Hati Manusia dan Tanggung Jawabnya

Kehebatan muslim adalah apabila muslim saling satu hati, saling tolong menolong satu sama lain dan saling mengajak kepada kebaikan. Muslim yang muda senantiasa menghormati yang tua, dan yang tua menyayangi yang muda, serta menghargai sesama. Dengan saling memuliakan satu sama lain maka muslim akan dimuliakan oleh Allah Swt. Kekuatan ummat islam adalah jika ummat islam saling satu hati dan bersatu mengajak kepada ketaatan. Kerendahan ummat islam adalah jika ummat islam saling menghina dan saling menjatuhkan sama lain bagaikan hewan.

Bahwa dalam diri setiap muslim ada satu kalimat yang agung yaitu "Laa Ilaaha illallaah". Kalimat Suci inilah yang menyatukan semua muslim di seluruh belahan dunia manapun. Dengan kemuliaan dan ketinggian kalimat ini Allah telah satukan dalam diri setiap muslim. Kalimat ini lebih berat dari tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi. Dengan Kalimat ini setiap diri muslim berhak atas surga Allah Ta’ala. Walau hanya seberat biji dzarah atau sebesar debu maka muslim akan mendapatkan haknya, yakni surga Allah Swt. Tak ada manusia manapun yang mau membeli emas seberat debu atau intan berlian sebesar debu, namun Allah membeli iman setiap manusia walau seberat debu. Inilah kehebatan kalimat ini. Dengan kalimat ini maka manusia akan Allah selamatkan. Dengan kalimat ini manusia akan Allah Ta’ala muliakan. Jika saja Fir’aun memiliki kalimat ini walau satu titik debu yang paling kecil maka tidak akan Allah tenggelamkan dalam lautan. Jika saja Namruz memiliki kalimat ini walau seberat atom maka tidak akan Allah Ta’ala binasakan. Kalimat inilah yang telah menggetarkan tiang-tiang Arsy Allah Swt. Dengan kalimat inilah yang telah menghancurkan kerajaan besar Rum dan Parsi. Kalimat inilah yang paling dikhawatirkan oleh kafri-kafir Quraish ketika Rasulullaah Saw. buat kerja dakwah.

Kita mesti ajak semua manusia kepada kalimat ini. Karena dalam diri kita ada satu tanggung jawab yang sangat besar, yakni mengajak diri kita dan semua manusia kepada kalimat ini. Karena dengan kalimat inilah yang akan menyelamatkan dan menyatukan semua manusia. Lantas mengapa muslim berpecah belah dan bercerai berai? Karena muslim saat ini tidak mengajak kepada kalimat ini. Hampir sebagian besar muslim saling mengajak kepada perkara yang lain. Kita ummat islam telah mengajak satu sama lain kepada selain Allah. Kita ummat islam saling membesarkan kelompoknya, membesarkan golongannya, membesarkan dunianya, dan membesarkan kepentingannya masing-masing. Segala sesuatu selain Allah lemah. Hanya Allah Yang Maha Kuat. Maka Hanya Allah saja yang dapat menyatukan. Karena dunia dan alam semesta ini Allah lah yang ciptakan. Maka untuk menyatukan hanya dengan cara Allah. Allah telah buat cara menyatukan semua ciptaanya dengan Ketinggian kalimat ini, "Laa Ilaha Illallaah"

Semua mahkluk senantiasa memuji Allah Swt. Langit, bintang-bintang, matahari, bulan, bumi, air, batu, hewan-hewan, tumbuhan, surga, neraka, mizan, shirat dan malaikat-malaikat senantiasa memuji dan takut kepada Kebesaran Allah SWT. Karena semua diciptakan oleh Allah dengan Qudrat-Nya. Namun manusia banyak yang tidak memuji Allah. Banyak manusia yang lupa kepada Allah Swt. Banyak manusia yang ingkar kepada Allah. Sesungguhnya lebih mulia mana manusia dengan makhluk ciptaan Allah yang lain. Manusia adalah sebaik-baik mahkluk ciptaan Allah. Namun manusia sendiri yang justru kalah prestasi dalam memuji Allah dengan mahkluk Allah yang lain. Jika jangkrik dan belalang saja senantiasa berzdikir kepada Allah Swt, Jika semut-semut dan binatang buas memuji dan takut kepada Allah, jika gunung-gunung dan sungai-sungai bergerak atas kehendak Allah maka kenapa manusia tidak memuji dan berdzikir kepada Allah. Dan kenapa manusia senantiasa melupakan dan tidak mentaati Allah Swt. Dan kenapa kita ummat islam yang sudah mengikrarkan dirinya menyembah dan taat kepada Allah, senantiasa lupa kepada Allah. Bahwa semua dalam kendali Allah Swt. Tidak ada satu mahlukpun di alam semesta yang lepas dari pandangan Allah Swt. Hati-hati kita senantiasa dalam pengawasan Allah Swt. Saat kita berada di hotel yang mewah atau di dalam gubuk hati kita senantiasa ada pada pengawasan Allah Swt. Saat kita sedang tertidur atau terjaga hati kita ada dalam genggaman Allah Swt. Maka untuk inilah kita diciptakan. Hanya dengan mengagungkan kalimat ini maka manusia akan dimuliakan dan disatukan.

Tanggung jawab hati kita yang pertama kali adalah bagaimana hati kita senantiasa ada keagungan Allah. Bagiamana hati kita senantiasa memuji kepada Allah. Bagaimana hati kita ada rasa takut kepada Allah. Jika hati kita belum ada keagungan dan ketakutan kepada Allah ini menandakan iman kita yang lemah. Jika iman lemah maka kita akan mengajak manusia kepada perkara selain Allah. Bahkan jika iman tidak ada maka kita akan mengajak manusia kepada kemaksiatan kepada Allah. Padahal sebaik-baik manusia adalah karena hatinya. Jika hati baik maka akan baik seluruh amalnya. Inilah yang nabi katakan bahwa di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh amalnya, jika buruk maka buruklah amalnya. Apakah itu, yaitu hati. Pernahkan anda membayangkan bahwa seluruh alam semesta ini, baik dan buruk nya tergantung hati-hati manusia. Jika hati manusia baik maka amal manusia akan baik. Jika amal manusia baik maka Allah akan jaga dunia dan seluruh alam semesta ini. Peredaran matahari, planet-planet, bintang-bintang dan galaksi tergantung dari hati manusia. Hati manusia yang cuma seberat kurang lebih 1,5 kilogram saja justru yang mempengaruhi keadaan alam semesta ini. Adanya bencana dan bencana dikarenakan hati manusia buruk. Hati manusia tidak mengenal Allah bahkan menentang Allah maka Allah utus makhluk lain untuk menghancurkan manusia. Tanah bergetar, Banjir diturunkan dari langit dan bumi, Api dikobarkan, Lahar panas dan lumpur Allah kirim karena manusia bahkan ummat islam sudah tidak mengenal Allah Swt. Bahkan manusia menentang dan bermaksiat kepada Allah. Inilah keadaan kita saat ini.

Apakah kita tidak berpkir bahwa Allah akan musnahkan alam semesta ini jika tidak ada satupun manusia yang kenal kepada Allah SWt. Karena manusia adalah inti dari alam semesta ini ada. Jika masih ada manusia yang menyebut "Allah, Allah" walau hanya sebutan saja, padahal dia tidak shalat, dia tidak puasa, zakat, haji ibadah-ibadah lain, maka Allah akan tunda hari kiamat selama 40 tahun. Begitulah dalam satu hadits dikatakan. Namun jika masih ada manusia yang senantiasa memuji Allah, dan menyembah kepada Allah maka alam semesta ini akan Allah jaga. Namun kenapa Allah kirim bencana demi bencana. Ini adalah adzab dan sebagai peringatan kepada manusia agar manusia kembali kepada Allah. Manusia harus kembali pada fitrahnya sebagai hamba, karena untuk ini maksud Allah menciptakan manusia. "Tidak Kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku" begitu kata Allah. Bencana-bencana yang Allah kirim adalah sebagai peringatan agar manusia kembali mengenal Allah dan taat kepada Allah.

Hari ini, Allah telah hancurkan kebendaan-kebendaan. Di Amerika, Eropa, Jepang, yang manusia manusia disana senatiasa mengagungkan materi dan kebendaan telah Allah hancurkan. Banyak pabrik-pabrik terancam gulung tikar dan sudah tidak mampu berproduksi lagi. 11 bulan terakhir telah jutaan karyawan di PHK di Eropa dan Amerika. Krisis ekonomi global telah melanda negara-negara maju. Maka siapa yang menggantungkan hatinya kepada materi dan kebendaan serta menjadi kebanggan Allah akan hancurkan. Kebendaan yang senantiasa manusia agungkan dan banggakan tidak mampu menolak Kehendak Allah. Orang-orang pandai saling mengemukakan pedapat dan teorinya bahwa krisis ekonomi disebabkan karena salah dalam membuat kebijakan ekonomi dan politik. Selama manusia masih menyandarkan kehidupannya kepada materi dan kebendaan maka akan Allah hancurkan. Buatlah strategi dan keputusan paling jitu, selama manusia masih ingkar kepada Allah dan selama hati manusia tidak takut kepada Allah, maka akan Allah hancurkan.

Allah tidak ingin ada selain Allah dalam hati kita, maka jangan biarkan hati kita dikuasai kepada kecintaan kepada materi dan kebendaan. Allah tidak menghendaki hati kita menduakan Allah. Allah tidak ingin dimadu. Allah menghendaki hanya Allah saja yang ada di dalam hati kita. Maka jika di dalam hati kita ada selain Allah, maka Allah akan kirim kesusahan demi kesusahan. Supaya bencana dan segala macam kesusahan Allah singkirkan maka kita isi hati kita hanya kepada Allah. Maka bicarakan kekuasaan Allah di mana saja. Sampaikan kekuasaan dan keagungan Allah di mana saja. Buat suasana dan keyakinan hanya dengan Allah saja yang menjaga kita. Hati kita mesti yakin kepada Allah. Hati kita mesti kita bangun dengan iman dan keyakinan kepada Allah. Hati adalah segumpal daging yang beratnya 1,5 kilogram namun yang paling menentukan keadaan-keadaan kita. Keadaaan damai dan tentram, aman dan sejahtera harena hati kita. Bencana dan adzab datang, juga dikarenakan hati kita. Maka untuk itu perlu bagi kita belajar perbaiki iman kita. Obati hati kita yang sakit parah. Jika jasat kita sakit maka kita perlu obat untuk sembuh. Perlu minum obat, perlu masuk puskesmas, klinik dan rumah sakit, perlu diopname, agar jasad kita sehat. Dan kalau jasad kita sakit pengaruhnya tidak akan sampai kepada bumi dan alam semesta. Namun jika hati dan iman kita sakit maka kesannya akan membawa pengaruh kepada alam semesta. Maka hati-hati manusia perlu diobati. Untuk mengobati hati manusia maka manusia perlu di dakwahi. Manusia perlu diajak kepada Allah. Taat dan takut kepada Allah. Ajak manusia untuk kembali pada agama dan mengamalkan agama dengan benar. Jangan mengamalkan agama untuk dunia. Jangan mengamalkan agama hanya sebagai dalih saja. Jangan jadikan agama sebagai alat untuk memakmurkan ekonomi dan keuangan kita. Jangan jadikan agama sebagai alat untuk mencari pengikut. Jangan jadikan agama agar kita punya kursi dan kedudukan dalam pemerintahan. Jangan jadikan agama sebagai pemakmur dunia dan kebendaan kita. Jika kita menggunakan agama untuk tujuan dunia kita maka kita telah memperolok-olok Allah Swt. Jadikan agama sebagai sarana manusia kembali kepada ketaatan kepada Allah. Agama adalah maksud bukan alat. Hindari perdebatan dan muliakan sesama muslim dengan saling mengajak taat kepada Allah. Manusia yang beriman Allah ciptakan untuk akhirat yang mahal dan suci kenapa mesti ditukar dengan sampah dunia. Dunia tidak usah dirisaukan, semua dalam jaminan Allah. Biarpun masjid orang islam terbuat dari emas, namun jika tidak ada ketaatan maka tidak ada gunanya di sisi Allah. Biarpun orang islam hari ini memiliki kekayaan dan selalu dibangga-banggakan maka tidak akan Allah pandang. Di sisi Allah manusia yang paling mulia adalah manusia yang paling taat dan takut kepada Allah SWT.

untuk itu siapkan waktu dan diri kita untuk mengajak kepada Allah. Kita mesti korbankan harta dan diri serta waktu kita untuk agama. Tidak ada nabi lagi setelah Rasulullah Saw. Maka tanggung jawab agama ada pada pundak-pundak diri setiap muslim, baik laki-laki maupun wanita. Tanggung jawab agama lebih besar daripada tanggung jawab keperluan kepada anak dan istri kita. Tanggung jawab agama jauh lebih besar daripada tanggung jawab memenuhi kebutuhan ekonomi kita. Karena di akhirat kita tidak akan ditanya berapa banyak uang yang kita kumpulkan untuk keluarga kita. Yang akan ditanya adalah apakah kita sudah sampaikan agama kepada istri dan anak kita, masyarakat dikampung kita, di kota kita dan di seluruh alam. Kita adalah naib Rasulullah Saw. Tugas Rasulullah telah dibebankan kepada kita. Kemuliaan umat akhir jaman adalah karena ummat ini memiliki tugas kenabian. Tugas ini tidak Allah berikan kepada umat-umat lain sebelum Rasulullah Saw. Tugas dan tanggung jawab ini telah Allah berikan kepada kita ummat islam akhir jaman. Nabi nabi sebelum Rasulullah telah minta kepada Allah untuk dijadikan ummat akhir jaman karena Allah telah muliakan ummat akhir jaman ini dengan satu tugas dan tanggung jawab yang besar. Ummat akhir jaman akan masuk surga terlebih dahulu sebelum ummat - ummat lain karena ummat ini punya tugas yang demikian besar, yakni mengajak manusia taat kepada Allah. Ummat ini dimuliakan Allah karena ummat ini punya tugas dakwah. Dakwah ini mesti kita kerjakan dengan sungguh-sungguh dan dengan mengorbankan harta dan diri kita.

Allah berfirman, "Katakanlah (wahai muhammad), Inilah jalanku, yakni mengajak manusia (taat) kepada Allah, dengan hujjah yang nyata, aku dan seluruh pengikutku, Maha suci Allah dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik" ( QS Yusuf ; 108 )
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Artikel Lain :