin 12 Rabiul Awal 11 H tepat pada usia 63 tahun lebih 4 hari. semoga shalawat dan salam selalu tercurah untuk Nabi kiat tercinta Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.<br /><br />Langit Madinah kala itu mendung. Bukan mendung biasa, tetapi mendung yang kental dengan kesuraman dan kesedihan. Seluruh manusia bersedih, burung-burung enggan berkicau, daun dan mayang kurma enggan melambai, angin enggan berhembus, bahkan matahari enggan nampak. Seakan-akan seluruh alam menangis, kehilangan sosok manusia yang diutus sebagai rahmat sekalian alam. Di salah satu sudut Masjid Nabawi, sesosok pria yang legam kulitnya menangis tanpa bisa menahan tangisnya.<br /><br />Waktu shalat telah tiba.<br /><br />Bilal bin Rabah, pria legam itu, beranjak menunaikan tugasnya yang biasa: mengumandangkan adzan.<br /><br />“Allahu Akbar, Allahu Akbar…”<br /><br />Suara beningnya yang indah nan lantang terdengar di seantero Madinah. Penduduk Madinah beranjak menuju masjid. Masih dalam kesedihan, sadar bahwa pria yang selama ini mengimami mereka tak akan pernah muncul lagi dari biliknya di sisi masjid.<br /><br />“Asyhadu anla ilaha illallah, Asyhadu anla ilaha ilallah….”<br /><br />Suara bening itu kini bergetar. Penduduk Madinah bertanya-tanya, ada apa gerangan. Jamaah yang sudah berkumpul di masjid melihat tangan pria legam itu bergetar tak beraturan.<br /><br />“Asy…hadu.. an..na.. M..Mu..mu..hammmad…”<br /><br />Suara bening itu tak lagi terdengar jelas. Kini tak hanya tangan Bilal yang bergetar hebat, seluruh tubuhnya gemetar tak beraturan, seakan-akan ia tak sanggup berdiri dan bisa roboh kapanpun juga. Wajahnya sembab. Air matanya mengalir deras, tidak terkontrol. Air matanya membasahi seluruh kelopak, pipi, dagu, hingga jenggot. Tanah tempat ia berdiri kini dipenuhi oleh bercak-bercak bekas air matanya yang jatuh ke bumi. Seperti tanah yang habis di siram rintik-rintik air hujan.<br /><br />Ia mencoba mengulang kalimat adzannya yang terputus. Salah satu kalimat dari dua kalimat syahadat. Kalimat persaksian bahwa Muhammad bin Abdullah adalah Rasul ALLAH.<br /><br />“Asy…ha..du. .annna…”<br /><br />Kali ini ia tak bisa meneruskan lebih jauh.<br /><br />Tubuhnya mulai limbung.<br /><br />Sahabat yang tanggap menghampirinya, memeluknya dan meneruskan adzan yang terpotong.<br /><br />Saat itu tak hanya Bilal yang menangis, tapi seluruh jamaah yang berkumpul di Masjid Nabawi, bahkan yang tidak berada di masjid ikut menangis. Mereka semua merasakan kepedihan ditinggal Kekasih ALLAH untuk selama-lamanya. Semua menangis, tapi tidak seperti Bilal.<br /><br />Tangis Bilal lebih deras dari semua penduduk Madinah. Tak ada yang tahu persis kenapa Bilal seperti itu, tapi Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu tahu.<br /><br />Ia pun membebastugaskan Bilal dari tugas mengumandangkan adzan. Saat mengumandangkan adzan, tiba-tiba kenangannya bersama Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berkelabat tanpa ia bisa membendungnya. Ia teringat bagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memuliakannya di saat ia selalu terhina, hanya karena ia budak dari Afrika. Ia teringat bagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjodohkannya. Saat itu Rasulullah meyakinkan keluarga mempelai wanita dengan berkata, “Bilal adalah pasangan dari surga, nikahkanlah saudari perempuanmu dengannya”.<br /><br />Pria legam itu terenyuh mendengar sanjungan Sang Nabi akan dirinya, seorang pria berkulit hitam, tidak tampan, dan mantan budak.<br /><br />Kenangan-kenangan akan sikap Rasul yang begitu lembut pada dirinya berkejar-kejaran saat ia mengumandangkan adzan. Ingatan akan sabda Rasul, “Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat.” lalu ia pun beranjak adzan, muncul begitu saja tanpa ia bisa dibendung.<br /><br />Kini tak ada lagi suara lembut yang meminta istirahat dengan shalat. Bilal pun teringat bahwa ia biasanya pergi menuju bilik Nabi yang berdampingan dengan Masjid Nabawi setiap mendekati waktu shalat. Di depan pintu bilik Rasul, Bilal berkata, “Saatnya untuk shalat, saatnya untuk meraih kemenangan. Wahai Rasulullah, saatnya untuk shalat.”<br /><br />Kini tak ada lagi pria mulia di balik bilik itu yang akan keluar dengan wajah yang ramah dan penuh rasa terima kasih karena sudah diingatkan akan waktu shalat. Bilal teringat, saat shalat ‘Ied dan shalat Istisqa’ ia selalu berjalan di depan. Rasulullah dengan tombak di tangan menuju tempat diselenggarakan shalat. Salah satu dari tiga tombak pemberian Raja Habasyah kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Satu diberikan Rasul kepada Umar bin Khattab, satu untuk dirinya sendiri, dan satu ia berikan kepada Bilal. Kini hanya tombak itu saja yang masih ada, tanpa diiringi pria mulia yang memberikannya tombak tersebut. Hati Bilal makin perih. Seluruh kenangan itu bertumpuk-tumpuk, membuncah bercampur dengan rasa rindu dan cinta yang sangat pada diri Bilal. Bilal sudah tidak tahan lagi. Ia tidak sanggup lagi untuk mengumandangkan adzan.<br /><br />Abu Bakar tahu akan perasaan Bilal. Saat Bilal meminta izin untuk tidak mengumandankan adzan lagi, beliau mengizinkannya. Saat Bilal meminta izin untuk meninggalkan Madinah, Abu Bakar kembali mengizinkan. Bagi Bilal, setiap sudut kota Madinah akan selalu membangkitkan kenangan akan Rasul, dan itu akan semakin membuat dirinya merana karena rindu. Ia memutuskan meninggalkan kota itu. Ia pergi ke Damaskus bergabung dengan mujahidin di sana. Madinah semakin berduka. Setelah ditinggal al-Musthafa, kini mereka ditinggal pria legam mantan budak tetapi memiliki hati secemerlang cermin.<br /><br />Awalnya, ash-Shiddiq merasa ragu untuk mengabulkan permohonan Bilal sekaligus mengizinkannya keluar dari kota Madinah, namun Bilal mendesaknya seraya berkata, “Jika dulu engkau membeliku untuk kepentingan dirimu sendiri, maka engkau berhak menahanku, tapi jika engkau telah memerdekakanku karena Allah, maka biarkanlah aku bebas menuju kepada-Nya.”<br /><br />Abu Bakar menjawab, “Demi Allah, aku benar-benar membelimu untuk Allah, dan aku memerdekakanmu juga karena Allah.”<br /><br />Bilal menyahut, “Kalau begitu, aku tidak akan pernah mengumandangkan azan untuk siapa pun setelah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam wafat.”<br /><br />Abu Bakar menjawab, “Baiklah, aku mengabulkannya.” Bilal pergi meninggalkan Madinah bersama pasukan pertama yang dikirim oleh Abu Bakar. Ia tinggal di daerah Darayya yang terletak tidak jauh dari kota Damaskus. Bilal benar-benar tidak mau mengumandangkan adzan hingga kedatangan Umar ibnul Khaththab ke wilayah Syam, yang kembali bertemu dengan Bilal Radhiallahu ‘anhu setelah terpisah cukup lama.<br /><br />Jazirah Arab kembali berduka. Kini sahabat terdekat Muhammad shalallahu alaihi wasallam, khalifah pertama, menyusulnya ke pangkuan Ilahi. Pria yang bergelar Al-Furqan menjadi penggantinya. Umat Muslim menaruh harapan yang besar kepadanya. Umar bin Khattab berangkat ke Damaskus, Syria. Tujuannya hanya satu, menemui Bilal dan membujuknya untuk mengumandangkan adzan kembali. Setelah dua tahun yang melelahkan; berperang melawan pembangkang zakat, berperang dengan mereka yang mengaku Nabi, dan berupaya menjaga keutuhan umat; Umar berupaya menyatukan umat dan menyemangati mereka yang mulai lelah akan pertikaian. Umar berupaya mengumpulkan semua muslim ke masjid untuk bersama-sama merengkuh kekuatan dari Yang Maha Kuat. Sekaligus kembali menguatkan cinta mereka kepada Rasul-Nya.<br /><br />Umar membujuk Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan. Bilal menolak, tetapi bukan Umar namanya jika khalifah kedua tersebut mudah menyerah. Ia kembali membujuk dan membujuk.<br /><br />“Hanya sekali”, bujuk Umar. “Ini semua untuk umat. Umat yang dicintai Muhammad, umat yang dipanggil Muhammad saat sakaratul mautnya. Begitu besar cintamu kepada Muhammad, maka tidakkah engkau cinta pada umat yang dicintai Muhammad?” Bilal tersentuh. Ia menyetujui untuk kembali mengumandangkan adzan. Hanya sekali, saat waktu Subuh..<br /><br />Hari saat Bilal akan mengumandangkan adzan pun tiba.<br /><br />Berita tersebut sudah tersiar ke seantero negeri. Ratusan hingga ribuan kaum muslimin memadati masjid demi mendengar kembali suara bening yang legendaris itu.<br /><br />“Allahu Akbar, Allahu Akbar…”<br /><br />“Asyhadu anla ilaha illallah, Asyhadu anla ilaha illallah…”<br /><br />“Asyhadu anna Muhammadarrasulullah…”<br /><br />…<br /><br />Sampai di sini Bilal berhasil menguatkan dirinya. Kumandang adzan kali itu beresonansi dengan kerinduan Bilal akan Sang Rasul, menghasilkan senandung yang indah lebih indah dari karya maestro komposer ternama masa modern mana pun jua. Kumandang adzan itu begitu menyentuh hati, merasuk ke dalam jiwa, dan membetot urat kerinduan akan Sang Rasul. Seluruh yang hadir dan mendengarnya menangis secara spontan.<br /><br />“Asyhadu anna Muhammadarrasulullah…”<br /><br />Kini getaran resonansinya semakin kuat. Menghanyutkan Bilal dan para jamaah di kolam rindu yang tak berujung. Tangis rindu semakin menjadi-jadi. Bumi Arab kala itu kembali basah akan air mata.<br /><br />“Hayya ‘alash-shalah, hayya ‘alash-shalah…”<br /><br />Tak ada yang tak mendengar seruan itu kecuali ia berangkat menuju masjid.<br /><br />“Hayya `alal-falah, hayya `alal-falah…”<br /><br />Seruan akan kebangkitan dan harapan berkumandang. Optimisme dan harapan kaum muslimin meningkat dan membuncah.<br /><br />“Allahu Akbar, Allahu Akbar…”<br /><br />Allah-lah yang Maha Besar, Maha Perkasa dan Maha Berkehendak. Masihkah kau takut kepada selain-Nya? Masihkah kau berani menenetang perintah-Nya?<br /><br />“La ilaha illallah…”<br /><br /><br /><br /><a href="http://3.bp.blogspot.com/-JsqB8rhQa98/UuFSMfCgo9I/AAAAAAAABhw/y0-xo1MZf6s/s1600/muadzin_pakarfisika.jpg"><img border="0" height="320" src="https://3.bp.blogspot.com/-JsqB8rhQa98/UuFSMfCgo9I/AAAAAAAABhw/y0-xo1MZf6s/s1600/muadzin_pakarfisika.jpg" width="308" /></a><div>
<br /></div>
<div>
Tiada tuhan selain ALLAH. Jika engkau menuhankan Muhammad, ketahuilah bahwa ia telah wafat. ALLAH Maha Hidup dan tak akan pernah mati.<br /></div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://3.bp.blogspot.com/-JsqB8rhQa98/UuFSMfCgo9I/AAAAAAAABhw/y0-xo1MZf6s/s1600/muadzin_pakarfisika.jpg" with "https://3.bp.blogspot.com/-JsqB8rhQa98/UuFSMfCgo9I/AAAAAAAABhw/y0-xo1MZf6s/s1600/muadzin_pakarfisika.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-JsqB8rhQa98%2FUuFSMfCgo9I%2FAAAAAAAABhw%2Fy0-xo1MZf6s%2Fs1600%2Fmuadzin_pakarfisika.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://3.bp.blogspot.com/-JsqB8rhQa98/UuFSMfCgo9I/AAAAAAAABhw/y0-xo1MZf6s/s1600/muadzin_pakarfisika.jpg" -->Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-85372204060849953712013-09-24T23:39:00.003+07:002013-09-24T23:39:29.378+07:00Kisah Dua Tukang Sol<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-pILdh68q8MA/UkG_7bhp0_I/AAAAAAAABhY/GypAZukIOOU/s1600/2.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="232" src="http://4.bp.blogspot.com/-pILdh68q8MA/UkG_7bhp0_I/AAAAAAAABhY/GypAZukIOOU/s400/2.jpeg" width="400" /></a></div>
<br />Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.<br /><br />Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa me<a href="http://2.bp.blogspot.com/-pILdh68q8MA/UkG_7bhp0_I/AAAAAAAABhU/mOaE2dIvOVg/s1600/2.jpeg">mbawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan.</a><br />Ditengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang tukang sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang ini sudah dapat uang banyak nich.” pikir mang Udin. Mereka berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap.<br /><br />“Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris nich?” kata mang Udin memulai percakapan.<br />“Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki sepatu.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh.<br />“Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan.” kata mang Udin memelas.<br />“Alhamdulillah, itu harus disyukuri.”<br />“Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras juga.” kata mang Udin sedikit kesal.<br />“Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah.” kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.<br />“Emang begitu bang?” tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur.<br />“Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat pikulannya.<br />Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah “mampir” ke tempat shalat.<br />“Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah.”<br />Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.<br />Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti,<br />“Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir.”<br />Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata,<br />“Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang berkurang dipakai traktir saya.”<br />“Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum.<br />“Abang yakin?”<br />“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan.<br />“Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh harap.<br />“Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah.<br />Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa.<br />“Apa kabar mang Udin?”<br />“Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat.” kata mang Udin setengah menyalahkan.<br />Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata,<br />“Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah.”<br />“Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.<br />“Tawakal, ikhlas, dan sabar.” kata bang Soleh sambil kemudian mengajak ke Masjid dan mentraktir makan siang lagi.<br />Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeda. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi order berkata setengah menyalahkan lagi,<br />“Wah, saya makin parah. Kemarin nggak dapat order, sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk saya?”<br />“Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Udin belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita?” jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum.<br />Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia “hanya” coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh bang Soleh.<br />“Bagaimana supaya yakin bang?” kata mang Udin sedikit pelan hampir terdengar.<br />Rupanya, bang Soleh sudah menebak, kemana arah pembicaraan.<br />“Saya mau bertanya, apakah kita janjian untuk bertemu hari ini, disini?” tanya bang Soleh.<br />“Tidak.”<br />“Tapi kenyataanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut. Mang Udin dapat rezeki bisa makan bersama saya. Jika bukan Allah yang mengatur, siapa lagi?” lanjut bang Soleh. Mang Udin terlihat berpikir dalam. Bang Soleh melanjutkan, “Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya saja kita jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut. Kita tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita tidak yakin.”<br />Mang Udin manggut-manggut. Sepertinya mulai paham. Kemudian mulai tersenyum.<br />“OK dech, saya paham. Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima kasih abang.” kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-kaca.<br />“Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi dzuhur, kita ke Masjid yuk. Kita mohon ampun dan bersyukur kepada Allah.”<br /><br />Mereka pun mengangkat pikulan dan mulai berjalan menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa optimist bahwa hidup akan lebih baik.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-48740934969571304502013-09-06T01:51:00.001+07:002013-09-06T01:51:25.279+07:00SIAPA YANG AKAN MENYOLATKAN JENAZAHMU KELAK<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-S48YHyod1dY/UijSl12xuiI/AAAAAAAABhE/1sBWxkLGtX8/s1600/Jenazah.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="228" src="http://3.bp.blogspot.com/-S48YHyod1dY/UijSl12xuiI/AAAAAAAABhE/1sBWxkLGtX8/s320/Jenazah.jpg" width="320" /></a></div>
<br /><br />بسم الله الرحمن الرحيم .<br /><br />Saudaraku<br /><br />Siapa yang akan menyolatkan jenazahmu kelak?<br /><br />Apakah engkau sudah memilih orang-orang yang akan berdiri mengisi shaf-shaf di belakang jenazahmu, untuk menyolatkanmu?<br /><br />Pertanyaan yang mungkin terdengar aneh dan membingungkan.<br /><br />Apa mungkin kita memilih itu? Apakah kita pantas untuk memilih orang yang akan menyolatkan kita?<br /><br />Jangan gusar saudaraku, sabar .. buka hatimu sebelum membuka mata dan telingamu!<br /><br />Sudah menjadi kebiasaan, bahwasanya yang akan menyolatkan jenazahmu adalah orang-orang yang engkau cintai dan teman-temanmu, bukankah begitu?<br /><br />Sekarang cobalah lihat orang-orang di sekelilingmu, lihatlah teman-teman dekatmu, siapa di antara mereka yang pantas untuk menyolatkanmu apakah si A atau si B, apakah dia memang pantas menyolatkanmu?<br /><br />Saudaraku,<br /><br />Janganlah menutup mata dari realita yang ada dan jangan sumbat telingamu dari nasehat yang berharga. Bisa jadi kenyataan yang ada memang pahit dan nasehat yang akan engkau dengar menyakitkan. Lapangkanlah dadamu semoga Allah Ta’ala memberkahimu.<br /><br />Saudaraku, kita harus menelan pahitnya permasalahan ini. Karena itu lebih baik dari kita menelan akibatnya di hari kiamat, di mana tak mungkin lagi mengulangi kehidupan di dunia.<br /><br />Saudaraku,<br /><br />- Siapa yang akan memandikanmu?<br /><br />- Siapa yang akan mengafankanmu?<br /><br />- Siapa yang akan mengangkat kerandamu?<br /><br />- Siapa yang akan menyolatkanmu?<br /><br />- Siapa yang akan meletakkanmu di liang lahad?<br /><br />- Siapa yang akan mendo’akanmu?<br /><br />- Siapa yang akan berdiri di sisi kuburanmu, berdo’a untukmu agar Allah meneguhkanmu ketika malaikat menanyamu?<br /><br />Jawablah saudaraku!<br /><br />Siapa yang akan menangisimu?<br /><br />- Apakah perokok itu?<br /><br />- Ataukah orang yang tidak mau tunduk dan sholat kepada Robbnya ini?<br /><br />- Ataukah orang yang meninggalkan puasa dan zakat ini?<br /><br />- Ataukah orang yang membiarkan istri dan anak perempuannya bebas berkeliaran di jalanan dan tempat hiburan dengan penampilan yang buruk dan pakaian yang hampir telanjang? Orang yang rela dirinya menjadi seorang Dayyuts?<br /><br />- Ataukah orang yang bergelimang maksiat dan dosa besar?<br /><br />- Ataukah orang yang tidak memalingkan pandangannya dari wanita bukan mahrom, memandangnya seakan-akan menelanjanginya dengan matanya?<br /><br />Saudaraku, siapa orang yang engkau inginkan menangisi kematianmu?<br /><br />- Apakah temanmu yang mengajakmu ke tempat-tempat minuman keras, ataukah orang yang mengajakmu ke majlis-majlis ilmu?<br /><br />- Atau orang yang kalau berbicara, tema pembicaraannya denganmu adalah berita-berita artis, bintang film, penari dan penyanyi, serta menyampaikan kepadamu berita-berita cabul dan keji, ataukah orang yang kalau berbicara kepadamu mengatakan,; Allah berfirman .. Rasulullah bersabda?<br /><br />- Atau orang yang mengajakmu ke tempat hiburan, pantai, sinema dan menghabiskan waktu dengan menonton televisi serta perlombaan-perlombaan ataukah yang mengajakmu ke taman-taman surga?<br /><br />- Apakah orang yang mengajak atau bersamamu main domino, catur dan tenis ataukah orang yang membukakan untukmu lembaran-lembaran Mushaf Al Qur’an?<br /><br />Saudaraku<br /><br />Siapa teman dekat dan sahabat akrabmu? Kami bantu engkau untuk memilih sahabat atau teman yang akan menyolatkan jenazahmu esok.<br /><br />Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda,<br /><br />(( لاتصحب إلا مؤمناً ولا يأكل طعامك إلا تقي))<br /><br />“Janganlah bersahabat kecuali dengan seorang mukmin dan janganlah memakan makananmu kecuali seorang yang bertakwa”. (HR. Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Al Hakim, dihasankan oleh Al Albany, Shohih Al Jami’ no. 7341)<br /><br />Beliau shollallahu ‘alaihi wasallama juga bersabda,<br /><br />(( مثل الجليس الصالح والجليس السوء كمثل صاحب المسك وكير الحداد ، لايعدمك من صاحب المسك أن تشتريه أو تجد ريحه ، وكير الحداد يحرق بدنك أو ثوبك أو تجد منه ريحاً خبيثاً))<br /><br />“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk itu laksana berteman dengan penjual minyak wanig dan pandai besi. Seorang penjual minyak wangi engkau bisa membeli darinya atau setidaknya mendapatkan aromanya. Sedangkan pandai besi akan membakar badanmu atau pakaianmu atau engkau mendapatkan darinya bau yang tidak sedap”. (HR. Bukhari)<br /><br />Coba engkau renungkan buah dari persahabatan yang baik dengan orang yang baik di dunia sebelum manfaatnya di akhirat!<br /><br />Rasul kita shollallahu ‘alaihi wasallama mengisahkan, ada tiga orang dari umat sebelum kalian yang melakukan perjalanan, sehingga mereka terpaksa bermalam di sebuah go’a, tatkala mereka telah memasukinya bebatuan dari atas gunung berjatuhan sehingga menutupi pintu gua. Mereka berkata, ‘Sesungguhnya tidak ada yang akan menyelamatkan kalian dari gua ini kecuali setiap kalian berdo’a kepada Allah dengan amal sholehnya’.<br /><br />Nabi shollallahu ‘alaihi wasallama menyebutkan di dalam kisah tersebut, bahwasanya orang yang pertama berdo’a dengan amal sholehnya maka terbukalah sedikit pintu gua yang tertutup bebatuan yang longsor itu, akan tetapi mereka belum bisa keluar.<br /><br />Dan yang kedua berdo’a dengan amal sholehnya, lalu batu yang menutup pintu goa bertambah terbuka namun mereka belum juga bisa keluar darinya.<br /><br />Dan yang ketiga juga berdo’a dengan amal sholeh maka terbukalah pintu gua tersebut dan merekapun keluar. (kisah ini diriwayatkan oleh Bukhari)<br /><br />Perhatikan bagaimana persahabatan ini bermanfaat sehingga Allah Ta’ala mengeluarkan semuanya dengan selamat.<br /><br />Bayangkan saudaraku,<br /><br />Kalaulah salah seorang dari mereka tidak memiliki kesalehan, niscaya mereka tidak dapat keluar, bahkan bisa jadi semuanya mati, akibat siapa? Akibat maksiat yang seorang itu.<br /><br />Rasululllah shollallahu ‘alaihi wasallama bersabda,<br /><br />(( مامن رجل مسلم يموت فيقوم على نجازته اربعون رجلاً لايشركون بالله شيئاًإلا شفعهم الله فيه ))<br /><br />“Tidaklah seorang muslim wafat, lalu berdiri menyolatkan jenazahnya empat puluh orang yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun melainkan Allah jadikan mereka sebagai syafa’at baginya”. (HR. Muslim)<br /><br />Ini mencakup dua perkara :<br /><br />Pertama : mereka menjadi syafaat baginya maksudnya tulus berdo’a untuknya memohonkan ampuntan untuknya.<br /><br />Kedua : mereka adalah orang-orang yang beriman; akidah mereka bersih dari syirik kecil apalagi yang besar.<br /><br />Saudaraku, kesempatan masih terbentang di hadapanmu.<br /><br />Tidakkah engkau melihat jenazah dan orang-orang yang berjalan mengiringi di belakangnya, keadaan mereka sama seperti keadaan si mayit. Bukan itu kenyataan yang ada?<br /><br />Bahkan engkau lihat, orang yang mengantar jenazahmu ini bisa jadi tidak ikut menyolatkanmu, akan tetapi ia menunggu di luar mesjid. Apabila orang selesai menyolatkanmu dia ikut mengangkatmu untuk memasukkanmu ke liang lahad. Bukankah ini realita yang memedihkan yang kita saksikan? Bahkan mungkin engkau sendiri tidak menyolatkan jenazah salah seorang temanmu yang engkau antar.<br /><br />Mungkin engkau akan mengatakan, lantas apa yang harus aku lakukan? Apa jalan yang harus aku tempuh?<br /><br />Simaklah kisah berikut ini, yang dikisahkan oleh Nabi kita shollallahu ‘alaihi wasallama, “Dahulu pada masa orang-orang sebelum kalian ada seseorang yang telah membunuh Sembilan puluh sembilah jiwa. Lalu ia bertanya siapa orang yang paling berilmu. Maka ditunjukanlah kepadanya seorang rahib. Ia pun pergi mendatanginya. Ia berkata kepada rabib tersebut, ‘Sesungguhnya aku telah membunuh Sembilan puluh Sembilan jiwa, apakah masih ada taubat untukku? Rahib berkata, ‘Tidak’. Maka ia membunuhnya, genaplah seratus orang dibunuhnya. Kemudian ia menanyakan lagi tentang orang yang paling berilmu (tempatnya bertanya). Ditunjukkanlah kepadanya seorang ‘alim (yang berilmu). Ia mendatanginya dan berkata, ‘Aku telah membunuh seratus orang, apakah masih ada taubat untukku? Ahli ilmu itu menjawab, ‘Ya, siapa yang akan menghalangi antara engkau dengan taubat?! Pergilah ke negeri ini dan ini, sesungguhnya di sana ada orang-orang yang mengibadati Allah, ibadatilah Allah bersama mereka jangan pulang ke kampungmu, sesungguhnya kampungmu itu tempat yang buruk’.<br /><br />Berangkatlah ia sehingga di pertengahan jalan, Malaikat Maut mendatanginnya, maka malaikat rahmat dan malaikat azab saling berebut untuk membawa ruhnya. Malaikat rahmat berkata, ‘Ia datang kepada kami dengan bertaubat, menghadap Allah dengan hatinya’. Dan malaikat azab berkata, ‘Dia belum melakukan amal kebaikan sama sekalipun’. Maka Allah mengutus seorang malaikat kepada mereka. Dan memerintahkan kedua malaikat itu mengukur jarak antara ke dua tempat tersebut. Ketempat mana jaraknya yang terdekat denganya maka orang itu untuknya. Maka mereka mengukurnya, mereka mendapatkannya lebih dekat ke negeri yang ditujunya, maka malaikat rahmat membawanya”.<br /><br />Dalam riwayat lain, “Maka Allah mewahyukan kepada bumi yang ditinggalkannya untuk menjauh dan bumi yang akan ditujunya untuk mendekat”. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Baihaqy dan Ibnu Majah)<br /><br />Saudaraku, inilah berkah keta’atan, berkah bersegera bertaubat.<br /><br />Dari kisah ini kita petik pelajaran berharga, bahwasanya disukai bagi seorang yang bertaubat meninggalkan tempat-tempat dia dulu melakukan perbuatan dosa, dan teman-teman yang dulu membantunya berbuat maksiat, serta memutus persahabatan dengan mereka selama mereka tidak berobah masih bergelimang lumpur maksiat. Dan hendaklah ia menggantikan mereka dengan berteman dengan orang-orang yang baik dan sholeh, serta ahli ilmu dan ibadah, dan orang-orang yang bisa dijadikan teladan serta berteman dengan mereka mendatangkan manfaat dunia dan akhirat.<br /><br />Allah Ta’ala memrintahkan kita bertaubat dan kembali kepadaNya,<br /><br />﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأنهار ﴾ [اتحريم:8].<br /><br />Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nashuhah, mudah-mudahan Robb kamu mengampuni dosa-dosa kamu dan memasukkan kamu ke dalam surge-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai”.<br /><br />Dari sekarang saudaraku, jangan tutup halaman ini kecuali engkau telah menutup lembahan-lembaran masa lalumu. Untuk membuka lembaran-lembaran baru yang putih bersih ..awal jalanmu menuju Allah, jalan menuju ridhoNya, jalan menuju Daarus Salam.<br /><br />﴿ وَاللّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلاَمِ وَيَهْدِي مَن يَشَاء إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴾ [يونس : 25]<br /><br />Artinya, “Dan Allah menyerumu kepada Daarus Salam dan menunjuki orang-orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus”.<br /><br />Ya Allah, tunjukilah kami kepada jalanMu yang lurus, dan kumpulkanlah kami kelak di hari kiamat bersama para nabi, orang-orangh yang shiddiq, orang-orang yang mati syahir dan orang-orang yang sholeh, merekalah sebaik-sebaik teman, Allahumma Aamiin.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-91149148736194405032013-09-06T01:47:00.002+07:002013-09-06T01:47:43.122+07:00MENIKAH ADALAH....<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-dIySQY-OWfk/UijRinvKfSI/AAAAAAAABg8/b3ycjIvf5hw/s1600/1237938_10200258284572012_1662287299_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/-dIySQY-OWfk/UijRinvKfSI/AAAAAAAABg8/b3ycjIvf5hw/s400/1237938_10200258284572012_1662287299_n.jpg" width="222" /></a></div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;">Bukan sekedar pesta yang riuh oleh kerabat, relasi penting ,bukan ajang pamer tamu kehormatan, panggung megah, dekorasi wah atau pesta yang meriah..</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;">Menikah...</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;">Bukan sekadar membentuk tim kerja untuk menghasilkan uang untuk membeli segala jenis harta yang melimpah..</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;">Bukan sekedar sarana belajar memasak, menjahit bagi istri dan sarana belajar membetulkan peralatan listrik bagi </span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;">suami..<br /><br />Menikah...<br />Bukan sekedar menyamakan hobi dan kegemaran sehingga sampai ada adagium humor: Kalau dua-duanya doyan musik, berarti ada gejala bisa langgeng..<br />Kalau sama-sama suka seafood berarti masa depan cerah...<br />(That simple ?!<br /><br />Menikah bukan sekedar itu…<br /><br />Menikah berbeda dengan perumpamaan sepasang sandal, yang hanya punya aspek kiri dan kanan..<br /><br />Menikah adalah penyatuan dua manusia.. pria dan wanita.<br />Dari anatomi saja sudah tidak sebangun, apalagi urusan jiwa dan hatinya...<br /><br />So,<br />Menikah adalah ...<br />Menyatukan dua isi kepala, dua ide, dua impian menjadi sesuatu yang besar - Bermakna - tak hanya untuk kita,pasangan dan keluarga namun juga untuk orang lain di sekitar.<br /><br />Menikah adalah...<br />Memutuskan berlabuh di satu pantai, ketika ratusan kapal pesiar gemerlap memanggil-manggil...<br /><br />Menikah adalah..<br />Cara meraih sempurnanya agama, hingga menikah dikatakan sempurna menjalani setengah dien..<br /><br />Menikah adalah...<br />Keberanian untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan. Memupuk toleransi tingkat tinggi dan memaklumi pasangan apa adanya.<br /><br />Menikah membutuhkan kelapangan hati untuk melebur kata ‘aku’ dan ‘kamu’ menjadi ‘kita’..<br /><br />Menikah adalah..<br />Proses pendewasaan seseorang untuk lebih berani mengambil sikap dan memutuskan bahkan untuk urusan terkecil sekalipun.<br />Kerjasama hebat untuk bergerak, bersinergi untuk mendapatkan tiket surgaNya.<br /><br />Menikah adalah..<br />Universitas kehidupan dimana cobaan materi, hati, iman adalah ujiannya.<br /><br />Menikah adalah..<br />Belajar memaafkan dan belajar berkata “baiklah, itu salahku, akan kucoba memperbaikinya” .<br />Belajar berkomunikasi dua arah, dimana kita tidak berbicara :<br />” Kamu harus mengerti keinginanku!’, namun harus berani bicara “aku memahami kamu, aku memahami apa yang kamu mau dan cita2kan, mari bersama membangunnya”<br /><br />Menikah ..<br />Mengajari kita begitu banyak tentang hidup, tentang bagaimana mencintai Allah dengan sempurna melalui kecintaan kita pada pasangan...<br /><br />Semoga setiap kita meraih pernikahan berkah ..Aamiin.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-7541194927783171252013-09-06T01:45:00.000+07:002013-09-06T01:48:41.309+07:00★ WAHAI WANITA & PRIA KAMU HARUS TAU INI <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Wc-BK28uAnM/UijRP0gqniI/AAAAAAAABgw/0r6H7oCaeC0/s1600/66683_432614613491243_326224112_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-Wc-BK28uAnM/UijRP0gqniI/AAAAAAAABgw/0r6H7oCaeC0/s320/66683_432614613491243_326224112_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;">Tak tampan tak jadi soal,sebab pria</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;">memimpin bukan dengan ketampanan</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;">tapi dengan tanggung jawab,kebijaksanaan dan suri tauladan..</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;">Tak cantik tak jadi soal,karena wanita</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;">menjadi ibu rumah tangga bukan</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;">dengan kecantikan tapi dengan</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.98611068725586px;"><br />kelembutan,kasih sayang dan<br />pengertian.. Sesungguhnya eloknya rupa tanpa<br />diimbangi dengan iman dan akhlaq<br />mulia tiada guna..<br /><br />Apa yang nampak mempesona<br />hanyalah sebatas kulit yang akansirna<br />seiring pertambahan usia..<br /><br />Namun apa yang menawan dari dalam akan terpancar melalui jiwa dan raga<br />sehingga akan tampak istimewa<br />karena keindahan batiniah tak kan<br />luntur karena hujan,tak kan lekang oleh perputaran masa dan tak kan sirna karena usia..<br /><br />Semoga Allah memberikan<br />hidayah kepada kita agar mampu<br />memberdayakan segenap potensi<br />yang ada untuk kebaikan diri<br />dan sesama... Aamiin..<br />.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-50492700496776324612013-08-01T15:19:00.000+07:002013-08-01T15:19:10.490+07:00Surat Dari Seorang Ibu Untuk Menantu Laki-Lakinya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-KPigE6AP-8U/UfoZ2W_eY3I/AAAAAAAABgI/K3ED-LVXNVE/s1600/Menikah+-+ilustrasi+suami+istri.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-KPigE6AP-8U/UfoZ2W_eY3I/AAAAAAAABgI/K3ED-LVXNVE/s320/Menikah+-+ilustrasi+suami+istri.jpg" width="320" /></a></div>
WAHAI MENANTUKU:<br />aku hanyalah seorang ibu yang berbicara atas nama diriku sendiri dengan melihat putriku sebagai istrimu dan engkau sebagai menantuku. bila engkau membaca pesan ini semoga engkau melihat pula bayang wajah ibu yang telah mengandung dan melahirkanmu, berdiri bersamaku tepat dihadapanmu.<br /><br />WAHAI MENANTUKU:<br />bukankah engkau sudah berjanji akan menjadi imam dunia akherat untuk putriku. bukankah engkau juga telah bersumpah untuk membawanya hingga ke baka dan memberinya satu tiket ke surga.<br /><br />WAHAI MENANTUKU:<br />bila ada kelemahan dari istrimu dan seribu lagi keburukan yang dilakukannya akibat kelemahan dan juga karena kekurangan darinya, bukankah menjadi tugasmu untuk mendidiknya sekarang, begitu yang seharusnya.<br /><br />WAHAI MENANTUKU:<br />diajarkan kepadamu oleh Nabi bahwa seorang suami tak boleh membiarkan mata istrinya basah walau hanya serupa tetesan embun dini hari. bukankah engkau sebagai suaminya yang harus melindunginya dengan rasa tentram dan aman. maka berikanlah keteduhan bagi jiwanya.<br /><br />WAHAI MENANTUKU:<br />engkau suami yang dipilih Tuhan untuk putriku, bersabarlah terhadap istrimu dan tetaplah bersikap lemah lembut padanya. bukankah engkau menikahinya atas nama Tuhanmu maka sayangi dan peliharalah istrimu dengan jalan Tuhan.<br /><br />WAHAI MENANTUKU:<br />sebagian besar penghuni neraka adalah perempuan dan itu disebabkan mereka durhaka terhadap suaminya, maka selamatkanlah istrimu dari dosa yang lebih besar. bukankah nantipun engkau akan ditanya tentang tanggung jawab bagaimana kau mengurus mereka dan menjaga jalan surga untuk bisa di lalui oleh yang harus kau bawa serta.<br /><br />WAHAI MENANTUKU:<br />engkau di ijinkan menghukum istrimu sewajarnya namun janganlah mengenai wajahnya dan jangan pula menyentuh tubuhnya hingga meninggalkan jejak luka. janganlah menghardiknya dengan kata-kata kasar dan umpatan yang merendahkan seolah engkau turut menistakan dirimu sendiri sebab ia juga adalah pakaianmu...<br /><br />Semoga keluarga kalian bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah, AamiinAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-26111388347688586762013-08-01T15:13:00.001+07:002013-08-01T15:13:15.557+07:00Sebuah surat dari seorang calon menantu laki-laki kepada calon Mertuanya<br /><br /><a href="http://1.bp.blogspot.com/-Ekg95y9a-Fs/UfoYd6kyZVI/AAAAAAAABf4/yAGO5Q-3xsI/s1600/tumblr_inline_mlfjrb22A71qz4rgp.jpg"><img border="0" height="640" src="http://1.bp.blogspot.com/-Ekg95y9a-Fs/UfoYd6kyZVI/AAAAAAAABf4/yAGO5Q-3xsI/s640/tumblr_inline_mlfjrb22A71qz4rgp.jpg" width="480" /></a><br /><br /><br />Assalamualaikum Wr. Wb.<br />Teruntuk wahai Bapak yang dirahmati Allah<br />Bapak yang telah mendidik putrinya dengan penuh kelembutan<br />Bapak dengan sebuah gurat kewibawaan nomor satu di keluarga<br />Bapak yang telah menjadi seorang imam untuk wanita yang kucintai<br />Perkenalkan, aku adalah lelaki itu<br />Seorang lelaki asing yang mencintai putrimu<br />Seorang lelaki yang siap meneruskan tanggung jawab membahagiakan putrimu<br /><br />Bapak, aku adalah pria serba biasa<br />Aku bukan keturunan seorang ningrat ataupun raja<br />Aku juga bukanlah pria bergelimang harta<br />Dan aku bukan seorang pria dengan kedudukan tinggi di puncak takhta<br />Yang aku miliki hanyalah Allah dan Rasul-Nya<br />Aku bukanlah Yusuf dengan segala keelokan paras dan ketampanannya<br />Aku juga bukan Sulaiman yang bergelimang harta dan kuasa<br />Aku juga tidak setangguh Umar dalam membela panji agama<br />Maafkanlah segala kelancanganku untuk meminta putrimu<br />Aku sadar betul, ini merupakan keputusan besar untukmu…<br />Ini adalah perjudian penuh resiko dalam hidupmu<br />Untuk merestui putrimu bersanding denganku<br />Wahai Bapak,<br />Dengan segala keterbatasan yang aku miliki<br />Percayalah pada niat suciku<br />Niatku untuk menjadi imam terbaik untuk putrimu<br />Niatku untuk memuliakan putrimu menjadi seorang wanita sesungguhnya<br />Niatku untuk membuat cemburu bidadari surga kepada putrimu<br />Niatku tuk memberikan teladan yang baik bagi anak-anak yang lahir dari rahimnya,<br />Cucumu kelak wahai Bapak<br /><br />Dan niatku untuk menyempurnakan agamanya, agama kita <br />Akulah pria yang akan terus berusaha memantaskan diri untuk putrimu<br />Pria yang selalu berdoa dan bekerja untuk memberinya rezeki yang halal dan berkah<br />Pria yang dengan cintanya akan memenuhi nafkah untuknya<br />Wahai Bapak dengan segala kelembutan hati,<br />Aku takkan merebut putrimu dari sisimu<br />Sebagai imam, aku akan membimbingnya untuk selalu berbakti padamu juga ibunya<br />Karena engkau adalah pria nomor satu dalam hidupnya<br />Dan engkau adalah imam sekaligus walinya<br />Wahai Bapak,<br />Aku memohon padamu tuk bersedia jadi guruku<br />Seorang guru kehidupan sekaligus seorang teladan<br /><br />Aku membutuhkan bimbinganmu tuk penuhi janjiku<br />Janji untuk bahagiakan putrimu<br />Ajari aku tentang kesabaran<br />Ajari aku juga tentang kelembutan<br />Karena aku yakin engkaulah sosok yang paling menguasainya<br />Dan aku akan menjadi murid paling beruntung di dunia<br />Wahai Bapak,<br />Izinkan aku menjadi seorang sahabat barumu<br />Sahabat yang senantiasa berbagi cerita dan merindukan nasihat<br />Izinkan aku menjadi rivalmu<br />Rival yang senantiasa terpacu untuk memberikan yang terbaik untuk putrimu<br />Izinkan aku menjadi anakmu<br />Anak yang akan berbakti dan mengabdi padamu <br />Wassalamualaikum Wr. Wb.<br /><br />diadaptasi dari buku : JangaN Bodoh Mencari JodohAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6853057803654081609.post-81815548025644122602013-05-27T01:35:00.002+07:002013-05-27T01:35:24.325+07:00Renungan Buat Wanita<h3 class="post-title entry-title" style="background-color: white; color: #404616; font-family: Oswald; font-size: 20px; font-weight: normal; line-height: 1.2em; margin: 0.25em 0px 0px; padding: 0px 0px 4px; text-shadow: rgb(204, 204, 204) 1px 1px 1px;">
<br /></h3>
<div style="background-color: white; color: #3f4324; float: left; font-family: Georgia, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; margin: 10px 0px 5px; padding: 0px; width: 610px;">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="450" fb-xfbml-state="rendered" style="display: inline-block; position: relative;">
<span style="display: inline-block; height: 24px; position: relative; text-align: justify; width: 450px;"><iframe class="fb_ltr" id="f2054f1" name="fb5b43fb8" scrolling="no" src="http://www.facebook.com/plugins/like.php?api_key=&locale=en_GB&sdk=joey&channel_url=http%3A%2F%2Fstatic.ak.facebook.com%2Fconnect%2Fxd_arbiter.php%3Fversion%3D24%23cb%3Df393d76e2%26origin%3Dhttp%253A%252F%252Fmukzizatislam.blogspot.com%252Ff25e3072b4%26domain%3Dmukzizatislam.blogspot.com%26relation%3Dparent.parent&href=http%3A%2F%2Fmukzizatislam.blogspot.com%2F2013%2F03%2Frenungan-buat-wanita.html&node_type=link&width=450&layout=standard&colorscheme=light&show_faces=false&send=true&extended_social_context=false" style="border-style: none; height: 24px; overflow: hidden; position: absolute; width: 450px;" title="Like this content on Facebook."></iframe></span></div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-7622802275438379868" style="background-color: white; border-top-color: rgb(185, 188, 137); border-top-style: solid; border-top-width: 2px; color: #5b603a; font-family: Georgia; font-size: 13px; line-height: 1.4em; margin: 3.1em 0px 0.75em; padding-top: 6px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-vsmehFQj7Ys/UU-Dz2pk6eI/AAAAAAAAFPU/Se2GezH0qFg/s1600/muslimah.jpg" imageanchor="1" style="color: #9daf22; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-vsmehFQj7Ys/UU-Dz2pk6eI/AAAAAAAAFPU/Se2GezH0qFg/s1600/muslimah.jpg" style="border-width: 0px;" /></a></div>
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;">Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh...</span><br style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;" /><br style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;" /><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;">UNTUKMU WAHAI WANITA</span><br style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;" /><br style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;" /><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;">Wahai wanita...</span><br style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;" /><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;">Berhati-hatilah dirimu jangan sampai syaitan memperalatmu menjadi penyebar kerusakan.jangan biarkan dirimu menjadi umpan untuk menjerumuskan laki-laki kedalam neraka.bahwasannya Rasulullah pernah melihat neraka,ternyata mayoritas penduduknya adalah wanita.</span><br style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;" /><br style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;" /><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;">Wahai Wanita...</span><br style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;" /><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;">generasi depan adalah tanggung jawabmu,j</span><span class="text_exposed_show" style="color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;">angan engkau rusak dengan merusak dirimu,kenakan kembali jilbabmu,ketahuilah, Rabbmu adalah Rabb Yang Maha Mengetahui maslahat dirimu.Dia adalah Maha Adil yang tidak ingin mendzalimimu.<br /><br />Wahai wanita...<br />Ketahuilah kodratmu.Allah memberimu hak sesuai dengan kewajibanmu,sesuai dengan kemampuanmu,ketahuilah,Allah memberimu jalan lebih mudah untuk masuk ke dalam syurga karena itu pantas dengan pengorbananmu.<br />Rasulullah pun telah memberi kabar gembira dalam sebuah hadits shahih ,<br />" jika seorang wanita shalat lima waktu,puasa wajib sebulannya,menjaga kemaluannya dan menaati suaminya,niscaya akan dikatakan kepadanya "masuklah engkau ke dalam surga dari pintu apapun yang engkau mau."<br />subhanallah...</span><br /><span class="text_exposed_show" style="color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;"><br /></span><span class="text_exposed_show" style="color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12.727272033691406px; line-height: 17.99715805053711px;">Semoga Bermanfaat</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15599881995405482480noreply@blogger.com4