**** PENGANTIN BARU PENGHUNI SURGA ****



Pada suatu hari laki-laki bernama Julaibiib menghadap Rasulullah SAW. Julaibiib adalah orang yang sangat miskin.

Dia bertanya: “Ya Rasulullah! Jika aku mati dalam keadaanku yang beriman ini, apakah Allah SWT akan memasukkan aku ke dalam surga dan menikahkan aku dengan bidadari?

“Ya tentu, Insya Allah!”jawab Rasulullah.
“Tapi mengapa sahabat-sahabat Tuan setiap yang aku lamar puterinya, semua menolak dan tidak menikahkan puterinya denganku?” tanya Julaibiib lagi.
“Pergilah kamu ke rumah keluarga fulan dan katakanlah kepadanya bahwa Rasulullah memerintahkan kepada Anda agar menikahkan puterinya kepadaku,”jawab Rasulullah....

Keluarga itu pun akhirnya sepakat untuk menikahkan Julaibiib dengan putri mereka. Akan tetapi sebelum Julaibiib sempat masuk ke kamar pengantin, dia mendengar panggilan masuk berjihad. Maka dia pun lari dan bergabung dengan pasukan perang.

Ketika perang telah usai, Rasulullah bertanya kepada para sahabat: “Siapa diantara kawan-kawan kalian yang sekarang tidak tampak dan mungkin menjadi syahid?” Para sahabat pun menyebutkan beberapa nama, tetapi tidak menyebut nama Julaibiib karena dia belum banyak dikenal.


Lalu Rasulullah bersabda: “Aku justru kehilangan Julaibiib, marilah kita bersama mencarinya!”…

Akhirnya, Rasulullah menemukan jasad Julaibiib tergeletak tewas sebagai syahid di tengah tujuh mayat orang kafir yang baru dilawannya. Lalu Rasulullah pun duduk di samping jasad Julaibiib dan mengangkat kepalanya ke pangkuan beliau sambil menangis. Tetapi sesaat kemudian beliau tersenyum dan memalingkan wajahnya. Maka para sahabat pun bertanya: “Sungguh aneh sekali keadaan Tuan, ya Rasulullah! Tuan menangis lalu tersenyum dan memalingkan wajah Tuan?”

Rasulullah bersabda: “Ya, aku menangis karena perpisahan dengan saudaraku ini, dan aku tersenyum ketika Allah memperlihatkan kepadaku tempatnya di surga. Aku palingkan wajahku ketika aku melihat istrinya, seorang bidadari dari surga, yang turun ke bumi, lalu masuk di antara kulit dan bajunya, kemudian mengangkatnya ke surga di haribaan-Nya, di alam keabadian.”
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Artikel Lain :