Kecerdikan Yang Dianggap Bodoh


 Ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur yang berdomisili tak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak kecil berlari-lari dan melompat-lompat di depan mereka.

Tukang cukur berkata, "Itu Bejo, dia anak paling bodoh di dunia"
"Apa iya?" jawab pengusaha

Lalu tukang cukur memanggil si Bejo, ia lalu merogoh kantongnya dan mengeluarkan lembaran uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu menyuruh Bejo memilih, "Bejo, kamu boleh pilih & ambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo nih!"

Bejo melihat ke tangan Tukang cukur dimana ada uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil uang Rp. 500.

Tukang cukur dengan perasaan benar dan menang lalu berbalik kepada sang pengusaha dan berkata, "Benar kan yang saya katakan tadi, Bejo itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui. Sudah tak terhitung berapa kali saya lakukan tes seperti itu tadi dan ia selalu mengambil uang logam yang nilainya paling kecil."

Setelah sang pengusaha selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan pulang dia bertemu dengan Bejo. Karena merasa penasaran dengan apa yang dia lihat sebelumnya, dia pun memanggil Bejo lalu bertanya, "Bejo, tadi saya melihat sewaktu tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp. 1000 dan Rp. 500, saya lihat kok yang kamu ambil uang yang Rp. 500, kenapa tak ambil yang Rp. 1000, nilainya kan lebih besar 2 kali lipat dari yang Rp. 500?"

Bejo pun berkata, "Saya tidak akan dapat lagi Rp. 500 setiap hari, karena tukang cukur itu selalu penasaran kenapa saya tidak ambil yang seribu. Kalau saya ambil yang Rp. 1000, berarti permainannya akan selesai..."

PESAN MORAL:
Banyak orang yang merasa lebih pintar dibandingkan orang lain, sehingga mereka sering menganggap remeh orang lain. Ukuran kepintaran seseorang hanya TUHAN yang mengetahuinya. Alangkah bijaksananya kita jika tidak menganggap diri sendiri lebih pintar dari orang lain.

Ketika Hati Tersakiti

Ketika hati tersakiti, ada tiga proses yang kutahu. Ternyata 'memaafkan' dan 'sembuh dari sakit hati' itu adalah dua hal yang berbeda. Lalu dengan 'kembali seperti semula', menjadi tiga hal.

Memaafkan itu harus, wajib bagi orang-orag yang beriman pada ALLAH Yang Maha Pemaaf. Bisa dibiilang, kasarnya, "ALLAH aja maafin, masa manusia nggak. Sombong bener..." Tapi mungkin kata-kata ini dapat dibalik juga: "Nggak segampang itu gue sanggup maafin! Emang gue itu ALAH!"

Yah, dua sikap itu bisa terjadi pada manusia normal, tergantung derajat sakit hatinya. Sikap kedua mungkin lebih mudah dihindari oleh kaum sufi, yang sungguh membuat iri diriku dan siapapun yang masih merasa tergolong 'rakyat jelata', yang keimanan dan ketaqwaannya masih naik turun Gunung Semeru (kenapa pula Semeru??). Dengan demikian, solusi untuk masalah yang satu ini jelas: tingkatkan iman dan taqwa (Gampaang...ngomongnya!).

Sembuh dari sakit hati itu biasanya pasti, hanya saja waktu perolehannya bervariasi. Ada yang dalam sejam bisa langsung sembuh, ada yang baru sanggup bertahun tahun kemudian. Sungguh beruntung orang-orang yang tergolong tipe pertama. Hidup nggak pernah susah. Orang-orang ini bisa jadi sejak lahir sudah beruntung, atau baru-baru saja. Entahlah. Tapi yang jelas, mereka tergolong manusia-manusia yang bersyukur.

Bersyukur? Ini juga terdengar gampang. Coba bayangkan hal yang paling buruk yang tak pernah kita inginkan terjadi. Yakin, tak sepatah kata pun selain syukur meluncur dari mulutmu?

"Lupakan". Kau takkan pernah tahu kekuatan itu, sampai musibah itu benar-benar terjadi. Dan saat semua itu terlewati dengan luka yang telah menutup, barulah kau tahu: kau sudah sembuh. Dan itu berarti selamat, karena kau sudah mampu masuk dalam golongan yang beruntung itu: manusia-manusia penuh rasa syukur.

JANGAN SALAH


Jangan menilai orang dari rupanya. Karena Rasulullah melihat si pendek tak menawan ;Julaybib r.a dikejar kejar oleh para bidadari surga.



Berilah kesempatan seseorang untuk berubah. Karena seseorang yang hampir membunuh Rasulpun kini terbaring disebelah makam beliau ;Umar bin Khattab.



Jangan melihat seseorang dari masa lalunya. Seseorang yang pernah berperang melawan agama Allahpun akhirnya menjadi pedang-nya Allah ;Khalid bin Walid.




Jangan memandang orang dari status dan hartanya. Karena sepatu emas fir'aun berada di neraka, sedangkan sandal jepit ;Bilal bin Rabah terdengar di surga.

~<@

Syarifuddin Khalifah, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang

Mungkin Anda terheran-heran bahkan tidak percaya, jika ada orang yang bilang bahwa di zaman modern ini ada seorang anak dari keluarga non Muslim yang hafal Al Qur’an dan bisa shalat pada umur 1,5 tahun, menguasai lima bahasa asing pada usia 5 tahun, dan telah mengislamkan lebih dari 1.000 orang pada usia yang sama. Tapi begitulah kenyatannya, dan karenanya ia disebut sebagai bocah ajaib; sebuah tanda kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Syarifuddin Khalifah, nama bocah itu. Ia dilahirkan di kota Arusha, Tanzania. Tanzania adalah sebuah negara di Afrika Timur yang berpenduduk 36 juta jiwa. Sekitar 35 persen penduduknya beragama Islam, disusul Kristen 30 persen dan sisanya beragam kepercayaan terutama animism. Namun, kota Arusha tempat kelahiran Syarifuddin Khalifah mayoritas penduduknya beragama Katolik. Di urutan kedua adalah Kristen Anglikan, kemudian Yahudi, baru Islam dan terakhir Hindu.

Seperti kebanyakan penduduk Ashura, orangtua Syarifuddin Khalifah juga beragama Katolik. Ibunya bernama Domisia Kimaro, sedangkan ayahnya bernama Francis Fudinkira. Suatu hari di bulan Desember 1993, tangis bayi membahagiakan keluarga itu. Sadar bahwa bayinya laki-laki, mereka lebih gembira lagi.

Sebagaimana pemeluk Katolik lainnya, Domisia dan Francis juga menyambut bayinya dengan ritual-ritual Nasrani. Mereka pun berkeinginan membawa bayi manis itu ke Gereja untuk dibaptis secepatnya. Tidak ada yang aneh saat mereka melangkah ke Gereja. Namun ketika mereka hampir memasuki altar gereja, mereka dikejutkan dengan suara yang aneh. Ternyata suara itu adalah suara bayi mereka. “Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah wa jumbe wake Muhammad!” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad). Mendengar itu, Domisia dan Francis gemetar. Keringat dingin bercucuran. Setelah beradu pandang dan sedikit berbincang, mereka memutuskan untuk membawa kembali bayinya pulang. Tidak jadi membaptisnya.

Awal Maret 1994, ketika usianya melewati dua bulan, bayi itu selalu menangis ketika hendak disusui ibunya. Domisia merasa bingung dan khawatir bayinya kurang gizi jika tidak mau minum ASI. Tetapi, diagnose dokter menyatakan ia sehat. Kekhawatiran Domisia tidak terbukti. Bayinya sehat tanpa kekurangan suatu apa. Tidak ada penjelasan apapun mengapa Allah mentakdirkan Syarifuddin Khalifah tidak mau minum ASI dari ibunya setelah dua bulan. “Apakah karena ibunya adalah seorang Kristiani? Ataukah ini merupakan fase keunikan-keunikan yang selanjutnya akan banyak mengiringi kehiduan anak ini sampai dia dikenal jutaan manusia di seluruh dunia sebagai anak ajaib?” Tanya penulis pada halaman 47.

Di tengah kebiasaan bayi-bayi belajar mengucapkan satu suku kata seperti panggilan “Ma” atau lainnya, Syarifuddin Khalifah pada usianya yang baru empat bulan mulai mengeluarkan lafal-lafal “aneh.” Beberapa tetangga serta keluarga Domisia dan Francis terheran-heran melihat bayi itu berbicara. Mulutnya bergerak pelan dan berbunyi:”Fatuubuu ilaa baari'ikum faqtuluu anfusakum dzaalikum khairun lakum ‘inda baari-ikum, fataaba ‘alaikum innahuu huwat tawwabur rahiim.”

Orang-orang yang takjub menimbulkan kegaduhan sementara namun kemudian mereka diam dalam keheningan. Sayangnya, waktu itu mereka tidak mengetahui bahwa yang dibaca Syarifuddin Khalifah adalah QS. Al Baqarah ayat 54.

Domisia khawatir anaknya kerasukan syetan. Ia pun membawa bayi itu ke pastur, namun tetap saja Syarifuddin Khalifah mengulang-ulang ayat itu. Hingga kemudian cerita bayi kerasukan syetan itu terdengar oleh Abu Ayub, salah seorang Muslim yang tinggal di daerah itu. Ketika Abu Ayub datang, Syarifuddin Khalifah juga membaca ayat itu. Tak kuasa melihat tanda kebesaran Allah, Abu Ayub sujud syukur di dekat bayi itu.

“Francis dan Domisia, sesungguhnya anak kalian tidak kerasukan syetan. Apa yang dibacanya adalah ayat-ayat Al Qur’an. Intinya ia mengajak kalian bertaubat kepada Allah…” kata Abu Ayub.

Beberapa waktu setelah itu Abu Ayub datang lagi dengan membawa mushaf. Ia memperlihatkan kepada Francis dan Domisia ayat-ayat yang dibaca oleh bayinya. Mereka berdua butuh waktu dalam pergulatan batin untuk beriman. Keduanya pun akhirnya mendapatkan hidayah. Mereka masuk Islam. Sesudah masuk Islam itulah mereka memberikan nama untuk anaknya sebagai “Syarifuddin Khalifah”.

Keajaiban berikutnya muncul pada usia 1,5 tahun. Ketika itu, Syarifuddin Khalifah mampu melakukan shalat serta menghafal Al Qur’an dan Bible. Lalu pada usia 4-5 tahun, ia menguasai lima bahasa. Pada usia itu Syarifuddin Khalifah mulai melakukan safari dakwah ke berbagai penjuru Tanzania hingga ke luar negeri. Hasilnya, lebih dari seribu orang masuk Islam.

Cerita lengkap dan detail tentang Syarifuddin Khalifah bisa Anda dapatkan di buku “Mukjizat dari Afrika, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang; Syarifuddin Khalifah” ini. Isinya yang menarik dengan bahasa yang mengalir serta agaknya membuat buku ini menjadi megabestseller, seperti dikampanyekan dalam cover depannya. Tercatat, dalam rentang empat bulan saja buku karya Mujahidin Nur ini telah naik cetak sebanyak delapan kali.
[Disarikan Abu Nida dari “Buku Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang”]

Mohon dengan ikhlasnya meng-klik "bagikan"/"share" artikel ini
Agar bisa bermanfaat bagi saudara muk'min yg lain

Surat Cinta Untuk Suamiku



Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh..

Apa kabarmu disana sayang ?? ku pastikan kau disana sama dengan diriku, sehat tak kurang apapun.

Jelaslah rindu ini yang membuatku ingin menyampaikan setiap kata dengan pena cinta yag ku miliki. Ku pun yakin, kau disana lebih memiliki rindu yang maha dahsyat untukku.

Sayang, kau tahu bukan. Jika ada junjungan tertinggi pada makhluk Nya yang patut aku sembah selain padaNya itu adalah dirimu, pastilah aku hibahkan sujudku selain padaNya. Tapi sungguh sayang, ku yakinkan hati ini bahwa setinggi-tingginya mahabbah hanyalah pada Nya, tak ada selain untukNya. Kau pun tahu, cintaku padamu hanyalah perjuanganku untuk meraih cintaNya.

Jangan kau harapkan cintaku layaknya Juliet pada Rome atau Laila pada Qais, tak mungkin ku merelakan cintaku tersia-sia layaknya cinta mereka. Maka sayang, ajarkanlah aku untuk memupuk cinta yang telah mempertemukan kita, menjadi cinta yang maha dahsyat yakni karna kecintaan kita pada Allah dan untuk Allah. Karna cintaNya lah yang mampu meredam kerinduan kita.

Kau ingat sayang, kau begitu memuji keindahan atas penciptaanNya terhadapku, keelokan wajahku. Seandainya keelokan wajahku adalah yang terpenting untukmu, kan kuhias diri ini penuh warna untuk membiusmu pada keelokanku. Tapi benerkah itu yang terpenting untukmu ??

Seandainya benarlah itu yang lebih kau pentingkan, maka kau bukanlah suami yang tepat untukku. Tapi waktu ternyata berkata bahwa kau tak mementingkan semua keindahan dunia, terbukti ketika kau terus mengingatkanku untuk mendoakan perjuanganmu dan mendedikasikan waktuku untuk anak-anak kita dan perjuanganku.

Kau ajarkan aku menghiasi diri ini dengan akhlak dan keikhlasan. Kau bantu aku agar menjaga lisan dan kesabaran. Allah telah mempertemukanku dengan Mujahid terbaik untukku, karna kau pun tak pernah lepas dari mempekuat dirimu dengan taqwa dan keteguhan untuk menjagaku dan anak-anak kita. Ketawadhuanmu membuat ukiran cinta dihatiku kian rumit.

Terimakasih yaa cinta, atas dedikasimu padaku dan anak-anakmu. Tanpamu mungkin aku tak mampu mengenal dien ini secara baik, tanpamu mungkin aku lemah mengenalkan dien ini pada anak-anak kita. Tanpamu mungkin kini ku rapuh dalam menjalani indahnya mengenal agama Allah. Betapa aku bersyukur karna Allah mencintaiku dan mencintaimu sehingga kita dipertemukannya dalam Naungan CintaNya.

Ingatlah sayang, cinta kita hanyalah aplikasi kecintaan kita pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tak ada cinta yang patut dijunjung tinggi selain cintaNya. Yakinlah bahwa aku hanya ingin mencintaimu karna Allah.

Maka sayang “ Cintailah aku Karna Allah “

http://www.bukanmuslimahbiasa.com

Subhanallah, Sebuah Kisah Nyata….. Kebesaran Allah Kepada Seorang Anak Amerika Tulen

Alexander Pertz/Muhammad Abdullah




Alexander Pertz dilahirkan dari kedua orang tua Nasrani pada tahun 1990 M. Sejak awal ibunya telah memutuskan untuk membiarkannya memilih agamanya jauh dari pengaruh keluarga atau masyarakat. Begitu dia bisa membaca dan menulis maka ibunya menghadirkan untuknya buku-buku agama dari seluruh agama, baik agama langit atau agama bumi.

Setelah membaca dengan mendalam, Alexander memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Padahal ia tak pernah bertemu muslim seorangpun.
Dia sangat cinta dengan agama ini sampai pada tingkatan dia mempelajari sholat, dan mengerti banyak hukum-hukum syari, membaca sejarah Islam, mempelajari banyak kalimat bahasa Arab, menghafal sebagian surat, dan belajar adzan.
Semua itu tanpa bertemu dengan seorang muslimpun.



Berdasarkan bacaan-bacaan tersebut dia memutuskan untuk mengganti namanya yaitu Muhammad Abdullah, dengan tujuan agar mendapatkan keberkahan Rasulullah saw yang dia cintai sejak masih kecil.
Salah seorang wartawan muslim menemuinya dan bertanya pada bocah tersebut. Namun, sebelum wartawan tersebut bertanya kepadanya, bocah tersebut bertanya kepada wartawan itu, Apakah engkau seorang yang hafal Al Quran ?
Wartawan itu berkata: Tidak. Namun sang wartawan dapat merasakan kekecewaan anak itu atas jawabannya.
Bocah itu kembali berkata , Akan tetapi engkau adalah seorang muslim, dan mengerti bahasa Arab, bukankah demikian ?. Dia menghujani wartawan itu dengan banyak pertanyaan. Apakah engkau telah menunaikan ibadah haji ? Apakah engkau telah menunaikan umrah ? Bagaimana engkau bisa mendapatkan pakaian ihram ? Apakah pakaian ihram tersebut mahal ? Apakah mungkin aku membelinya di sini, ataukah mereka hanya menjualnya di Arab Saudi saja ?



Kesulitan apa sajakah yang engkau alami, dengan keberadaanmu sebagai seorang muslim di komunitas yang bukan Islami ?
Setelah wartawan itu menjawab sebisanya, anak itu kembali berbicara dan menceritakan tentang beberapa hal berkenaan dengan kawan-kawannya, atau gurunya, sesuatu yang berkenaan dengan makan atau minumnya, peci putih yang dikenakannya, ghutrah (surban) yang dia lingkarkan di kepalanya dengan model Yaman, atau berdirinya di kebun umum untuk mengumandangkan adzan sebelum dia sholat.
Kemudian ia berkata dengan penuh penyesalan, Terkadang aku kehilangan sebagian sholat karena ketidaktahuanku tentang waktu-waktu sholat.
Kemudian wartawan itu bertanya pada sang bocah, Apa yang membuatmu tertarik pada Islam ? Mengapa engkau memilih Islam, tidak yang lain saja ? Dia diam sesaat kemudian menjawab, Aku tidak tahu, segala yang aku ketahui adalah dari yang aku baca tentangnya, dan setiap kali aku menambah bacaanku, maka semakin banyak kecintaanku.
Wartawab bertanya kembali, Apakah engkau telah puasa Ramadhan ?
Muhammad tersenyum sambil menjawab, Ya, aku telah puasa Ramadhan yang lalu secara sempurna. Alhamdulillah, dan itu adalah pertama kalinya aku berpuasa di dalamnya. Dulunya sulit, terlebih pada hari-hari pertama. Kemudian dia meneruskan : Ayahku telah menakutiku bahwa aku tidak akan mampu berpuasa, akan tetapi aku berpuasa dan tidak mempercayai hal tersebut.
Sekolah Muhammad Abdullah





Apakah cita-citamu ? tanya wartawan
Dengan cepat Muhammad menjawab, Aku memiliki banyak cita-cita. Aku berkeinginan untuk pergi ke Makkah dan mencium Hajar Aswad.
Sungguh aku perhatikan bahwa keinginanmu untuk menunaikan ibadah haji adalah sangat besar. Adakah penyebab hal tersebut ? tanya wartawan lagi.
Ibu Muhamad untuk pertama kalinya ikut angkat bicara, dia berkata : Sesungguhnya gambar Kabbah telah memenuhi kamarnya, sebagian manusia menyangka bahwa apa yang dia lewati pada saat sekarang hanyalah semacam khayalan, semacam angan yang akan berhenti pada suatu hari. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa dia tidak hanya sekedar serius, melainkan mengimaninya dengan sangat dalam sampai pada tingkatan yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain.
Tampaklah senyuman di wajah Muhammad Abdullah, dia melihat ibunya membelanya. Kemudian dia memberikan keterangan kepada ibunya tentang thawaf di sekitar Ka’bah, dan bagaimanakah haji sebagai sebuah lambang persamaan antar sesama manusia sebagaimana Tuhan telah menciptakan mereka tanpa memandang perbedaan warna kulit, bangsa, kaya, atau miskin.
Kemudian Muhammad meneruskan, Sesungguhnya aku berusaha mengumpulkan sisa dari uang sakuku setiap minggunya agar aku bisa pergi ke Makkah Al-Mukarramah pada suatu hari. Aku telah mendengar bahwa perjalanan ke sana membutuhkan biaya 4 ribu dollar, dan sekarang aku mempunyai 300 dollar.”
Ibunya menimpalinya seraya berkata untuk berusaha menghilangkan kesan keteledorannya, Aku sama sekali tidak keberatan dan menghalanginya pergi ke Makkah, akan tetapi kami tidak memiliki cukup uang untuk mengirimnya dalam waktu dekat ini.”
Apakah cita-citamu yang lain ? tanya wartawan.
Aku bercita-cita agar Palestina kembali ke tangan kaum muslimin. Ini adalah bumi mereka yang dicuri oleh orang-orang Israel (Yahudi) dari mereka.jawab Muhammad
Ibunya melihat kepadanya dengan penuh keheranan. Maka diapun memberikan isyarat bahwa sebelumnya telah terjadi perdebatan antara dia dengan ibunya sekitar tema ini.
Muhammad berkata, Ibu, engkau belum membaca sejarah, bacalah sejarah, sungguh benar-benar telah terjadi perampasan terhadap Palestina.”
Apakah engkau mempunyai cita-cita lain ? tanya wartawan lagi.
Muhammad menjawab, Cita-citaku adalah aku ingin belajar bahasa Arab, dan menghafal Al Quran.
Apakah engkau berkeinginan belajar di negeri Islam ?tanya wartawan, maka dia menjawab dengan meyakinkan : Tentu”
Apakah engkau mendapati kesulitan dalam masalah makanan ? Bagaimana engkau menghindari daging babi ?
Muhammad menjawab, Babi adalah hewan yang sangat kotor dan menjijikkan. Aku sangat heran, bagaimanakah mereka memakan dagingnya. Keluargaku mengetahui bahwa aku tidak memakan daging babi, oleh karena itu mereka tidak menghidangkannya untukku. Dan jika kami pergi ke restoran, maka aku kabarkan kepada mereka bahwa aku tidak memakan daging babi.”
Apakah engkau sholat di sekolahan..?
Ya, aku telah membuat sebuah tempat rahasia di perpustakaan yang aku sholat di sana setiap hari jawab Muhammad.
Kemudian datanglah waktu shalat maghrib di tengah wawancara. Bocah itu langsung berkata kepada wartawan,Apakah engkau mengijinkanku untuk mengumandangkan adzan ?

Kemudian dia berdiri dan mengumandangkan adzan. Dan tanpa terasa, air mata mengalir di kedua mata sang wartawan ketika melihat dan mendengarkan bocah itu menyuarakan adzan. (akugerhanavenus.blogspot.com)

Izinkan Aku Menikah

YA ALLAH..
Kau selalu menjanjikan syurga disetiap satu langkah kebenaran yang ditaati manusia.
JanjiMu selalu penuh, tak pernah sedikit pun ternoda, tak pernah sedikit pun ingkar..
Karena aku melihat betapa benarnya sebuah kebenaran itu. ketika tak ada lagi cinta yang menghampiriku..
Engkaulah Cinta sejati yang tak pernah hilang meski dari ribuan langkahku yang telah pergi menjauhiMu..
Engkaulah yang begitu mempercayaiku dengan semua kekuatan yang telah Kau berikan,
Engkau pula lah yang menjunjung martabatku sebagai seorang muslimah ketika semua mencela pengorbananku yang belum seberapa dimataMu

YA RABB..
andai aku kembali kufur dan terlena...
Tetapkah Engkau percaya aku akan kembali padaMu?
Karna tak ada satu pun tempat terbaik yang membuatku bisa kembali damai..
Tuhan...tak mudah jalan ini ku lalui, terjal nya begitu terasa..membuatku terlelah bahkan ketika aku baru sebentar berjalan.
Mungkin karena Imanku masih sebatas biji sawi yang tak bisa diukur dari keagunganMu yang begitu hebat..dari kasih sayangMu yang begitu luas..
Namun berpaling dariMu membuatku semakin sakit..

Aku bagaikan raga tanpa nyawa..
semua hanyalah duri yang tampak semakin menusuk relung-relung jiwaku.
Tanpa Engkau aku bukanlah apa-apa..

Namun Tuhan...kini aku mulai merasa letih...
perjuanganku yang hanya sejengkal tanah tak berbuah manis..
aku tau mungkin tak cukup sekarang, butuh ribuan waktu lagi untuk membuatMu percayakan kebahagiaan itu padaku..
Namun aku ... kesabaranku semakin tipis...aku begitu ketakutan...
Menjerumuskan diriku sendiri dalam kenistaan yang entah kapan bisa ku akhiri..

Tuhan....aku tak pernah berniat melanggarMu, apa lagi berusaha merusak imanku padaMu....
namun aku yang lemah ini, terlampau bodoh dan dibodohi dunia.
Kini aku terjebak dalam pernainannya yang begitu indah sekaligus menyakitkan.

Harus bilang apa..jika aku mulai lepas dari satu cinta agungMu, dan mulai membaginya dengan cinta yang lain?

Bisa apa...jika aku mulai lalai dari pandangan agungku padaMu, dan mulai melirik sejumput keindahan lain..

Tuhan..maafkan piluku kini yang begitu terasa menapaki hatiku yang kaku..jiwaku yang bisu,,dan nuraniku yang basah oleh kemurnian yang semakin semu..

Aku tak sanggup melawannya, bukan..aku terlalu takut untuk melangkah menjauhinya...
aku terlalu meratapi kesedihan, hingga aku tak pernah berani berhadapan dengannya...
bagaimana kini harus ku tata hatiku..ketika badai dan ombak mulai menghancurkan segalanya..

ALLAH YAA RABB....izinkah aku melakukan 1 langkah kedepan..
Siapkan aku menjadi muslimah sebaik-baiknya muslimah...agar musnahlah kekhawatiranku akan kepahitan hidup yang akan kutanggung nanti..
berikan pula lah aku keyakinan lebih untuk menggenggam erat sebelah jiwa itu..agar aku mampu melihat kebahagiaan meski mataku tertutup kabut kesedihan..

Aku ingin mengerti bagaimana sebaiknya jika aku merasakan jatuh cinta..
Aku ingin mengerti bagaimana sebaiknya jika aku mulai bahagia ketika bertemu dengan sebuah keindahan diluar sana..
Aku ingin mengerti..bagaimana menempatkan diriku sebagai muslimahMu ketika semua orang mencibirku karna aku menutupi diri dari keindahan itu sampai pada waktunya..

Maka ya Allah ya Tuhanku...izinkan aku menikah...
Agar aku...masih tetap mampu menjadi bunga terbaik bagi kumbangku...
demi bersama-sama membentuk taman bunga atas nama Cinta karna Mu...
dan Cinta inilah satu-satunya cinta yang akan ku bawa ke syurga Mu...
Karna aku Aku ingin digandengnya...menuju Syurga yang Engkau janjikan padaku..

______________the end__________

Gusti Allah menika mboten nate sare Mas..(Kisah Nyata)


Malam itu telah cukup larut ketika saya memasuki jalanan kota Surabaya. Telah lewat dari jam 11 malam. Masa cuti yg telah habis dan pekerjaan yg menumpuk, memaksa saya harus meninggalkan anak dan istri yg masih tergolek lemah karena habis melahirkan satu minggu sebelumnya. Mereka masih harus banyak-banyak istirahat di rumah mertua saya di Bojonegoro sana. Dan besok pagi saya harus bekerja lagi demi istri dan kedua balita saya itu. Ah, hari yg cukup melelahkan saat itu. Baru nyampai dari luar kota, naik motor sendirian menerjang dinginnya angin malam, capek banget rasanya. Apalagi setelah beberapa saat berpacu di jalanan tengah kota, warna langit nampak memerah. Dan rintik hujanpun mulai turun membasahi Jl. A Yani yg tak pernah sepi. Lengkap sudah. Kondisi tubuh yg lelah ditambah lagi pake acara kehujanan pula, huufff....

Setengah ngebut sayapun memacu motor mencari tempat untuk berteduh. Untunglah, penjual nasi goreng yg mangkal di ujung Jl. Jemursari itu, punya tenda sederhana. Lumayan... pikir saya. Segera saya berteduh, dan mendekati bapak-bapak penjual yg juga sendirian. Hanya sebatang rokok kretek dan cahaya redup lampu petromak yg menemani. Beliaupun lantas mempersilakan saya duduk.

"lenggah wonten mriki mawon lho Mas, kersane mboten kudanan (duduk disini saja Mas biar ndak kehujanan)."

Begitu katanya ketika saya meminta ijin untuk numpang berteduh. Benar saja hujan semakin deras, dan kamipun makin terlihat kerdil dalam kesunyian malam yg pekat. Karena merasa ndak nyaman atas kebaikan bapak penjual dan tendanya itu, saya lalu berkata,

"tolong buatkan mie goreng satu Pak, dimakan sini saja."

Bapak itu tersenyum, beranjak dari duduknya dan mulai menyiapkan tungku perapian. Beliau nampak sibuk. Bumbu-bumbu pun telah siap untuk diracik di penggorengan. Tampaklah pertunjukkan sebuah keahlian yg ndak bisa diraih dalam kurun waktu yg singkat. Tangannya cekatan sekali meraih botol kecap, botol saos dan segenap botol bumbu lainnya. Segera saja, mie goreng yg masih mengepul panas telah terhidang dihadapan saya. Keadaan yg semula canggungpun berangsur relax. Basa-basi lalu saya membuka obrolan ringan,

"Waaah hujannya tambah deres njih Pak, orang-orang makin jarang yg keluar donk..?"

Seraya meracik teh panas, bapak itu menoleh kearah saya, "Iya ya Mas... jadi sepi nih dagangan saya.." katanya sambil menghisap rokok dalam-dalam.

"Kalau hujan begini, jadi sedikit yg beli ya Pak?" celetuk saya, "waaah... rezekinya jadi berkurang donk?"

Duuuh... pertanyaan yg bodoh. Ya tentu saja ndak banyak yg beli kalau hujan begini. Tentu pertanyaan itu hanya akan membuat si Bapak tambah sedih, pikir saya. Namun sepertinya saya salah sangka,

"Gusti Allah menika mboten nate sare Mas... (Allah itu ndak pernah tidur)" begitu katanya, "rezeki saya ada dimana-mana. Justru saya malah seneng kalo hujan begini. Alhamdulillah istri sama anak saya di kampung ndak perlu beli air untuk membasahi sawah. Yah.. meskipun ndak lebar, tapi lumayanlah. Saget damel mangan saben dinane (bisa buat makan sehari-hari)," bapak itu melanjutkan, "dan anak saya yg disini pasti bisa ngojek payung kalo besok masih ujan."

Diegh..! Detak jantung saya berhenti sesaat. Dduuuuh... hati saya tergetar. Matapun sedikit berkaca. Bapak itu benar, Gusti Allah menika mboten nate sare, Tuhan itu ndak pernah tidur. Allah memang Maha Pemurah, yg tak pernah terlelap demi untuk hamba-hamba-Nya. Saya baru sadar, ternyata selama ini saya telah salah dalam memaknai hidup. Falsafah hidup yg saya punya seperti ndak ada artinya di depan perkataan sederhana itu. Maknanya terlampau dalam. Dan itu membuat saya sadar, betapa kerdilnya saya di hadapan Tuhan.
Saya selalu beranggaban bahwa hujan adalah bencana, hujan adalah petaka bagi banyak hal. Saya selalu berpendapat bahwa rezeki itu selalu berupa materi dan hal nyata yg bisa digenggam serta dirasakan. Dan selama ini saya juga beranggaban bahwa saat ada ujian yg menimpa maka itu artinya saya cuma harus sabar, sabar dan terus bersabar. Namun rupanya semua itu salah.
Hujan memang bisa menjadi bencana, tapi rintiknya bisa menjadi anugerah bagi setiap petani. Derasnya juga menjadi berkah bagi sawah-sawah yg perlu diairi. Derai hujan mungkin bisa menjadi petaka, namun derai itu pula yg menjadi harapan bagi sebagian orang. Pengojek payung, pendorong mobil yg mogok, penjual tanaman hias dll. Jangan hanya diam bersabar tapi barengi juga dengan ikhtiar..!

Hmmmm… saya makin bergegas untuk menyelesaikan mie goreng itu. Beribu pikiran nampak seperti lintasan-lintasan cahaya yg berkejaran di sulur-sulur otak saya,

"ya Allah ya Tuhanku... Engkau memang Maha yg Tak Pernah Terlelap walau hanya sekejap."

Seiring lamunan itu, tanpa saya sadari ternyata hujan telah reda dan sepiring mie gorengpun telah ludes saya makan. Dalam perjalanan pulang, hanya kata itu yg selalu teringat, Gusti Allah menika mboten nate sare Mas... mboten nate sare... mboten nate sare.

Begitulah... saya sering takjub pada hal-hal kecil yg ada di sekitar saya. Allah memang selalu punya banyak rahasia untuk mengingatkan kita dengan cara yg tak pernah kita duga sebelumnya. Selalu saja Dia memberikan cinta kepada saya lewat hal-hal yg sederhana. Dan hal-hal seperti itu kerap membuat saya menjadi semakin banyak belajar. Dulu saya berharap bisa melewati tahun ini dengan hal-hal besar, dengan sesuatu yg istimewa. Saya sering berharap, saat saya bertambah usia, harus ada hal besar yg saya lampaui. Seperti tahun sebelumnya, saya ingin ada hal yg menakjubkan yg berhasil saya lakukan.
Namun rupanya tahun ini Allah punya rencana lain buat saya. Dalam setiap doa saya, sering terucap agar saya selalu dapat belajar dan memaknai hikmah kehidupan. Dan kali ini Allah pun tetap memberikan yg terbaik buat saya. Saya tetap belajar dan terus belajar, walaupun bukan dengan hal-hal besar dan istimewa.

Trimakasih ya Allah atas segala rahmat dan kenikmatan yg telah Engkau berikan. Ampuni hamba yg kerap kali meragukan keagungan-Mu.





saya edit dan saya tulis ulang berdasarkan cerita asli milik Bpk. M. Edi S. Kurniawan (edieskurniawan@yahoo.com, mudah-mudahan bermanfaat, amin. sumber http://www.ikutikutan.com/2010/09/gusti-allah-menika-mboten-nate-sare-mas.html

Kemauan seorang Isteri

Sebagai istri, aku ingin kau benar-benar menjadi imam atau pemimpinku. Sebagai imam maka ilmumu, ibadahmu dan penghasilanmu tentu harus jauh lebih tinggi dibandingkan aku. Namun ketika mengejar itu, kau tak boleh melupakan aku dan anak-anak. Saat gelisah, aku tak ingin menunggu terlalu lama dipelukmu, karena itu benar-benar menenteramkan jiwaku. Aku ingin kau lebih sering bermain denganku dan anak-anak.

Suamiku, melihatmu menemani anak-anak belajar dan bercengkrama dengan mereka itu hal yang sangat berharga dalam hidupku. Candaanmu, keusilanmu itu sangat menghiburku dan membuat tak ada jarak antara dirimu dan buah hatimu. Kepedulianmu dengan saudara-saudaraku menjadikan aku yakin bahwa aku tidak salah memilih imam dalam keluargaku.

Sebagai istri, tugasku mendukungmu dan mengangkat derajat anak-anak. Oleh karena itu jangan kau menuntut karirku dalam bisnis terlalu tinggi, karena itu menyiksaku. Pergi jauh dari rumah untuk urusan bisnis tanpamu itu sangat tidak nyaman bagiku. Ketahuilah, menjadi ibu dari anak-anak yang hebat itu lebih membahagiakanku.

Suamiku, aku tahu, bagimu menemaniku pergi ke pasar atau pusat perbelanjaan itu terkadang menyiksamu. Please, tetaplah menemaniku sebagai ganti karena kau tak selalu mengajakku saat kau berkelana menjelajah ke berbagai penjuru.

Mendengar maunya istri, aku hanya bisa berkata dalam hati, “Aku bukan lelaki sempurna, tetapi percayalah, aku akan terus berusaha menyempurnakan hidupku dan hidupmu serta mewujudkan apa maumu.”

Mau - nya Suami

Setiap orang yang normal pasti ingin menikah dan punya anak. Setelah berkeluarga pasti masing-masing punya harapan dan kemauan. Sebagai suami, saya juga punya banyak maunya terhadap istri saya. Semoga ini bukan merupakan bentuk penindasan suami terhadap istri, hehehe…

Saya maunya istri lebih banyak di rumah. Apakah tidak boleh bisnis atau bekerja? Boleh, tapi itu bukan prioritas. Waktunya lebih banyak untuk anak-anak dan berada di sisi saya saat saya di rumah. Bila mau bekerja atau bisnis silakan tapi di waktu-waktu sisa, bukan waktu yang utama. Tidak punya penghasilan dong? Tidak apa-apa semua kebutuhan dan permintaanmu saya penuhi.

Saya maunya istri mengembangkan kemampuannya dari rumah bukan dengan meninggalkan rumah. Saya tidak ingin istri saya terlalu lelah. Tugas menemani dan mendidik anak itu lebih penting dan memerlukan energi besar. “Jangan kuras energimu, saya ingin kau selalu terlihat segar dan bugar.”

Saya maunya istri itu konsultan buat saya. Saat saya ingin maju, ia mensupport dan mendorong saya. Saat saya alpa atau salah, ia yang meluruskan tanpa rasa takut sedikitpun. Saat saya membawa harta yang haram, ia menolak dan berani melawanku.

Saya maunya istri itu selalu menemani saya. Walau tak harus selalu bersama, ia selalu menemani lewat telepon dan BB. “Rayuanmu, candaanmu itu selalu saya tunggu. Hati inipun terhibur saat kau kirim kata-kata I Love You atau I Miss You. Ketenanganpun menjalar dalam hatiku saat kau bercerita tentang kegiatanmu.”

Saya maunya istri itu penyambung silaturahim. Ia selalu menjaga komunikasi dengan orang tua dan mertuaku. Ia selalu bercanda dengan saudaraku dan juga ipar-iparku. Bila orang tua, mertua dan para saudara serta ipar memerlukan bantuan dengan ringan ia menawarkan diri untuk membantu.

Saya maunya istri itu sahabat abadi. Saya ingin selalu bersamanya di kehidupan dunia maupun setelah dunia. “Oleh karena itu, semakin hari saya ingin kau selalu mengajakku untuk selalu mendekat kepada-Nya. Saya ingin selama-lamanya kau ada di hatiku, di dadaku dan juga di sebelahku.”

Maaf istriku kalau saya banyak maunya padahal belum banyak yang bisa saya berikan kepadamu. Pokoke, I love you… poll!

Muslimah Cantik Nan Cerdas

Setiap wanita adalah cantik. Dia terlahir indah dan telah menjadi fitrahnya untuk mencintai keindahan. Wanitapun juga suka melakukan banyak hal agar pesona kecantikannya semakin terpancar. Namun tahukah kita jika betapapun tingginya nilai kecantikan itu, tetap akan terasa hambar jika sebuah kecerdasan tidak diusahakan untuk dimilikinya?

Ketika seorang wanita tidak cerdas mendidik hatinya, maka siapapun pasti akan tahu bahwa tiada lagi kecantikan akhlak atasnya.

Ketika wanita tidak cerdas dalam berinteraksi dengan sesamanya, maka kecantikan tentang jati dirinya seakan diragukan oleh makhluk disekelilingnya.

Ketika kecerdasan itu tidak dia hadirkan dalam caranya berdialog atau berbicara, maka kecantikan juga dengan mudah lenyap dari dirinya, yang kemudian berganti dengan julukan penggosip dan atau perempuan kasar.

Ketika kecerdasan juga tidak ada dalam caranya berperilaku dalam kesehariannya, maka tidak akan ada pula kecantikan yang terpancar atas predikatnya sebagai seorang wanita.

Sungguh, Kecerdasan tak hanya melulu dilihat dari kuatnya daya ingatnya atas sesuatu, atau hanya tercetak dalam lembaran catatan akademis, tapi lebih pada kesadaran wanita itu sendiri untuk menampilkan dirinya sebagai wanita dengan segenap nalurinya yang memang indah dan pantas untuk dihormati.

Begitupun halnya dengan sebuah kecantikan. Kecantikan yang utama tidaklah hanya terbatas pada bagaimana caranya seorang wanita memoles muka, menuturkan bahasa dan atau menempatkan diri dalam pergaulannya. Namun kecantikan yang sesungguhnya terletak dalam cerdasnya dia menjaga diri dan kehormatannya. Yaitu, ketika seorang wanita cerdas dalam menata dirinya sesuai dengan aturan Allah subhanahu wata'ala.

Jika hal tersebut dipenuhinya, maka kecantikan yang ada padanya tidak akan menjadi santapan liar laki- laki yang hanya melihat wanita tersebut dengan nafsu. Atau dengan kata lain wanita tersebut tidak akan hanya dibutuhkan oleh lelaki sebagai obyek yang hanya dilihat, dipikat, disikat, lalu ditinggal minggat, tetapi benar benar punya kelas dan partner handal untuk diajak berdebat.

Jadi, kecantikan dan kecerdasan bukanlah dua sisi yang harus dipilih namun harus digabungkan. Hal ini karena jika dua pesona itu bergabung dalam diri wanita, tentu saja hal itu akan menjadikan makhluk indah bernama wanita, terlihat semakin indah.

Memang, di dunia ini tidak ada kata sempurna, pun demikian halnya dengan kepemilikan sebuah kecerdasan dan keindahan dalam diri wanita. Namun percayalah, bahwa wanita yang mengusahakan agar kecerdasan dan kecantikan itu selalu ada dalam dirinya, tentu saja akan memiliki nilai lebih, dan akan nyaris mendekati sempurna.

Selanjutnya, wanita seperti ini tentunya juga akan lebih mudah dipilih oleh laki- laki yang sholeh dari pada mereka yang hanya terlihat sibuk untuk tampil indah dengan rangkaian perhiasan bling bling di tubuhnya saja.

(Syahidah/voa-islam.com)

Simpan Janjimu, Akhi!

Bismillahirrahmanirrahim…

Akhi, terimakasih atas kata- kata indah yang kau berikan untukku, namun ketahuilah bahwa seharusnya, kata- kata itu belumlah berhak atasku menerima. Bukan aku tak mau mendengar apalagi tidak peduli, namun ijinkanlah rasa malu ini menjadi penjagaku, rasa malu kepada Allah yang memang seharusnya aku miliki, sebelum engkau halalkan aku.

Akhi, jangan mengumbar janji dan rayuan, karena semua itu akan justru menjadi perendah atas dirimu sendiri dihadapanku. Aku memanglah wanita biasa, yang menyukai kata- kata manis, namun ijinkan rasa takutku ini berbicara. Aku tak ingin terjebak dalam apapun maksud dalam hatimu, yang memang tidak aku ketahui sama sekali. Aku seorang wanita yang harus menjaga kehormatan sampai aku halal untuk siapapun yang menjadi suamiku nanti. Maka simpan janjimu, akhi sebelum kau halalkan aku!

Akhi, kau tawarkan bintang, walau itu mustahil bagimu. Kau tawarkan bulan, walau pasti kau tak mungkin menggapainya. Kau menjanjikan keindahan masa depan walau kau belum pasti mengenalinya.Janjimu selalu menawarkanku keindahan semesta yang mengagumkan.

Akhi, aku mengerti bahwa semua itu adalah bentuk perhatianmu kepadaku, juga adalah bentuk kekagumanmu atasku. Kau ingin aku meyakininya...Stop! simpan saja Janjimu, Ya Akhi!sebelum engkau halalkan aku.

Sadarilah ya akhi, kegagahan janjimu itu dapat meruntuhkan hijabku, melemparkan iffah dan izzahku pada jurang terendah hingga aku tak mampu merangkak naik kembali. Maka akhi, simpan janjimu sebelum kau halalkan aku!

Ya Akhi, walau setampan apapun wajahmu,segagah apapun fisikmu, takkan membuatku terlena karena engkau memang bukanlah kekasih halalku.

Setinggi apapun janjimu, dan selembut apapun perlakuanmu, aku tak mau menjadikannya sebagai angan- angan terindah karena belum tentu Allah mentakdirkan engkau untukku.

Walau mungkin sempat terbersit dalam hati untuk dapat bersamamu, namun aku tak akan rela menghinakan dan merendahkan diri, ataupun memohon serta mengemis perhatian agar engkau melirikku. Aku sangat yakin, bahwa apa yang terlihat indah di mataku belum tentu juga yang terindah dalam pandangan-Nya.

Ya akhi, ajari aku untuk menjadi pemalu. Malu untuk menanggapi janji- janjimu dengan serangkaian kata- kata surga, karena syaitan pasti telah bersiap melepaskan anak panahnya di antara kita dan menyiapkan perangkap-perangkapnya sehingga neraka akan terasa seperti di syurga.

Aku tak mau menjadikan janjimu sebagai kesalahan untuk mudah percaya. Aku hanya ingin menjaga hati dari hal-hal yang belum tentu pasti. Ingatlah ya akhi, bahwa “setiap janji itu akan diminta pertanggungjawaban.” (QS al-Israa’ [17]: 34)

Bukan keindahan pesona mimpi yang aku inginkan, atau kreasi janji yang hanya sekedar pemanis mulut, yang aku harapkan. Tapi kesejatian cinta karena Allah yang membuat hati kita berhati- hati dalam melangkah, serta kesucian kehormatan kita dihadapanNya, itulah yang aku dambakan. Jadi...simpan janjimu, ya akhi, sebelum kau halalkan aku!

Semoga mata hati bisa menyadarinya.



(Syahidah/voa-islam.com)

Jika Allah Memang Ada

Suatu ketika, seseorang mengeluh kepada sahabatnya tentang kesulitan hidupnya. Dia lalu menanyakan banyak hal. Sesaat kemudian, mereka berdua terlibat percakapan yang hangat.

Pertanyaan pertama diajukannya ...

"Apakah pernah kau berpikir, jika Allah memang ada, mengapa ya harus ada kesedihan dan air mata? bukankah gampang baginya untuk membuat semua hal menjadi bahagia?"

Sang sahabat dengan tenang menjawab, "Sahabatku...tanpa mengalami kesedihan, manusia tak akan tahu tentang sebuah kesyukuran saat mereka akhirnya bisa berbahagia. Jika manusia tak pernah bersedih, mereka juga akan mudah lupa tentang indahnya semangat bangkit dari keterpurukan.

Kesedihan akhirnya juga menuntun manusia untuk menyadari bahwa tiada kesempurnaan sebuah bahagia, kecuali jika dia meletakkan segalanya hanya kepada Allah yang maha kuasa.

Dia kemudian bertanya kembali, "Lalu, jika Allah memang ada, mengapa harus ada kegagalan? Bukankah mudah bagiNya untuk membuat segalanya selalu dalam keadaan berhasil?"

Sang sahabat kembali menjawab, "InshaAllah dengan berlalunya waktu, manusia akan menyadari bahwa kegagalan selalu mengajarkan pentingnya semangat "sekali lagi". Sebuah semangat yang akan mendekatkan kita pada sebuah keberhasilan dan kesuksesan yang sebenarnya.

Kegagalan menjadikan manusia tegar dalam cobaan, dan tetap rendah hati saat dia telah berhasil. Dengan itu pula terseleksilah mana- mana manusia yang kuat dan mana saja manusia yang lemah.

Kegagalan juga mengajarkan sebuah sifat mulia yaitu menghargai. Lihatlah para manusia yang pernah gagal dalam sesuatu, dia akan melangkah dengan hati- hati dan lebih menghargai, karena dia telah menyaksikan sendiri dan merasakan sendiri bagaimana susahnya menjadi manusia yang gagal. Setelah itu, saksikanlah pula, bahwa akan ada sesuatu yang membaik dalam hidupnya.

Selain itu, Allah ingin menguji siapa yang serius untuk menjauh dari hal yang bernama gagal. Allah juga ingin melihat siapa hambanya yang serius berusaha untuk itu, dan siapa yang tidak. Bayangkan jika di dunia ini, semua hal bisa di dapat dengan mudah tanpa ada cambuk dari sebuah kegagalan, pasti tidak akan seru lagi hidup kita ini, kan?

Masih dengan rasa penasaran yang hebat, pertanyaan kembali dihadirkan olehnya, "Jika Allah memang ada, kenapa harus hambanya menjadi seorang miskin dan yang lain kaya?"

Tetap dengan senyum, sang sahabat menjawab, "Pernahkan kau melihat orang kaya yang tak bisa menikmati kekayaannya dan malah menjadikan semuanya itu terasa kosong dikehidupannya?. Pernahkah juga kau menyaksikan, orang miskin yang dengan ringan bisa tertawa riang tanpa beban, walau mereka tidak tahu apa yang akan mereka makan besok?. Allah telah banyak memiskinkan orang kaya karena terlalu sibuknya mereka dengan harta, dan mengkayakan orang miskin lantaran luasnya hati mereka menyikapi kehidupan. Sungguh, bukan banyaknya atau sedikitnya harta yang membahagiakan, namun hanya sebuah keberkahan yang terkandung di dalamnya lah yang mendamaikan batin kita, dan itulah yang sebenar-benarnya kita butuhkan.

Allahpun juga ingin menguji, siapa hambanya yang tetap pada jalanNya, bahkan saat dia kaya ataupun miskin. Bukankah harta adalah salah satu yang menggelitik batin manusia untuk mudah berpaling dariNya?

Allah juga mengajarkan bahwa jika kau ingin beroleh banyak harta, maka kerja keraslah yang harus kita lakukan, atau kemiskinan akan mendera kehidupan kita. Kau rajin maka kau kaya, kau malas maka kau akan miskin, dengan semua itu bukankah Allah itu sudah sangat maha adil?"

Selanjutnya, seperti tidak mau kalah, pertanyaan bertubi- tubi pun tetap dilontarkannya. "Lalu bisakah kau menjelaskan mengapa harus ada sebuah kekurangan di dunia ini? bukankah dengan kuasaNya, Allah bisa melebihkan kita atas segala hal?. Dan bagaimana pula dengan sebuah kekalahan? Mengapa dia biarkan manusia mengalami kekalahan?"

Sang sahabat menjawab, "Jika engkau hidup dalam kekurangan, tahukah kau sebenarnya itulah cara Allah menyayangmu. Kau akan selalu dekat dengannya. Kau akan sangat ringan menengadahkan tanganmu dalam memohon, kau akan sangat tulus dalam menangis saat meminta, dan kau akan merendahkan dirimu demi terkabulnya doa-doamu. Sampai- sampai kau tak punya waktu lagi untuk berbuat dosa kepadaNya. Dan ketika semua itu tercapai, kau akan menyadari bahwa yang kau perlukan sebenarnya hanyalah Allah saja, maka hidupmu akan terasa sangat lengkap dan berlebih.

Dan tentang sebuah kekalahan, tahukah kau bahwa Dia sangat menyayangmu sehingga Allah tidak ingin melihatmu sombong dengan terus menerus memberikan kemenangan. Dia ingin menegaskan kepadamu bahwa sifat sombong itu tidak pantas untukmu. Bahwa diatas langit masih ada langit. Bukankah Allah itu sangat baik dengan tetap menjagamu untuk selalu menjadi manusia yang rendah hati dan mau terus menerus memperbaiki untuk menjadi seorang pemenang?

Mendengar penjelasan sahabatnya, sebuah pertanyaan kembali diajukan "Bagaimana halnya dengan rasa sakit? Jika Allah memang ada, kenapa dia membiarkan kesakitan mendera tubuh dan hati manusia?"

Kesakitan yang terus menerus yang dirasakan manusia sebenarnya hanyalah peringatan kepada manusia tentang efek kejahatan mereka sendiri. Allah Subhanahu wata'ala juga ingin menyadarkan manusia, bahwa sebenarnya hanya Dia lah yang maha menyembuhkan. Hanya dengan mendekat kepadaNya manusia akan sembuh dari segala sakitnya. Allah selalu ingin kau berakrab dengan kita, bahkan saat semua manusia meninggalkan kita sendirian dalam kesakitanmu. Percayalah bahwa baik ataupun buruk yang terjadi kepadamu, Allah senantiasa menyayangmu dan tak akan pernah mendholimimu.

Setelah menjawab banyak pertanyaan tersebut, sang sahabat ganti bertanya kepadanya "Sekarang jawablah pertanyaanku. Jika memang Allah jelas- jelas ada, mengapa kau masih menyembah sesuatu yang lain selainNya?. Mengapa kau masih berharap kepada yang lain selain pada ridhoNya?. Bukankah Allah adalah yang maha kuasa untuk menghidupkan bahkan mematikanmu?

Jika Allah itu memang ada, mengapa kau masih kerap berputus asa dan bersedih atas dunia?. Bukankah rejeki bahkan jatah nafasmu telah dihitung dan bahkan dijamin kepastiannya?. Dahulu kau terlahir bahkan tanpa bekal apapun, namun kini mereka telah menjadi seseorang manusia yang utuh yang mengenal dunia.

Jika Allah memang ada, mengapa kau masih mengeluh atas kesengsaraan, dan kegagalan, akibat ulah tanganmu sendiri? bukankah Allah itu maha penolong?. Mengapa kau tak lantas membuang egomu jauh- jauh, menengadahkan tangan dan bersujud memohon ampun serta pertolongan kepadaNya. Malah kau sibuk memprotes Allah, dengan begitu banyak pertanyaan?

Mendengar hal itu, dia hanya terdiam tanpa bisa menjawab apapun.

Sang sahabat kemudian meneruskan perkataannya "Ketahuilah sahabatku, Allah memang ada, dia menyayangmu dengan caraNya, dia mengawasimu bahkan dengan cara yang Maha detail dari yang pernah kau kira, Dia tetap menemanimu saat kau butuh atau saat kau acuh. Yang kau perlukan hanyalah percaya, bahwa Allah itu benar- benar ada. Dia dekat dengan para pemilik hati yang teduh, dengan jiwa yang damai, dan sikap yang indah, yang percaya bahwa Allah itu maha pengasih dan tidak pernah meragukan atau bahkan mempertanyakan "Jika Allah memang ada,mengapa aku begini dan begitu...?"

Jadi Ikhwan Jangan Genit

Jadi ikhwan jangan genit
Kalau diluar tampil alim dan sangat sibuk
Tapi waktu dengar adzan, ke masjidpun jadi yang paling ngantuk
Apalagi kalau mau datang waktu Jum'atan
Beuh,lewat depan rumah si akhwat dengan tampilan paling jantan
Seakan dia sedang memikirkan berbagai hal
Padahal tujuannya nggak jauh- jauh dari update sendal
Astagfirullah....

Jadi ikhwan jangan genit
Pengen banget disebut ikhwan.. biar kelihatan tambah wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Apalagi kalau soal dakwah
Selalu bilang... lu duluan aja dah
Dalam hati mau jujur sajalah
Dakwah buat kepala cenat-cenut dalam- dalam..
Selanjutnya lebih enak ngedengerin " cinta satu malam"

Jadi ikhwan jangan Genit
Kamuflase pun berlanjut
Menyerang hati yang kena penyakit akut
Coba- coba tampil super jaim didepan para akhwat
Sambil berharap agar lebih memikat
Ikhwan genit pun matanya mulai jelalatan,
Kalau ada akhwat yang melintas di depan
Cepat- cepat beri penilaian
Loh.. loh matanya masih aja "belanja"
Pas diingetin bilangnya, "ah cuman pandangan pertama yang nggak Disengaja"
Si ikhwan genit akhirnya pasang kuda- kuda
Deg.. deg.. benar- benar terbanyang dihati dan kepala
Ya Allah apakah ini jodoh saya?
Lebay...

Jadi ikhwan jangan genit
Banyak memanfaatkan amanah dakwah untuk kepentingan diri
Dan pikirannya hanyalah tentang akhwat dan proses seleksi
Coba lihat koleksi foto akhwatnya
Kalo dilihatin bisa dag dig dug di dada
Sampai- sampai bisa buat si ikhwan kelenger
Supaya awet, ditaruhnya tuch foto dibackground komputer
Ajiib....

Jadi ikhwan jangan genit
Akhirnya si akhwat minta ditolong
Benerin komputer yang katanya meledak ampe gosong
Kepintaran si ikhwan membuat sang akhwat terkesan
Percakapanpun di susul dengan hal yang nggak relevan
Sampai akhirnya bicara juga tentang pemograman
Ahay, tapi si ikhwan dalam hati berharap, lumayan kalau nanti Akhirnya bisa kenalan

Jadi ikhwan jangan genit
Acara chating pun berlanjut dengan si akhwat
Kalo ditegor katanya "ah cuma sambil lewat"
Pakai alasan buat dakwah di dunia maya
Tapi kok skalian pasang foto yang paling gaya
Maksud awal ingin sampein materi
Eh malah ujungnya nanya " sudahkah anda ta'aruf ukhti?"
Si akhwat menjawab malu- malu "belum, memang kenapa akh?"
Si ikhwan menyambut lega, "alhamdulillah"
Percakapanpun berlanjut dengan yang sangat pribadi
Please dey, trus esensi dakwah tuh apa kabarnya ini?

Jadi ikhwan jangan genit
Sekarang mulai suka sekali sms tausiyah
Padahal sebenarnya dia kangen akhwat idola sampai berdarah- darah
Sang akhwat menyambut dengan ucapan terimakasih
Si ikhwanpun kegirangan ampe tuna ekspresih
Oh noo...

Jadi ikhwan jangan genit
Menginjak acara selanjutnya,
Iseng- iseng ditelpon itu akhwat idola
Katanya sih urusan darurat
Darurat sih darurat tapi kok betah sampe jam 12 malam lewat
Ampe lupa kalo mata tinggal setengah watt

Jadi ikhwan jangan genit
Para ikhwan, apakah kau masih ingat
Atau mungkin pernah engkau catat
Bahwa ada hal yang lebih penting dari sekedar wanita
Walau itu adalah celah kelemahanmu yang paling nyata
Tapi urusan jodoh itu hal yang ghoib
Jangan kotori diri dengan aib
Lebih baik mulai menjaga izzah
Atau bakal jauh dari naungan dakwah
Nggak perlu pakai tebar pesona terbaik
Dengan iman kau menjadi yang paling apik

Jadi ikhwan jangan genit
Engkau laki- laki penuh dengan amanah
Engkau akan menjadi pemimpin keluarga yang sakinah
Maka dari itu jangan "suka- suka gue dah"
Mulailah belajar hidup terarah
Terarah dalam aturan sang maha rahman
Sehingga hidupmu akan penuh dengan kedamaian.

Jadi Akhwat Jangan Genit !!

Jadi Akhwat Jangan Genit
Pakai bedak kok sampe enam lapis
Maunya sih biar kelihatan manis
Belum lagi minyak wangi yang seember
Apalagi tujuannya kalau bukan biar para ikhwan lumer

Jadi Akhwat Jangan Genit
Pakaian takwa katanya ribet
Bikin mata juga jadi sepet
Akhirnya...
Jilbab saringan tahu pun dipakainya
Keseksian tubuh yang kelihatan malah membuat bangga
Terbayang pujian yang bakal di terima
Waaahhh belum tahu ya neng, kalo yang bgono bisa jadi ahli neraka!!

Jadi Akhwat Jangan Genit
Nyamperin ikhwan bisa tiap menit
Kalo perlu pasang status kalo lagi sakit
Sambil sedikit- sedikit menangis, ah menangis kok sedikit sedikit
Dalam hati ...yes!!go get them baby!!
Sang ikhwanpun ga kuat hati
Dijawabnya status dengan " sudah baikan ukhti?"
Jiah, halo sodara-sodara, amnesia kah kalau Allah selalu mengawasi
Woy dimana itu malu hati?

Jadi Akhwat Jangan Genit
Suarapun di buat mendayu- dayu
Kalo ikhwan lewat pasang aksi biar kelihatan paling ayu
helehh..gimana sih mbak yu
Dimana semangat dakwahmu?

Jadi Akhwat Jangan Genit
suka nelpon-nelpon ikhwan tanpa acara yang jelas dan lamabanget
setelah itu mau aja diajak ketemuan romantis dan suasana yang anget
yaaah, si ikhwannya pun ternyata pasang posisi
alasannya pun hebat euy, amanah kaderisasi

Jadi Akhwat Jangan Genit
Nyolong liat foto ikhwan di facebook..
Langsung deh ilang seketika itu mata yang ngantuk
Setelah itu berganti acara.. dipilih! dipilih!..
Kalo dah kegaet..hmmm langsung sikat tanpa risih

Jadi Akhwat Jangan Genit
Suka bercanda lengket dengan ikhwan
Lalu berlanjut dengan es em es an
Setelah itu terwujudlah perhatian yang kelewatan
Ujung- ujungnya berganti status dengan pacaran

Jadi akhwat jangan genit
Tampil dengan sejuta pesona yang memikat
Harap harap cemas moga sang ikhwan mau mendekat
Asik deh, akhirnya bisa jg ikhtilat…
Selanjutnya...
Zina pun menjadi hal yang nikmat..
Tapi sayang banget, udah pasti situ dapet laknat..
Naudzubillah, karena itu sudah pasti maksiat

Jadi Akhwat Jangan Genit
Kalo sudah tekdung siapa yang rugi?
Ilang juga kan akhirnya harga diri
Orang tua pun ikut bersedih
Karena besarnya aib yang mengiris perih

Jadi Akhwat Jangan Genit
Maka dari itu jaga diri baik- baik
Jaga akhlak agar selalu apik
Jaga iman agar terasa resik
Jangan malah menyebar fitnah sehingga dunia jadi terbolak balik

Jadi Akhwat Jangan Genit
Duh..akhwat pesonamu memang mematikan
Menjadi celah kelemahan para ikhwan- ikhwan
Maka jagalah dirimu agar tetap kelihatan menawan
Menawan dalam pandangan sang maha Rahman
Sampai-sampai bidadaripun akan cemburu
Ketika kau bisa menjadikan diri BUKAN sebagai obyek berburu

Jadi Akhwat Jangan Genit
Kau bagaikan mutiara
Kecantikanmu tiada tara
Jika kau menjaga dirimu tetap pada aturan
Maka kau pantas menjadi harapan
Harapan bagi suamimu nanti
Yang insyaallah akan sungguh berbangga hati
Karena memiliki istri yang pintar menjaga diri

Jadi Akhwat Jangan Genit
Jangan kawatir, semua ada waktunya
Bersabarlah sampai tiba saat kau akan bahagia
Maka kau akan teramat bangga dalam rasa
Karena kau tidak perlu menggadaikan dirimu dalam dosa

AkU LaGi PUtus aSa

Jadi sensi abies!!. Blon lagih males ngapa- ngapain. Tuch si mut yang jalan- jalan ke mana, nggak juga pulang- pulang. Nah kalo yang cewek, may be bakalan nangis tersedu- sedu, alah, sambil nyempil di sela tembok, plus ngabisin tissue ampe bgulung- gulung.

Deuh, rasanya emang paling nggak banget en udah nggak semangat apa- apa dey, kalo dah ketemu sama yang namanya putus asa.

Orang putus asa, identik dengan ngerasa nggak punya jalan keluar untuk ngehadepin suatu masalah. Orang putus asa serasa pikirannya mandeg gara- gara ga ada jalan keluar yang dirasa pas buat penyelesaian masalahnya. Orang putus asa serasa dunia udah selese, karena saking dirasa beratnya tuh idup

Pren tapi bukannya idup emang rangkaian dari masalah?. Mereka akan datang silih berganti dah kya kereta kelinci, bderet bderet en silih berganti. Yah itulah hidup.

Tapi satu hal yang pasti, masalah apapun pasti bakal nemuin titik akhirnya. Tapi... nich yang penting, dalam proses menuju kesitu, jangan ampe masalah itu ngubah kualitas kita, ke level yang lebih jelek tentunya, karena kita salah menyikapinya.


...Apapun masalahnya, satu yang kudu kita ingat, jangan sampe masalah itu ngubah kualitas kita ke level yang lebih jelek, karena kita salah menyikapinya...

Banyak orang bilang kalo anak muda suka nylesein masalah cuman pake esmosi doank. En kalo pake mikir, paling banter cuman sekedar 3 mm alias pikirannya pendek bener. Emang nggak salah juga sih, scara emang pengalaman kita belum banyak en pertimbangan sebab akibat kita emang kurang. Tapi kalo dipikir- pikir apa iya kita selamanya mau dinile dengan penilaian yang seperti itu. Maka dari itu pren, nggak salah juga kalo kita banyak- banyak mengamati dari pada sekedar berkomentar, apalagi bertindak di luar kewajaran en aturan.

Efeknya bakalan cadas bos, emang scara umur masih ` hijau` tapi pengalaman so pasti bakal nambah kan?. Itu yang bakalan nambah dewasanya kita dalam bersikap. Kalo dah gitu, Insyaallah akan banyak beri kamu sudut pandang yang laen saat kamu lagi kejedot sebuah masalah. Itu yang bakal ngebuat kamu lebih bijak ngehadepin yang namanya idup. Akir- akirnya, kamu bakalan jauh dari yang namanya putus asa.

Break dulu bentar ngpa boss. Yups, kasih diri kamu jeda bentaran buat mikir. Jangan dipaksain kalo dah nggak bisa. Pren, kamu juga manusia kali` bukan robot. Liat yang seger- seger diluar ruangan kamu, take a deep breath alias ambil napas dalem- dalem, ato minum aer putih sgentong, ups segelas ajah cukup. Kalo nggak cukup longgarin dulu deh gesper otak kita nich, abies tuh ambil aer wudhu, sholat. And... setelah itu, lanjutin idup en pemikiran kamu . Hare gene, 2011 pren, Apa sih yang nggak bisa. Insyaallah bakal nemu dah jalan apapun, asal otak kita masih jalan en ati kudu adeem baut mikir.

Orang yang putus asa, dia brati udah ngerasa nggak punya Tuhan lagih. Wuduw, jangan gituh kawan. Allah itu yang Maha paling baek ama kamu, ama semua hambanya. Pecaya deh, abies tuh masalah slese kamu bakalan ngerti kalo ternyata Allah nggak ngasih cobaan kamu lebih dari kemampuan kamu.

Setiap kamu adalah istimewa, kawan. Kamu idup dibekali banyak bakat en kebisaan buat nyelesein masalah en buat ngembangkan hidup kamu, cuman kadang kamunya ndiri belon nyadar semua itu. Nah dengan datangnya masalah, maka kamu adalah seperti batu berlian yang lagi di gosok dengan sedikit menyakitkan. Tapi liat donk hasilnya kalo udah jadi, widiiiw, kinclong, en tambah Mahal. So, apapaun masalah kamu sekarang en srasa ngebuat kamu putus asa, owh please, STOP IT. Smangaaaattttt donk ah!! Tetap di jalur positif yow!!

Semangat lah!! lewati rintangan kamu kali niy. Jangan menyerah!! Dengan pertolongan Allah, Apa sih yang nggak bisa. Smangat kawan!! Maka kamu akan naik satu level menuju LEBIH... InsyaAllah. Good luck

(Nayma/ Voa-islam.com)

KATA PENUH HIKMAH

"Seorang pemenang tidak pernah menyerah, dan orang yang menyerah tidak pernah menang."


"Syukurilah apa yang anda dapatkan baik suka ataupun tidak maka anda sudah menghargai hidup anda sendiri"


"Pekerjaan yang berat apabila kita menikmati pekerjaan tersebut maka pekerjaan akan menjadi mudah dikerjakan dan memuaskan"


"Dalam hidup, ada hal yang datang dengan sendirinya, dan ada hal yang harus diperjuangkan dahulu untuk mendapatkannya."


"Tidak ada satupun di dunia ini, yang bisa di dapat dengan mudah. Kerja keras dan doa adalah cara untuk mempermudahnya."


"Keberhasilan kita di masa depan lebih penting, daripada kepedihan kita di masa lalu."


"Jangan membiarkan masalah bertumpuk sampai akhirnya kamu enggak bisa menyelesaikannya"


"Jangan terlalu berharap apa yang dapat dunia berikan untukmu,Tetapi berikanlah yang terbaik untuk dunia. Niscaya dunia akan menjadi tempat yang lebih indah"


"Memberi adalah wujud perasaan berterima kasih terhadap berkat-berkat yang telah kita terima"


"KASIH ITU MENUTUPI BANYAK KESALAHAN....KASIHILAH MUSUHMU...Bagaimana engkau dapat mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan bila manusia yang terlihat saja tidak dapat kau kasihi"


"Orang yang berpikiran positif, dalam kondisi apapun juga selalu memacu dirinya sendiri ke arah yang lebih baik, tanpa terpengaruh oleh kondisi luar, selalu berusaha melihat dari segi positif, dan menjadikan halangan sebagai tantangan untuk maju"


"Bila cintamu tak kunjung tiba sedangkan umur terus menua dan diri beranggapan bahwa pernikahan harus dijalankan demi mendapat pengakuan, jangan ada keraguan untuk melanjutkan asal tanamkan saling pengertian, karena pernikahan seperti ini akan terhindar dari badai kecemburuan"


"Orang malas tidak akan menangkap buruannya,tetapi orang rajin akan memperoleh harta yg berharga"


"Ketika kamu gembira, kegembiraanmu tidak melampaui hakmu.Ketika kamu berkuasa, kamu tidak mengambil sesuatu yang bukan hakmu.” itulah adab orang beriman"


"Orang sukses memiliki kebiasaan melakukan hal yang tidak suka dilakukan oleh orang malas.Orang sukses itu sendiri sebenarnya juga tidak suka melakukannya,tapi ketidaksukaan mereka di taklukkan oleh kekuatan tujuan mereka."


"You Never Change If You Never Try..do it your own way by your self.Dont give up and be a weak until we die.Try to the best things what you got. BECAUSE YOU ARE NOT A LOOSER !!"


"Apapun yang bisa di bayangkan pikiran manusia, serta di yakini dan diusahakannya.. PASTI AKAN TERCAPAI!!!"


"Tanda akal seseorang itu adalah pekerjaannya, dan tanda ilmu seseorang itu adalah perkataannya."


"Gagal dalam kemuliaan adalah lebih baik, daripada menang dalam kehinaan dan kecurangan."


"Bicaralah ketika engkau merasa tak kunjung damai,biarkan teman''di sampingmu setia untuk mendengar semua keluhanmu itu,karena dunia ini tak mungkin selalu ada keluarga yang mampu mendengar semua rasa yang kau pendamkan dalam benak mu.di samping mu masih ada yang punyai derita batin sama seperti mu"


"Tidak ada satupun sifat yang diberikan Tuhan kepada kita, yang tidak pernah berguna."


"Gagal dalam sebuah pertempuran akan lebih ksatria,daripada gagal sebelum sempat menarik pedang"


"Rasa hormat tidak selalu membawa persahabatan, tapi persahabatan tidak mungkin ada tanpa rasa hormat."


"Gagalnya cinta bukanlah gagalnya hidup. Bahkan banyak orang yg berhasil karena ditempa kekecewaan yg sangat mendalam."


"Jangan bersedih jika kamu tidak di hargai, tapi bersedihlah jika kamu tidak berharga lagi."


"Jangan pernah perlihatkan kesedihan kita di depan umum, karena itu tak akan pernah berguna."


"Seorang ibu tidak pernah memintamu untuk meletakkan dunia di tangannya, namun tutur kata yang halus, perangai yang santun, prilaku yang bertanggung jawab dari seorang anak adalah kebahagiaan buat seorang Ibu"


"Berpikir baik-baik sebelum melangkah atau mengucapkan sesuatu, karena bertindak atau berbicara yang tidak tepat waktu dan sasaran justru akan berakibat buruk. Adakalanya kita harus melangkah, adakalanya kita harus diam"


"Jangan pernah berhenti bermimpi...karena tak ada yang mustahil...selama mau berjuang untuk meraihnya"


"Cinta seorang ibu berada tepat di bawah cinta Tuhan kepada kita. “Ibu tidak pernah lelah untuk menyayangi dan mengasihi kita. Cinta nya lebih mulia daripada cinta seseorang dimanapun di dunia ini. I’m sorry Mom! I never meant to hurt you! I never meant to make you cry."


"Tidak menyesali ataupun dendam/marah pada hal-hal yang sudah berlalu, dan tidak menaruh rasa cemas yang berlebihan akan masa mendatang, itulah ketenangan sejati"


"Salah satu hal yang tidak dapat di daur ulang adalah waktu yang telah terbuang. Jadi pastikanlah kamu menggunakan setiap waktumu dengan baik."


"Jangan engkau katakan setiap apa yang engkau ketahui, tapi ketahuilah setiap apa yang engkau katakan."


"Membuang waktu mu untuk melakukan hal yang tidak berguna dapat menghancurkan masa depanmu"

[Kisah Nyata] Sebaik-baik Wanita Shalehah

Bismillahirrahmanirrahim..

Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini dalam salah satu kajiannya mengisahkan sebuah kisah yang sangat menakjubkan. Beliau pernah menziarahi salah seorang sahabatnya. Namun Syaikh mendapatinya sedang menangis. Ketika ditanya sebab dia menangis, sahabatnya itu malah semakin menjadi-jadi. Kemudian ia berkata, “Wahai Syaikh, istriku sedang sakit dan saya mengurusnya sejak beberapa hari ini.” Syaikh mengatakan, saya sangat heran dengan tangisannya yang hebat itu, hingga ia hampir jatuh karenanya. Dan dia adalah orang yang saya kenal shaleh.

Ketika sudah mulai reda tangisannya, dia mulai berkata, “Wahai Syaikh, apakah Anda heran dengan tangisan saya yang seperti ini disebabkan karena istri saya. Andai Anda tahu tentang istri saya sebagaimana saya tahu maka Anda akan memaklumi dan tidak mencelaku karenanya.

Dengarlah wahai Syaikh… sahabat itu kemudian menceritakan bahwa ia adalah orang yang miskin dengan pekerjaan yang rendah, yang hampir tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi dengan kehendak Allah, Allah membukakan hati seseorang untuk menikahkan putrinya dengan sahabat itu karena amanah, kesalehan dan ketakwaannya. Padahal bapak perempuan itu adalah seorang yang berharta. Akhirnya dilangsungkanlah pernikahan, dan sungguh wanita itu adalah wanita shalehah yang sangat baik. Kehidupannya adalah surga dunia dengan segala maknanya .. “Hingga pada suatu hari bapak istriku datang dan berkata kepadaku, “Bertakwalah kepada Allah, belikanlah istrimu roti, keju, ful (sejenis kacang) dan jangan terlalu sering memberinya daging, karena ia sudah bosan makan daging dan buah.” Saya hanya menganga dan tidak tahu apa yang harus saya katakan. Saya sungguh tidak mengerti apa yang dibicarakannya. Kemudian saya menemui istriku dan bertanya kepadanya. Dan sungguh saya terkejut dengan jawabannya, seakan bumi tempat kakiku berpijak bergoncang …

Sahabat itu melanjutkan, bahwa setiap istrinya pergi ke rumah orang tuanya, mereka menyuguhkan daging dan buah, namun ia berkata, “Saya tidak mau, saya sudah bosan dan tidak mau makan.” Ia juga berkata, “Suami saya tidak mengharamkan makanan itu, akan tetapi ia sering sekali memberi saya makanan itu hingga saya bosan dengan daging dan buah. Saya lebih suka makan keju asam, ful atau yang sejenisnya… Padahal kenyataannya, di rumah suaminya, ia tidak pernah melihat daging kecuali dalam satu atau dua bulan sekali saja. Sehari-hari lebih banyak makan keju asam dan ful. Padahal suaminya tidak memiliki sesuatu yang dapat mengenyangkan perutnya dan perut istrinya. Akan tetapi wanita shalehah itu ingin mengangkat derajat suaminya di hadapan keluarganya dan menjadikannya besar di mata mereka … (Subhaanallaah..)

Ia biasa menahan lapar, akan tetapi ia tidak ridha seorang pun mengetahui kemiskinan suaminya. Ia terus bersabar dengan apa yang ada dan senantiasa mengingatkan suaminya dengan janji Allah jika ia bersabar. Semua itu bukan karena sang suami melarangnya karena ia adalah wanita yang kaya yang mengharamkan kesenangan dunia, akan tetapi ia adalah sebaik-baik wanita shalehah yang sabar …

Sahabat itu kemudian berkata kepada Syaikh, apakah sekarang Anda tahu mengapa saya menangis dan sangat khawatir atas istriku … Dan ini adalah salah satu keistimewaannya saja. Jika saya menceritakan semua tentang kesalehahannya, tentang saumnya, tentang shalatnya, tentang ketakwaannya dan tentang kemuliaan akhlaknya baik kepadaku atau kepada orang lain, maka saya tidak akan mungkin mampu menceritakannya sesuai dengan yang semestinya. Syaikh kemudian menundukkan kepalanya dan pergi seraya berdoa untuk wanita itu dari segenap hatinya. Sungguh ia adalah sebaik-baik istri, laa ilaaha illallaah …

JEMPUT AKU SAYANG


Seorang istri yang tinggalnya di luar kota ingin pulang ke jakarta, ceritanya seperti ini,

Pukul 19.15 via telepon :

Istri : sayang…. aku sudah di airport, kamu jemput aku ya..?

Suami : kamu sudah ada di airport..? kok tidak kasih kabar dulu sih, aku lembur, ada kerjaan penting yang harus aku selesaikan, mungkin 2 jam lagi baru selesai

Istri : tidak apa-apa sayang, aku tungguin

Suami : lagian kamu pulang mendadak, tidak kasih tau lagih

Istri : maaf sayang,, kakak lagi diluar kota, mama lagi tidak enak badan, lagi pula pengennya yang pertama kali aku liat itu kamu.. maaf kalau aku nyusahin kamu

Suami : iya tidak apa-apa,, tunggu 2 jam lagi yahh

1 jam kemudian

Istri : halo,, sayang, belum selesai yah kerjaannya ??

Suami : gimana mau selesai kalo kamunya telepon mulu !!! udah yah tunggu 1 jam lagi, byee

Istri : hallo sayang… yahh sudah ditutup teleponnya

Melihat handphonenya terus berdering panggilan dari istrinya, dia pun menonaktifkan handphonenya.

Pukul 22.00 setelah pekerjaannya selesai si suami pun langsung menuju bandara tanpa mengaktifkan handphonenya terlebih dahulu. Sesampainya dibandara dia mencari istrinya, tapi tidak ditemukan. Lalu dia mengaktifkan handphonenya ada 5 sms yang diabaikannya.

Dia menelepon istrinya dan handphonenya pun sudah tidak aktif lagi. “kalau hanya tidak dijemput, kenapa mesti marah sampai mematikan handphonenya sii !!” gerutunya.

Sii suami pun menuju ke rumah istrinya namun tidak ada orang, dia ingin melangkahkan kakinya pergi namun, terhenti ketika ambulance datang.

Kakaknya si istri pun turun dari ambulance tersebut, “Kemana saja kamu !!!”

Penjahat itu sudah menusuk adik ku, dia menunggu mu, bukan menunggu kematiannya ! berkali-kali aku memintanya pulang, tapi dia tetap bersikeras menunggu kamu di sana. Kalo gini caranya, siapa yang kehilangan dia, bukan kamu, tapi kita semua.

Si suami pun hanya diam mematung tanpa suara

Dibacanya sms dari istrinya..

20.25 sayang kok hpnya dimatiin

20.30 sayang belum selesai yah kerjaannya

20.40 sayang ada yang perhatiin aku terus

20.45 aku takut, kamu dimana sayang

20.50 ya sudah aku pulang sendiri, sebenarnya aku pulang karna mau ucapin happy anniversary untuk kita, makanya gak mau dijemput siapapun. Makasih yah sayang untuk waktu 2 tahunnya. I love you. maafkan aku sayang.

*semoga bermanfaat..
“Jagalah apa yang kamu miliki sekarang, sebelum akhirnya kamu menyesal karena dia telah tiada..”

Mengapa Cepat Sekali Hati Berubah

Sejenak iman kuat membara di hati. Tetapi lama kelamaan pudar dan semakin redup. Dulu sangat bersemangat mengkaji dan mengamalkan Islam, kini terus surut oleh kesibukan dunia yang seakan tanpa penghujung. Semakin diri tenggelam ke dasar lautan duniawi, nafas iman terasa semakin lemah dan akan mati lemas akhirnya.

Kelemahan iman menyebabkan diri tersungkur di lembah dosa. Ibadah Yang tidak berkualitas, perlahan menjadikan diri jauh dari ALLAH, Terseleweng dari jalan-NYA, terbenam dalam permainan duniawi, hati mengeras, nurani pudar, jiwa gersang, aqidah goyah dan iman meranggas. Sungguh tiada kemalangan yang lebih dasyat bila semacam ini berterusan hingga di pintu kubur. Wal’iyadzubillah.

Rusaknya amal bermula dari hati yang tidak dapat khusyu. Penyakit akan bertambah apabila terjadi kemalasan ketika beribadat. Berjumpa dan berhubungan dengan ALLAH tanpa wujud perasaan seolah-olah kosong dan hampa. Melakukan sekedar diri terlepas kewajiban tanpa merasai kemanisan ibadat.

Rekreasi bisa meredakan ketegangan, menuruti

selera dan shopping bisa mengobati kebosanan, memakai pakaian yang indah dan mahal tidak dilarang, membeli perhiasan dan apa yang menyukakan hati bisa melahirkan kesyukuran kepada nikmat ALLAH TA’ALA.

Akan tetapi, perkara begini kadang-kadang membuat lalai. Berlebihan dalam memanjakan diri, melemahkan semangat perjuangan hidup. Mengaburkan mata dan hati dan akhirnya larut dalam kesibukan dunia hingga melupakan akhirat.

Tidak menghadiri majlis ilmu atau pengajian, bisa menyebabkan lupa dan hilang pedoman hidup, tidak jelas arah dan tujuan. Siapa diri ini, berasal darimanakah dia, mau kemana dan apa yang mau dicapai ?

Manusia yang lemah dan mudah kehilangan tujuan hidupnya. Untuk mendapatkan kembali pedoman hidupnya supaya tidak tersalah jalan, memerlukan hidayah yaitu ilmu ALLAH.

Hidayah perlu dikejar dengan mujahadah. Perlu dijaga dan dirawat agar tak lepas dari genggaman. Setiap mukmin memiliki hati yang mampu berbisik mengenai keadaan imannya, siapakah yang paling mengetahui diri kita melainkan ALLAH TA’ALA dan diri kita sendiri.

Mengingati ALLAH mengantarkan pada ketenangan jiwa. Tenang dengan takdir-NYA, di kala susah senang, di kala sedih bahagia, di kala sempit

lapang, di kala jatuh bangkit…. yang ada hanyalah ridho dengan jalan hidup yang ditetapkanNYA.

Hidup senantiasa optimis karena yakin segalanya telah termaktub di Lauh Mahfuz. Dan ketetapan ALLAH pada hambanya adalah yang terbaik.

Wallahu a’lam.

TEGURANMU SAAT LALAI












Wahai engkau yang lalai.! Engkau merasa terganggu oleh nasehat-nasehat orang saleh, dan engkau memilih tinggal dalam dunia keberhalaan karna disana engkau tidak terikat oleh aturan.

Wahai engkau yang lalai.! Engkau berpaling dari keimanan, dan kini engkau menuju kekufuran. Tidakkah jelas bagimu petunjuk yang nyata, petunjuk hati nuranimu ke jalan yang terang.

Wahai engkau yang lalai.! Bila orang shaleh saja tidak mampu menarikmu dari kekufuran, lalu untuk apa engkau mendengar mereka yang menentang ayat-ayat Allah, mengikuti mereka yang telah berpaling dari jalan kebenaran.


Sahabatku, apa yang engkau harapkan dari pilihan hidup yang kini engkau jalani. Engkau menginginkan kebebasan bagimu, tapi engkau lupa bahwa kebebasan yang engkau rasakan itu adalah pengikat jiwamu menuju kegelapan.

Kehidupan disini hanyalah tanda keberadaan adanya kehidupan yang kekal, dari sanalah asal kita berasal dan kesana pula kita akan kembali. Tidakkah engkau ingin kembali ketempat yang baik, dimana disana tidak ada lagi keterikatan. Jika kebebasan yang engkau inginkan, maka tanggalkan kebebasanmu saat ini dan hiduplah dalam aturan Allah, nisycaya engkau akan peroleh ketenangan. Engkau akan terbebas oleh rasa belenggu, engkau akan terbebas oleh kebencian, dan engkau akan terbebas oleh segalah rasa yang menyempitkan jiwamu.

Sadarlah sahabatku, kita ini hamba Allah, dan sudah selayaknya kita menghamba kepadaNya. Jika bukan karena Allah sedetik pun kita takkan dapat hidup, lalu kenapa kita tidak memberikan sedikit saja waktu untuk menghamba kepadaNya.

Ataukah engkau merasa terbebas oleh kuasaNya sehingga engkau merasa memperoleh keinginanmu tanpa campur tangan Allah. Apakah engkau mengira siang dan malam itu berganti dengan sendirinya. Apakah engkau mengira matahari, bulan, dan bintang tanpa ada yang menciptakannya. Apakah engkau pikir bumi tempatmu berpijak ini bukanlah ciptaan.

Sahabatku, kelalaianmu takkan mengurangi kuasaNya, ketaatanmu juga takkan menambah kemuliaanNya.


Renungkanlah, aku yakin engkau pun merindukan cahaya Ilahi dalam jiwamu, tapi sadarlah cahaya itu datang kepadamu jika engkau pun menginginkannya.


Hidup itu bukan sekedar berpasrah pada keadaan, tetapi seorang hamba harus terus mengupayakan melakukan perubahan dalam dirinya kearah yang lebih baik. Dan percayalah jika engkau mencari cintaNya, niscaya Allah akan memberikan kepadamu, namun jika engkau mencari murkaNya, maka Allah akan murka kepadamu.



¤PENGINGAT DIRI¤

Arti Kehidupan “Ketika Ku Tak Bisa Memahami Hidup”

Hidup adalah sebuah perjalanan panjang yang menyimpan sejuta misteri untuk menguji keteguhan manusia dalam mengharungi proses kehidupan.

Banyak yang tak bisa dimengerti dalam kehidupan, banyak keganjilan yang senantiasa kita temui dalam proses kehidupan ini. Pertanyaan bukan sebuah solusi untuk mengakhiri keresahan.

Bagi sebagian orang, hidup serasa begitu sulit untuk mereka mengerti. Ketidaksamaan kondisi yang teramat sangat menjadikan mereka semakin bingung untuk memaknai arti kehidupan.

Berinvestasi keringat, berpikir, dan berdoa adalah cara bijak untuk mendapatkan mimpi-mimpi kita. Namun, selalu ada alasan lain dibalik keadaan yang berbeda. "Apa dan mengapa?"

Bagi sebagian orang, segalanya berjalan sebagaimana mestinya. Damai, indah, ada hujan yang melewati mendung, ada teduh saat terik menghilang, dan ada kebahagiaan setelah dia mencarinya. Namun, buat sebagian orang lainnya kondisinya jauh berbeda.

Semua ini adalah wacana dan realita kehidupan. Kepada siapa manusia mempertanyakannya? "Apakah hak manusia untuk mengetahuinya? Mungkin iman dan ketabahan adalah cara untuk menjawabnya".

Saat terbangun dari tidur, ku basuh muka ini dengan air jernih, membersihkan diri dari kotoran-kotoran yang hinggap di tubuhku. Ku jalani waktu demi waktu dengan serangkaian kegiatan yang menjadi tanggung jawabku sebagai manusia. Berpikir, bertindak dan selalu berbenah. Memang sebuah ironi ketika ku tak pernah melihat hasilnya.

Dimana yang salah? Bagaimana seharusnya? Jika diri ini tidak cukup pantas untuk menerima anugerah, lantas mengapa ia diberikan kepada mereka yang justru hanya menghabiskan seluruh waktunya untuk hal-hal yang tidak baik bahkan menyimpang?

Kembali diri diuji, mungkin ku harus menunjukkan seberapa besar kuantitas iman yang ada dalam diri ini.

Hidup itu bukan untuk mencari jawaban, bukan untuk memunculkan perbedaan, dan juga bukan untuk mengadu tentang apa yang kita rasakan. Manusia adalah pelaku kehidupan dan tidak ada jawaban sementara untuk pertanyaan kita, mungkin jawabannya ada dalam nilai keyakinan manusia. Hidup itu antara iman dan keberdayaan.

Masih ada kebencian yang sedang bersemai ??

Rasanya tak kan ada yang menyangkal bahwa persahabatan itu sangat indah. Betapa tidak, sungguh menyenangkan sekali mempunyai seseorang untuk melewatkan hari-hari, berbagi cerita, serta merasakan suka dan duka bersama-sama. Begitu hebatnya persahabatan ini, hingga seseorang bisa menganggap sahabatnya seperti saudara kandung sendiri, bahkan juga dapat melebihi. Sepertinya memang benar apa yang dikatakan sebagian orang bahwa keindahan hidup ini belumlah lengkap tanpa kehadiran sahabat.

Tetapi kadangkala…

Persahabatan bisa saja tidak sesuai dengan apa yang diharapkan karena sang sahabat melakukan hal-hal yang tidak kita suka. Kadang kita merasa, sang soulmate mulai menjauh dan lebih memilih berteman akrab dengan orang lain entah karena alasan apa. Kecewa, marah, dan perasaan merasa diabaikan bercampur aduk menjadi satu. Pepatah “habis manis sepah dibuang” tiba-tiba saja dirasa sesuai dengan keadaan kita.

Kenangan lama tentang sang sahabat tak jarang datang kembali ke benak ini. Akan tetapi yang muncul hanyalah ingatan tentang sisi buruknya saja. Kebencian lalu menuntun kita untuk meneliti kekurangannya satu persatu. Kesalahannya di masa lampau mulai menari-nari di panggung pikiran. Berbagai prasangka yang tak beralasan pun perlahan-lahan menyeruak dan membelenggu akal sehat.


Begitulah. Sahabat yang pada awalnya kita sayangi berubah menjadi orang yang paling ingin kita hindari. Kita menjadi malas berbicara dengannya. Tak ada lagi keinginan untuk menelponnya barang beberapa menit saja. Kita pun tak berkehendak menyapanya lewat sms atau e-mail. Ya, dengan ungkapan lain, kita menjadi alergi dengan keberadaannya, dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya.

Astaghfirullahal ‘azhim…

Jangan biarkan kebencian kita bertahta, wahai kawan!

Memang, kita hanyalah manusia biasa. Adalah hal yang wajar jika kebencian terbit ketika kita mendapat perlakuan yang tidak sesuai kehendak hati. Tapi ingatlah, tak sedikitpun kita diperintahkan untuk memelihara kebencian. Tidak oleh Allah, tidak oleh para nabi dan rasul-Nya, tidak juga oleh para pecinta-Nya yang sejati. Tak ada satupun. Kebencian adalah bagian dari amarah. Dan bukankah Rasulullah telah berulangkali mewasiatkan supaya ummatnya tidak marah?

Berpikir jernihlah, wahai saudara!

Manusia diciptakan tak hanya dengan kelebihan, tapi juga kekurangan dan kelemahan. Sangatlah tidak mungkin kita menemukan orang yang segala perilakunya sesuai dengan harapan dan keinginan kita. Maka janganlah membencinya apalagi memutuskan hubungan silaturahim dengannya.

Untuk mengusir rasa benci, mengapa kita tidak mengingat sisi yang baik saja darinya? Mungkin saja, di antara sahabat-sahabatmu yang lain, hanya dia yang amanah. Mungkin saja, di antara sahabat-sahabatmu yang lain, hanya dia yang selalu menepati janji. Mungkin saja, di antara sahabat-sahabatmu yang lain, hanya dia yang selalu berkata jujur. Mungkin saja, di antara sahabat-sahabatmu yang lain, hanya dialah pendengar yang baik. Mungkin saja, dia mempunyai kebaikan yang tidak ditemukan pada sahabat kita yang lain… Sekarang, kita hanya perlu membimbing pikiran kita untuk mencari kebaikan-kebaikannya itu.

Masih ada noktah hitam yang menodai hati?

Janganlah biarkan pikiran buruk yang berkuasa. Ingat saja kenangan indah yang lain. Ketika kita merenda hari-hari bersamanya. Ketika kita melakukan banyak hal yang menggembirakan dengannya. Sungguh tiada guna mengingat kenangan yang kurang menyenangkan karena bisa saja timbul prasangka dan pikiran buruk terhadapnya. Dikarenakan itu, Rasulullah SAW bersabda,


Hati-hatilah dengan prasangka karena prasangka adalah yang terburuk dari kabar palsu, jangan mencari-cari dan mematai-matai kesalahan orang lain, jangan saling mencemburui (iri) satu sama lain, dan jangan memutuskan hubungan satu sama lain, dan jadilah kalian hamba Allah yang saling bersaudara” (HR Bukhari, diriwayatkan oleh Abu Hurairah)

Masih ada berkas-berkas kebencian yang menyusup di relung hati?

Ayolah, coba ingat yang baik-baik dari dirinya. Tentu ada! Jikalau dia memang bersalah, serahkan saja pada yang Maha Adil. Apa keuntungan yang kita peroleh dengan membencinya? Bukankah kebencian hanya akan menyuburkan amarah dan perlahan-lahan akan mengotori jiwa? Maka dengarkanlah firman Allah,


“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS Asy Syams [91] : 9 – 10)

Dan mengapa kita mesti terpaku dengan “karena nilai setitik, rusaklah susu sebelanga”? Bukankah kita bisa memindahkannya ke belanga yang lebih besar lalu menambahkan lebih banyak susu untuk memperkecil kadar nila dalam campuran itu?

Kemudian, tak ada ruginya untuk menengok sejenak apa yang ada dalam hati kita sekarang. Apa yang menjadi pendorong sewaktu kita menjalin persahabatan dengan orang lain? Adakah kita yakin bahwa kita mengharapkan pujian, penghormatan, ataupun semacam bentuk balasan dari sahabat itu? Sekali lagi, astaghfirullahal ‘azhim…

Jangan. Buanglah jauh-jauh niat-niat seperti itu. Percayalah, kekecewaan itu muncul karena kita menghadirkan tujuan-tujuan selain-Nya. Sejatinya, tidak ada balasan yang lebih baik selain yang diberikan-Nya. Dan betapa rendahnya kita jika mengharap balasan selain dari-Nya. Maka bersahabatlah karena Allah. Jalinlah hubungan persahabatan jika itu membuat kita makin dekat dengan-Nya. Seandainya kelakuan sang sahabat tidak sesuai dengan harapan, kita akan bisa mengerti bahwa dia hanya seorang ciptaan Allah yang pasti jauh dari kesempurnaan.

Teman, masih ada kebencian yang sedang bersemai?

Tidak usah merusak kebahagiaan kita dengan hal-hal yang buruk. Pikirkan saja sesuatu yang membuat iman kita tidak luntur dan suasana hati menjadi lebih tenang. Dengan begitu, insyaAllah kita akan tetap berada dalam kondisi emosi yang stabil. Maka Alfred Adler, seorang psikiater pun berkata, “Di antara keistimewaan yang paling indah pada manusia adalah kemampuannya mengubah negatif menjadi positif.”

Lalu, mengapa kita tidak mencoba?

Allahu a’lam bish-showab,

Oleh: Bocah Ulung

Agar Nasehat Sampai ke Hati

Sebagai insan yang dhaif, tentunya pernah melakukan serangkaian kesalahan dalam setiap episode kehidupan yang kita jalani. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kesalahan yang kita lakukan tentunya akan mengundang reaksi dari orang yang melihat apa yang kita lakukan. Reaksi ataupun respon seseorang ketika melihat kesalahan yang kita lakukan tentu akan beraneka ragam, ada yang cukup hanya berdiam diri acuh tak acuh, ada yang hanya mendoakan dalam hati, dan ada pula yang langsung terjun memberikan nasehat.


Lantas ada di barisan manakah diri kita ini? Apakah ketika kita melihat saudara kita melakukan perbuatan yang salah, kita akan membiarkan saudara kita terus terjumus ke dalam lubang kesalahan yang semakin dalam? Bagaimanapun juga ketika kita melihat suatu kesalahan yang dilakukan oleh sahabat ataupun saudara kita sendiri sudah seharusnya kita tidak berdiam diri. Atau mungkin ada yang berkata “ah kalau saya cukup mendoakan saja didalam hati saya, semoga si fullan tidak melakukan kesalahan yang sama”. Betul memang mendoakan didalam hati kita agar saudara kita tidak melakukan kesalahan yang sama itu baik, tetapi alangkah baiknya lagi manakala kita sinergikan dengan action untuk memberikan juga nasehat dan uluran tangan agar teman ataupun sahabat kita tidak melakukan kesalahan yang sama, setidaknya ini adalah bentuk simpati kita terhadap teman atupun saudara kita.

Kita juga mungkin pernah menghadapi seseorang yang ketika kita berikan nasehat agar tidak terjerumus kedalam lubang kesalahan yang mengakibatkan dosa besar, kemudian nasehat kita ditolak ataupun diabaikan begitu saja. Maka janganlah kita berputus asa, karena banyak cara yang indah untuk kita tempuh agar saudara atau bahkan sabahat kita bisa kembali kedalam jalan yang lurus. Karena sungguh Allah lah Yang Maha Kuasa membolak balikan hati seseorang, tugas kita hanyalah menyampaikan pesan pesan kebaikan dengan cara yang baik, setidak nya ketika kita menyampaikan pesan ataupun nasehat untuk saudara kita yang harus kita pegang. Sampaikanlah nasehat dengan cara yang indah, kemudian bernilai pahala, selanjutnya bermanfaat untuk yang memberikan nasehat dan menerima nasehat dan yang terakhir hendaklah ketika menyampaikan nasehat tidak dengan menyakiti hati orang yang dinasehati.

Maka agar setiap nasehat kabaikan yang kita sampaikan ini bisa efektif, setidaknya ada 7 ( tujuh ) hal yang harus kita perhatikan :
Sampaikanlah dengan niatan lurus dan ikhlas hanya mengharap ridha Allah, bukan mengharapkan perhatian ataupun menjatuhkan harga diri orang yang kita berikan nasehat.

Sampaikanlah setiap untaian kalimat nasehat dengan cara yang baik dan dengan tutur kata yang lembut karena penyampaian nasehat yang melibatkan hati akan sampai pula kehati. Kemudian sampaikanlah dengan bahasa yang mudah dipahami oleh orang yang kita nasehati sehingga ia bisa mencerna pesan yang disampaikan dengan baik,
sebagaimana Firman Allah dalam Surat An Nahl[16] Ayat 125 “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Sampaikanlah nasehat pada orang yang bersangkutan ketika ia sedang sendirian untuk menjaga harga dirinya, karena jika kita sampaikan dihadapan publik dikhawatirkan nasehat yang kita sampaikan akan menjadi hal yang multitafsir bagi orang lain yang mendengarnya.Imam Syafi`i –rahimahullah- berkata: “Berilah aku nasihat secara berduaan, dan jauhkan aku dari nasihatmu di tengah orang banyak; karena nasihat di tengah-tengah orang banyak itu mengandung makna celaan yang aku tidak suka mendengarnya”.
Pahamilah setiap isi nasehat yang kita sampaikan, dan nasehat yang disampaikan haruslah berdasarkan ilmu agar lebih mudah diterima.

Lihat kondisi orang yang akan kita nasehati, setidaknya kita harus mencari momentum yang pas untuk bisa menyampaikan nasehat kita kepada orang yang bersangkutan, jangan sampai ketika kita hendak memberikan nasehat ternayat kondisi orang yang akan kita nasehati sedang dalam posisi yang kalut, atau di saat ia sedang bersama rekan-rekannya atau kerabatnya. Dan hendaklah pemberi nasihat mengetahui perasaan, kedudukan, pekerjaan dan problem yang dihadapi orang yang akan dinasihati itu.
Jadilah teladan bagi orang yang akan kita nasehati, jangan sampai nasehat kebaikan yang kita berikan tidak sesuai dengan perbuatan kita sehari hari.

“Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As-Shaff: 2-3)

Bersabar dalam memberikan nasehat, karena setiap orang yang menerima nasehat akan membutuhkan waktu untuk bisa mencerna dari setiap nasehat yang ia terima, maka doakan selalu agar Allah membolak balikan hati saudara yang kita nasehati agar tidak masuk kedalam lubang kesalahan yang sama.

Maka mulai saat ini mari kita saling menasehati dalam kebaikan, bukan saling mencela dalam keburukan, nasehat yang berasal dari hati yang tulus ikhlas karena menghadap ridha Allah pasti akan sampai pula ke hati.

Wallahua’lam

Oleh : Gunawan Alfarizi, Jakarta

Artikel Lain :