Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh..
Apa kabarmu disana sayang ?? ku pastikan kau disana sama dengan diriku, sehat tak kurang apapun.
Jelaslah rindu ini yang membuatku ingin menyampaikan setiap kata dengan pena cinta yag ku miliki. Ku pun yakin, kau disana lebih memiliki rindu yang maha dahsyat untukku.
Sayang, kau tahu bukan. Jika ada junjungan tertinggi pada makhluk Nya yang patut aku sembah selain padaNya itu adalah dirimu, pastilah aku hibahkan sujudku selain padaNya. Tapi sungguh sayang, ku yakinkan hati ini bahwa setinggi-tingginya mahabbah hanyalah pada Nya, tak ada selain untukNya. Kau pun tahu, cintaku padamu hanyalah perjuanganku untuk meraih cintaNya.
Jangan kau harapkan cintaku layaknya Juliet pada Rome atau Laila pada Qais, tak mungkin ku merelakan cintaku tersia-sia layaknya cinta mereka. Maka sayang, ajarkanlah aku untuk memupuk cinta yang telah mempertemukan kita, menjadi cinta yang maha dahsyat yakni karna kecintaan kita pada Allah dan untuk Allah. Karna cintaNya lah yang mampu meredam kerinduan kita.
Kau ingat sayang, kau begitu memuji keindahan atas penciptaanNya terhadapku, keelokan wajahku. Seandainya keelokan wajahku adalah yang terpenting untukmu, kan kuhias diri ini penuh warna untuk membiusmu pada keelokanku. Tapi benerkah itu yang terpenting untukmu ??
Seandainya benarlah itu yang lebih kau pentingkan, maka kau bukanlah suami yang tepat untukku. Tapi waktu ternyata berkata bahwa kau tak mementingkan semua keindahan dunia, terbukti ketika kau terus mengingatkanku untuk mendoakan perjuanganmu dan mendedikasikan waktuku untuk anak-anak kita dan perjuanganku.
Kau ajarkan aku menghiasi diri ini dengan akhlak dan keikhlasan. Kau bantu aku agar menjaga lisan dan kesabaran. Allah telah mempertemukanku dengan Mujahid terbaik untukku, karna kau pun tak pernah lepas dari mempekuat dirimu dengan taqwa dan keteguhan untuk menjagaku dan anak-anak kita. Ketawadhuanmu membuat ukiran cinta dihatiku kian rumit.
Terimakasih yaa cinta, atas dedikasimu padaku dan anak-anakmu. Tanpamu mungkin aku tak mampu mengenal dien ini secara baik, tanpamu mungkin aku lemah mengenalkan dien ini pada anak-anak kita. Tanpamu mungkin kini ku rapuh dalam menjalani indahnya mengenal agama Allah. Betapa aku bersyukur karna Allah mencintaiku dan mencintaimu sehingga kita dipertemukannya dalam Naungan CintaNya.
Ingatlah sayang, cinta kita hanyalah aplikasi kecintaan kita pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tak ada cinta yang patut dijunjung tinggi selain cintaNya. Yakinlah bahwa aku hanya ingin mencintaimu karna Allah.
Maka sayang “ Cintailah aku Karna Allah “
Apa kabarmu disana sayang ?? ku pastikan kau disana sama dengan diriku, sehat tak kurang apapun.
Jelaslah rindu ini yang membuatku ingin menyampaikan setiap kata dengan pena cinta yag ku miliki. Ku pun yakin, kau disana lebih memiliki rindu yang maha dahsyat untukku.
Sayang, kau tahu bukan. Jika ada junjungan tertinggi pada makhluk Nya yang patut aku sembah selain padaNya itu adalah dirimu, pastilah aku hibahkan sujudku selain padaNya. Tapi sungguh sayang, ku yakinkan hati ini bahwa setinggi-tingginya mahabbah hanyalah pada Nya, tak ada selain untukNya. Kau pun tahu, cintaku padamu hanyalah perjuanganku untuk meraih cintaNya.
Jangan kau harapkan cintaku layaknya Juliet pada Rome atau Laila pada Qais, tak mungkin ku merelakan cintaku tersia-sia layaknya cinta mereka. Maka sayang, ajarkanlah aku untuk memupuk cinta yang telah mempertemukan kita, menjadi cinta yang maha dahsyat yakni karna kecintaan kita pada Allah dan untuk Allah. Karna cintaNya lah yang mampu meredam kerinduan kita.
Kau ingat sayang, kau begitu memuji keindahan atas penciptaanNya terhadapku, keelokan wajahku. Seandainya keelokan wajahku adalah yang terpenting untukmu, kan kuhias diri ini penuh warna untuk membiusmu pada keelokanku. Tapi benerkah itu yang terpenting untukmu ??
Seandainya benarlah itu yang lebih kau pentingkan, maka kau bukanlah suami yang tepat untukku. Tapi waktu ternyata berkata bahwa kau tak mementingkan semua keindahan dunia, terbukti ketika kau terus mengingatkanku untuk mendoakan perjuanganmu dan mendedikasikan waktuku untuk anak-anak kita dan perjuanganku.
Kau ajarkan aku menghiasi diri ini dengan akhlak dan keikhlasan. Kau bantu aku agar menjaga lisan dan kesabaran. Allah telah mempertemukanku dengan Mujahid terbaik untukku, karna kau pun tak pernah lepas dari mempekuat dirimu dengan taqwa dan keteguhan untuk menjagaku dan anak-anak kita. Ketawadhuanmu membuat ukiran cinta dihatiku kian rumit.
Terimakasih yaa cinta, atas dedikasimu padaku dan anak-anakmu. Tanpamu mungkin aku tak mampu mengenal dien ini secara baik, tanpamu mungkin aku lemah mengenalkan dien ini pada anak-anak kita. Tanpamu mungkin kini ku rapuh dalam menjalani indahnya mengenal agama Allah. Betapa aku bersyukur karna Allah mencintaiku dan mencintaimu sehingga kita dipertemukannya dalam Naungan CintaNya.
Ingatlah sayang, cinta kita hanyalah aplikasi kecintaan kita pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tak ada cinta yang patut dijunjung tinggi selain cintaNya. Yakinlah bahwa aku hanya ingin mencintaimu karna Allah.
Maka sayang “ Cintailah aku Karna Allah “
http://www.bukanmuslimahbiasa.com