MULIANYA SEORANG MUSLIMAH


oleh Renungan Kisah Inspiratif Muslimah pada 22 September 2010 jam 9:01


Assalamu'alaikumwarahmatullah wabarakatuh


Ukhti fillah!. Engkau adalah bunga kehidupan, teramat sayang memperlakukanmu dengan kasar karena hal itu akan merusak keindahan yang ada dalam dirimu dan menodai kesempurnaanya sehingga menjadikannya layu tak berseri. Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat derajatmu dalam agama ini, karenanya raihlah ia dengan memupuk ketaatanmu pada-Nya, merajut benang-benang kehidupanmu diatas jalan Allah dan manhaj Rasulnya agar kebahagiaan tak pernah jemu menghampirimu. Ingatlah selalu firman-Nya:



"Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasulnya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar" (Al -Ahzab:71).



Camkanlah selalu dalam hatimu, bahwa berjalan diatas kebenaran (sunnah) ibarat memegang bara api, banyak aral dan rintangan yang menghalangimu. Lihatlah keluar, musuh kita bersatu padu untuk mengahancurkan kita. Dengan segenap daya dan upaya mereka ingin agar kita melepaskan pakaian akhlak dan rasa malu dari diri kita, sehingga mereka lebih leluasa merongrong agama ini. Aku tidak ingin, dirimu dan juga diriku (dengan izin Allah) menjadi korban serigala-serigala liar itu. Karena itu palingkan wajahmu dari mereka dan sambutlah dengan penuh suka cita jalan kebenaran yang ditawarkan Allah dan Rasul-Nya. Peganglah tali kendali itu dengan sekuat tenaga agar tidak jatuh dalam kehancuran. Buatlah mereka marah dan sedih dengan keteguhanmu berpegang pada agamamu, dengan menjaga rasa malumu dan beriltizam dengan hijabmu.



Ukhti fillah!. Sesungguhnya mereka iri dengan apa yang kita miliki, wanita-wanita mereka telah terperosok jauh dalam kubangan dosa, kehinaan dan maksiat sehingga tidak ada lagi yang bisa diharapkan. Sedangkan engkau??? Engkau adalah wanita berkedudukan tinggi, engkau wanita dengan kemuliaan, kesucian dan kehormatan yang tinggi. Kedudukanmu tinggi karena Al -Qur'an, engkau mulia dengan iman dan suci karena engkau berpegang teguh pada agama ini. Oleh karena itu engkau adalah mutiara yang teramat mahal, tidak sembarang orang boleh menyentuhnya apalagi menyakitinya. Itulah kelebihan dan keistimewaan yang tidak akan kau dapati selain dalam agama ini.


Maka wahai ukhti fillah Al 'Afifah, yang senantiasa sholat dan sujud kepada Dzat yang Maha Hidup dan terus menerus mengurus makhluknya, dan menundukkan pendengaran dan penglihatan untuk-Nya, cukuplah hadist Rasulullah berikut sebagai penyejuk hati :



"Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah." (HR. Muslim).


Ya, engkau adalah sebaik-baik perhiasan dunia, engkau adalah harapan agama, yang diharapkan dapat melahirkan generasi robbani. Perhiasan itu tidak mudah didapat, harganya terlalu mahal dan menjaganya pun tidaklah mudah. Setiap abdi Allah ingin mendapatkannya, namun tidak semua bisa memilikinya. Ia memberikan kesejukan dikala hati gersang dan menyegarkan pandangan dikala mata suram. Perhiasan dunia itu, dalam kehidupannya senantiasa menampakkan kemuliaan dirinya. Bagaikan sekuntum mawar yang sedang mekar, harumnya tergambar dari pribadinya yang santun. Tunduk pandangannya, tegas bicaranya.


Sedikitpun tidak ada keraguan jika meninggalkannya di rumah. Ia menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dan senantiasa menjaga kehormatan diri dan suaminya. Dalam kehidupan sehari-hari senantiasa diselimuti prestasi. Ia tahu mana kegiatan yang disukai Rabbnya , untuk itu ia tidak pernah putus asa. Ia senantiasa menjaga kesucian dirinya. Tidak mudah mengeksploitasi diri dan kehormatannya, apalagi hanya sekedar menggodanya. Karena ingatlah selalu, bunga istimewa hanya untuk yang istimewa.


Ukhti fillah!. Itulah gambaran tentang dirimu. Sungguh teramat agung kedudukanmu. Maka senantiasalah bersyukur kepada-Nya atas semua karunia, rahmat dan petunjukNya. Takutlah engkau pada Allah dan laksanakan tugas-tugas yang Dia wajibkan kepadamu agar engkau termasuk dalam golongan hambaNya yang selamat dan bahagia di dunia maupun di akhirat. Bertaqwalah kepada Allah, semoga Allah memberikanmu taufiq kepada apa-apa yang dicintai dari apa-apa yang engkau dengar dan engkau baca.


Wassalamu'alaikumwarahmatullah wabrakatuh

akhwat KERENNN

oleh Renungan Kisah Inspiratif Muslimah pada 22 September 2010 jam 15:09
BE A TRENDSETTER SYAR’I??? WHY NOT!!!!"AKHWAT KEREN",,,,
Ketika ukhti semua membaca dua buah kata di atas, kira-kira…. Apa yang akan terlintas di benak ukhti-ukhti semua???
Apakah seorang wanita muslimah dengan pakaian rapat nan ketat keluaran terbaru, jins belel, serta tambahan aksesoris kerudung gaul yang dengan ribetnya dililit-lilitkan ke leher sampai-sampai “sang muslimah jadi-jadian” tercekik dan kesulitan untuk melengok kanan-kiri untuk sekedar menyapa sahabatnya???Atau,, seorang muslimah yang menjadi bintang “Akademi Fantasi Kampus” atau “Kampus Idol” yang dengan bangganya mengobral murah suara merdunya di depan khalayak ramai serta poster wajah imuttnya ditempelkan dimana-mana???Atau lagi,,,seorang wanita muslim yang menjadi trendsetter(model) karena ke_cool_an penampilan dan fisiknya yang dianggap bisa merubah paradigma tentang jilbab??Astaghfirullahal”adhim…..

Jika memang itu yang Anti pikirkan dan menjadi tolok ukur untuk mengatakan seorang akhwat keren, mungkin bidadari-bidadari syurga akan jauh dan tidak akan pernah merasa cemburu kepada kita wanita-wanita dunia.Hayoo..Siapa yang mau dicemburui oleh para bidadari syurga???Dikatakan dalam sebuah hadist, diriwayatkan oleh HR Thabrani , dari Ummu Salamah.“Aku bertanya (Ummu Salamah) “ Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?Beliau menjawab “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada Bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat”Aku bertanya “ Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?”Beliau menjawab “ Karena sholat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah, Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya “putih bersih, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata” Kami hidup abadi dan tidak pernah mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat saman sekali. Berbahagialah orang yang memiliki dan kami memilikinya”.(HR Thabrani, dari Ummu Salamah)Demikianlah, menjadi akhwat keren bukan berarti selalu berpenampilan modis dan gaul abiZzZ..

Bukan berarti akhwat yang memakai baju-baju trendy (walaupun tetap menjunjung syarat “asal Tertutup Saja”)Menurut pemikiran Ana (Mudah-mudahan benar dan dapat diterima) akhwat keren adalah seorang muslimah yang dengan segala ketawadhua’annya menjaga kesucian akhlak, hati, dan auratnya serta mendayagunakan semua potensi yang ada secara maksimal di jalan AllahuRabbi….Tentunya mereka selalu tetap menjaga ke-syar’i-an aktivitasnya.So, what can we do ukh’??? Apa yang bisa kita lakukan agar tetap keren di mata Allah, orang tua, dan teman-teman??Always be confident gals!!!Biarlah para sahabat kita mencemooh pakaian takwa (yang seharusnya memang dipakai oleh para wanita muslimah). Biarlah kita gak ikut-ikutan trend memakai pakaian gaul yang ukurannya terlalu “small”, dan sebenarnya diperuntukkan untuk adek-adek kita yang masih SD.Jadi PD aja lagi!!! Mengapa??? Karena keraguan, kecemasan gak dianggap gaul, rasa rendah diri merupakan cara syetan untuk menghalangi kita dari ketaatan kepada Allah.. Biarlah mereka berkomentar “Sok alim”, (atau apalah)… Yah dari pada “Sok bejat”, Ya nggak!!! Next, be confident that you can do that!!! Ayoo..Anti pasti bisa!!! Keluarkan semua potensi dan kemampuanmu di jalan Allah….Be a akhwat, bukan berarti gak bisa berprestasi dunkZzZ!! YupsS… berprestasi dalam artian selalu memegang teguh pada perintah Allah.
Gunakanlah potensi anti untik meraih keridhoan Allah,,Apa gunanya kita pamer ke-kerenan, bakat hanya untuk mencari perhatian khalayak ramai??? Kalau mau cari perhatian, pada Allah saja. Lebih murah, gampang, tidak jayus, dan pasti lebih mendidik dan melahirkan karakter-karakter sejati tanpa perlu penopengan diri.“Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan …” (An-Nuur:31)“Sesungguhnya Allah tidak memandang postur tubuh kalian dan tidak pula pada kedudukan maupun harta kekayaan kalian, tetapi Allahmemandang pada hati dan amal perbuatan kalian” (HR Muslim dan Ath Thabarani dari Abu Hurairah)Akhwat keren adalah akhwat yang gemilang imannya, cerdas pemikirannya, bersinar potensinya, dan baktinya selalu ditunggu oleh orang-orang yang ada di sekitarnya….Saudariku,,,ikhlaskan dirimu untuk tidak mengikuti trend-trend jahil yang gaungnya semakin menjadi-jadi di atas muka bumi ini dengan iming-iming gelar “KEREN”…Saudariku, biarlah kita menjadi trendsetter SYAR’I…Memakai jilbab karena ALLAH, berprestasi karena ALLAH, berdakwah karena ALLAh, mencintai karena ALLAH….. dsan seterusnya HANYA KARENA ALLAH…

Kita bisa berkarya dengan berbagai cara (dengan tetap mengikuti aturan Allah tentunya). Biarkan semuanya berjalan sesuai karuniakarakter yang Allah lekatkan pada diri kita.Maka akan tetap ada akhwat jago karate seperti Nusaibah binti Ka’ab yang melindungi Rasulullah kemanapun Beliau bergerak ketika perang. Akan tetap ada yang berkepribadian kuat dan pemberani seperti Ummu Hani’ binti Abu Thalib. Akan tetap ada yang suka bermanja dan ceria seperti Aisyah. Ada yang tetap bisa membentak dan tertawa terbahak seperti Hafsah. Akan tetap ada yang lembut & keibuan seperti Khadijah.Terbitkanlah pesonamu wahai saudariku! Pesona yang muncul karena kecintaan kita kepada Allah. Agar kita tetap bisa terlihat “cool” dan “keren” di mata para sahabat, guru, orang tua, dan Allah…. Sehingga bidadari-bidadari syurga juga akan cemburu melihat pesona keimanan kita. Itu baru namanya KEREEEENNN!!!^_^Kerenkanlah dirimu dengan terus menjaga auratmu, dengan terus meningkatkan prestasi akademikmu, dengan terus mengembangkan bakatdan potensimu, n’ kerenkanlah dirimu dengan niat mencari keridhoan Allah….Last but not the least,, ajak lah para sahabatmu untuk mengkerenkan diri mereka juga di hadapan Allah malalui jalan dakwah,,,Jadilah trendsetter dakwah!!!SO, BE A TRENDSETTER DAKWAH???? WHY NOT!!!!! ^_^
by: Nur’aini

RENUNGAN MANTAN PENDOSA●●

oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 14 September 2010 jam 22:43
 
Ya, aku hanya mampu mengerut dada, ketika melihat realita yang ada masih banyak kaum  muslimin yang melihat siapa dulu yang bicara, baru dah ngikut. Padahal, kita diwajibkan mengikuti segala apa yang memang datang dari Allah dan Rasul-Nya, dalam hal ini, sesuai tidak dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. . YA SUDAH! Aku tidak akan banyak tulas tulis lagi dalam kesempatan kali ini. Dalam kesempatan kali ini, aku ingin bermunajat kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala

aku tak tahu lagi berapa banyak khilaf yang aku lakukan betapa banyak dosa yang aku kerjakan mulai mendekati akan sesuatu yang Engkau larang sampai kepada meninggalkan yang Engkau perintahkan

aku sudah tak tahu lagi berapa rezeki yang aku dapatkan betapa banyak orang miskin yang aku terlantarkan.
aku sudah tak mampu menghitung lagi berapa banyak aku melakukan sesuatu yang sia-sia.
betapa banyak aku menggunakan waktu yang tak ada gunanya sejak membuka mata memulai aktivitas dunia sampai kembali ke tempat tidur mengistirahatkan tubuh yang bekerja tak kenal lelah.
Ya Rabbi, Engkau perintahkan agar manusia berbuat kebajikan tanpa banyak mengharap balasan tetapi aku berbaut demi imbalan Engkau ciptakan surga buat kekasih-Mu tetapi aku berusaha meraihnya tanpa peduli pada-Mu ampuni dosaku Ya Aziz, Engkaulah Dzat Yang Maha Perkasa Ya Ghafuur, Engkaulah Dzat Yang Maha Pengampun Ya Affuw, Engkaulah Dzat Yang Maha Pemaaf segala kesalahan ampuni dosa, khilaf, dan salahku semuanya ampuni dosa, khilaf, dan salah saudaraku sedunia ampuni dosa, khilaf, dan salah orang tuaku tercinta yang melahirkan, membesarkan, mengasihi, dan menyayangi sejak kecil hingga dewasa Rabbi, tak sesuatu pun yang mampu menolongku kecuali kasih sayang-Mu semata hanya ampunan-Mu yang aku harapkan hanya maaf-Mu yang aku nantikan hanya ridho-Mu yang akan membuat kuterselamatkan Yaa Hayyu, Yaa Qayyuum, aku hanyalah sebutir pasir di padang tak berbatas setitik air di samudra yang luas tak mampu aku hidup sendiri tanpa Engkau disisiku tak akan sanggup aku hidup sendiri tanpa bersama-Mu Wahai Dzat Yang Maha Hidup Yang Maha Berdiri Sendiri, ….laa ilaaha illaa anta….
aku tak peduli kata orang tetapkanlah hati ini di jalan yang lurus laa ilaaha illaa anta

ALLAH Menjawab, “Wahai anak adam, sesungguhnya jika kamu berdoa kepada-Ku dan mengharapkan Aku maka Aku mengampunimu, dan Aku tidak peduli atas apa yang ada padamu. Wahai anak adam, sekalipun dosa-dosamu mencapai setinggi langit kemudian kamu mau memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu. Wahai anak adam, sekalipun kamu datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi kemudian kamu menemui-Ku tanpa mempersekutukan Aku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku akan menemuimu dengan membawa ampunan sepenuh bumi” (HR. At Tirmidzi)

Baiknya cinta ini hamba titipkan kembali pada_Mu

YA ALLAH…!!!!

Rasanya hamba sudah tidak kuasa bila cinta ini semakin Engkau tambah

Engkau kuatkan dan Engkau letakkan rindu yang berharap jumpa

Engkau kukuhkan rasa, Engkau kukuhkan imajinasi-imajinasi ini bersamanya.

Cukup…!!!!

Bukan berarti hamba ingin melupakannya, dan hamba berkhianat atas amanat_Mu

Berganti rasa selain dia.

Dan bukan berarti hamba tidak ikhlas mengemban amanat-Mu untuk

Tetap ikhlas dan tulus mencintainya.

Tidak YA ALLAH…!!!

Hamba terus berharap rindu tetap ada

Untuk menyemangati hidup hamba.

Untuk mengisi ruangan jiwa hamba

Untuk memberi bekal pengembaraan emosional hamba

Dan lamunan hamba termanjakan disana.

Menghiasi mimpi-mimpi

Melahirkan inspirasi

Serta memberi kekuatan atas nama cinta

Tapi,,,!!!!

Jangan semakin kukuhkan rindu hamba

Yang mendamba jumpa

Dan semakin menyiksa hamba.

Karena itu YA RABB…!!!

Baiknya rindu ini hamba titipkan kembali pada_Mu

Bersama doá dan cinta hamba

Dan kembalikan di kemudian hari

Setelah harapan hamba tercapai.

Dan pengetahuan serta ilmu hamba

Telah cukup untuk menjadi input

Serta menjadi bekal pengabdian

Dalam menyempurnakan separuh agamanya.

Dan apa yang hamba miliki benar mampu membahagiakannya

Mampu menyempurnakan visi agamanya.

Tuhan…!!!

Baiknya rindu ini saya titipkan kembali pada_Mu

Bersama do’á dan cinta

Di keheningan malam.

Di tengah kecemasan

Dan kegalauan

Dan kembalikan di kemudian hari

Jika memang dia jodoh hamba sekaligus anugerah dari_Mu.

RENUNGAN & DOA HAMBA YANG LEMAH

oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 22 September 2010 jam 2:21

Tuhan Kami...
Runtunan nikmat-Mu telah melengahkan kami
Untuk sanggup benar-benar bersyukur kepada-Mu
Limpahan anugrah-Mu telah melemahkan kami
Untuk bisa menghitung pujian atas-Mu
Iringan karunia-Mu telah menyibukan kami
Untuk dapat menyebut kemuliaan-Mu
Rangkaian pertolongan-Mu telah melalaikan kami
Untuk mampu memperbanyak pujian pada-Mu
Ya Gaffar, dengan Cahaya-Mu kami mendapat petunjuk
Dengan karunia-Mu kami mendapat kecukupan
Dengan nikmat-Mu kami masuki pagi dan petang
Dan inilah kami membawa dosa-dosa kami ke hadapan-Mu

Ya Allah, kami mohon ampunan-Mu
Kami bertobat kepada-Mu
Engkau limpahi kami dengan kenikmatan
Tapi kami melawan-Mu dengan kemaksiatan
Kebaikan-Mu turun kepada kami
Dan kejelekan kami, naik kepada-Mu
Tidak henti-hentinya malaikat yang Mulia mengantarkan kejelekan amal kami
Tetapi itu tidak mencegah-Mu untuk meliputi kami dengan nikmat-Mu
Dan memuliakan kami dengan anugerah-Mu
Subhanallah, betapa penyayang Engkau
Betapa agung Engkau
Betapa pemurah Engkau

Ya Allah, sibukkan kami dengan zikir kepada-Mu
Lindungi kami dari kemurkaan-Mu
Lepaskan kami dari azab-Mu
Limpahi kami dengan anugerah-Mu
Curahi kami dengan karunia-Mu
Bimbinglah kami untuk beramal manaati-Mu
Matikanlah kami pada agama-Mu dan Sunnah Nabi-Mu Saw

Ya Allah, ampunilah dosa kami dan dosa orang tua kami
Sayangilah keduanya seperti mereka memelihara kami ketika masih kecil
Balaslah kebaikan mereka dengan kebaikan
Dan balaslah kesalahan mereka dengan ampunan

Rabbana,Jika dalam keadaan seperti ini kami dipindahkan kekuburan
Kami belum menyiapkan pembaringan kami
Kami belum menghamparkan amal saleh untuk tikar kami
Bagaimana kami tidak menangis
Sedangkan kami tidak tahu akhir perjalanan kami
Nafsu selalu menipu kami dan hari-hari melengahkan kami
Hati masih diselimuti dengki, iri, ria,sombong
Padahal maut telah mengepak-kepakan sayapnya diatas kepala kami

Bagiamana kami tidak menangis
Bila mengenang saat menghembuskan nafas yang terakhir
Kami menangis karena kegelapan kubur
Kesempitan lahad dan pertanyaan Munkar dan Nakir
Kami menangis karena kami akan keluar dari kubur dalam keadaan hina
Dan memikul beban dosa
Wajah-wajah kami hari itu berdebu, tertutup kelabu dan ketakutan

Rabbana, inilah kami yang tidak malu kepada-Mu dalam kesendirian
Dan tidak menyadari kehadiran-Mu ditempat keramaian
Inilah kami yang berani melawan junjungan-Nya
Kamilah orang yang durhaka kepada Penguasa langit
Yang ketagihan maksiat yang besar
Kamilah orang-orang yang bila dirayu dosa segera keluar menyongsongnya
Engkau membiarkan kami, tapi kami tidak menginsafinya
Engkau tutupi aib kami, tapi kami tidak tahu diri
Kami tetap saja melakukan maksiat dan melebihi batas

Rabbana, maafkanlah kami sehingga tidak lagi durhaka kepada-Mu
Ilhamkan kepada kami kebaikan dan mengamalkan kebaikan
Serta selalu takut kepada-Mu siang dan malam
Berilah kepada kami mata yang mudah menangis karena takut kepada-Mu
Berilah kami hati yang bersih
Dan mudah terenyuh melihat penderitaan hamba-Mu
Berilah kami tangan yang mudah memberikan bantuan kepada mahluk-Mu

Ya Allah izinkan kami mencintai-Mu
Jangan Kau biarkan hati kami membatu
Kami ingin ke surga-Mu
Bagaimana bisa kami ke surga-Mu jika kami masih seperti ini.

Ya Allah
izinkan kami untuk memperbaiki diri
Untuk lebih dekat dengan-Mu dan mencintai-Mu

Ya Allah ampuni kami.

AMIN

Sebuah Renungan Mengingat Kematian●●













Adakah orang yang mendebat kematian dan sakaratul maut? Adakah orang yang mendebat kubur dan azabnya? Adakah orang yang mampu menunda kematiannya dari waktu yang telah ditentukan? Mengapa manusia takabur padahal kelak akan dimakan ulat? Mengapa manusia melampaui batas padahal di dalam tanah kelak akan terbujur? Mengapa berandai-andai, padahal kita mengetahui kematian akan datang secara tiba-tiba?


"Sesungguhnya kematian adalah haq, pasti terjadi, tidak dapat disangkal lagi. Allah Subhanahu wata'ala berfirman, artinya, "Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya." (QS: Qaaf: 19)



Adalah salah bila seseorang yang mengira bahwa kematian itu hanya ke-fana-an semata dan ketidak-adaan secara total yang tidak ada kehidupan, perhitungan, hari dikumpulkan, kebangkitan, surga atau neraka padanya!! Sebab andaikata demikian, tentulah tidak ada hikmah dari penciptaan dan wujud kita. Tentulah manusia semua sama saja setelah kematian dan dapat beristirahat lega; mukmin dan kafir sama, pembunuh dan terbunuh sama, si penzhalim dan yang terzhalimi sama, pelaku keta'atan dan maksiat sama, penzina dan si rajin shalat sama, pelaku perbuatan keji dan ahli takwa sama.


Pandangan tersebut hanyalah bersumber dari pemahaman kaum atheis yang mereka itu lebih buruk dari binatang sekali pun. Yang mengatakan seperti ini hanyalah orang yang telah tidak punya rasa malu dan menggelari dirinya sebagai orang yang bodoh dan 'gila.' (Baca: QS: At-Taghabun:7, QS: Yaasiin: 78-79)


Kematian adalah terputusnya hubungan ruh dengan badan, kemudian ruh berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, dan seluruh lembaran amal ditutup, pintu taubat dan pemberian tempo pun terputus.


Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya: "Sesungguhnya Alloh menerima taubat seorang hamba selama belum sekarat." (HR: At-Turmu-dzi dan Ibn Majah, dishahihkan Al-Hakim dan Ibn Hibban)


Kematian Merupakan Musibah Paling Besar!!


Kematian merupakan musibah paling besar, karena itu Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menamakannya dengan 'musibah maut' (QS: Al-Maidah:106). Bila seorang hamba ahli keta'atan didatangi maut, ia menyesal mengapa tidak menambah amalan shalihnya, sedangkan bila seorang hamba ahli maksiat didatangi maut, ia menyesali atas perbuatan melampaui batas yang dilakukannya dan berkeinginan dapat dikembalikan ke dunia lagi, sehingga dapat bertaubat kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dan memulai amal shalih. Namun! Itu semua adalah mustahil dan tidak akan terjadi!! (Baca: QS: Fushshilat: 24, QS: Al-Mu'minun: 99-100)


Ingatlah Penghancur Segala Kenikmatan!!


Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan agar banyak mengingat kematian. Beliau bersabda, yang artinya: "Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan (maut)" (HR: At-Tirmidzi, hasan menurutnya). Imam Al-Qurthubi rahimahulloh berkata, "Para ulama kita mengatakan, ucapan beliau, "Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan", merupakan ucapan ringkas tapi padat, menghimpun makna peringatan dan amat mendalam penyampaian wejangannya. Sebab, orang yang benar-benar mengingat kematian, pasti akan mengurangi kenikmatan yang dirasakannya saat itu, mencegahnya untuk bercita-cita mendapatkannya di masa yang akan datang serta membuatnya menghindar dari mengangankannya, sekalipun hal itu masih memungkinkannya.


Namun jiwa yang beku dan hati yang lalai selalu memerlukan wejangan yang lebih lama dari para penyuluh dan untaian kata-kata yang meluluhkan sebab bila tidak, sebenarnya ucapan beliau tersebut dan firman Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat Ali 'Imran ayat 185, (artinya, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati") sudah cukup bagi pendengar dan pemerhati-nya.!!"


Siapa Orang Yang Paling Cerdik?


Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma pernah berkata, "Aku pernah menghadap Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam sebagai orang ke sepuluh yang datang, lalu salah seorang dari kaum Anshor berdiri seraya berkata, "Wahai Nabi Alloh, siapakah manusia yang paling cerdik dan paling tegas?" Beliau menjawab, "(adalah) Mereka yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Mereka itulah manusia-manusia cerdas; mereka pergi (mati) dengan harga diri dunia dan kemuliaan akhirat." (HR: Ath-Thabrani, dishahihkan al-Mundziri)


Faedah Mengingat Kematian


Di antara faedah mengingat kematian adalah:

Mendorong diri untuk bersiap-siap menghadapi kematian sebelum datangnya. Memperpendek angan-angan untuk berlama-lama tinggal di dunia yang fana ini, karena panjang angan-angan merupakan sebab paling besar lahirnya kelalaian. Menjauhkan diri dari cinta dunia dan rela dengan yang sedikit. Menyugesti keinginan pada akhirat dan mengajak untuk berbuat ta'at. Meringankan seorang hamba dalam menghadapi cobaan dunia. Mencegah kerakusan dan ketamak-an terhadap kenikmatan duniawi. Mendorong untuk bertaubat dan mengevaluasi kesalahan masa lalu. Melunakkan hati, membuat mata menangis, memotivasi keinginan mempelajari agama dan mengusir keinginan hawa nafsu. Mengajak bersikap rendah hati (tawadhu'), tidak sombong, dan berlaku zhalim. Mendorong sikap toleransi, me-ma'afkan teman dan menerima alasan orang lain. 


SEPERTIGA MALAM TERAKHIR

oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 22 September 2010 jam 1:12
 
Keresahan langsung menyeruak.
Sesaat setelah mataku terbuka.
Ada apa gerangan dengan malam ini?
Tidak seperti malam-malam yang lalu.
Betina yang bertengger di sisiku masih terlelap.
Tiba-tiba ia membuka mata namun menutupnya kembali.
Seperti malam-malam yang lalu, kini aku pun harus memenuhi perintah Tuhan, Penciptaku.
Ya ... aku harus menyeru pada dunia.
Tapi entah mengapa tenggorokanku terasa tersekat.
Tempat ini tiba-tiba membuatku tak bergairah.
Ku kepakkan sayap-sayap kuatku menuju atap rumah tuanku.
Keheningan menyambut. Keresahanku menebal.
Ku amati sekeliling, terdiam sebentar lalu kekepak-kepakn sayap.“Kukuruyuuuk ... kukuruyuuk ... kukuruyuuuk”.

Ya Allah ... kutunaikan perintah-Mu.
Entah mengapa tiba-tiba aku malas segera kembali ke kandang.
Aku terdiam terpaku. Seseorang tampak terhuyung-huyung menapaki jalan yang nampak di mataku.
Di kedua tangannya tergenggam botol-botol. Sesekali dimasukkannya ujung botol itu ke dalam mulut. Ia mendongak. Meneguk isi botol itu. Ia berhenti lalu terkekeh.“Engkau memang kawan yang setia ... hikkk ... menemaniku di waktu ... hikkk ... senang dan su ... hikkk ... sah ... hehehehe ... hikkk”, ucapnya sambil memandangi botol-botol yang ia pegang. Kakinya melangkah dan mulutnya pun mengekeh kembali.

Gedebuuk !Aku terhenyak. Terlihat orang itu menelungkup di tanah. Kulihat tadi kakinya masuk ke jalan berlobang. Sumpah serapah segera memberondong dari mulutnya. Ia berusaha bangkit. Setelah beberapa kali tersungkur akhirnya dia bisa berdiri lagi meski tak tegak. Dengan terhuyung dia memungut botol-botol tadi. Dipandanginya dengan seksama.“Sialan!“ makinya.Pyarrr! Pyarrr!Aku menderit. Suara tadi mengagetkanku. Sempat kulihat orang itu mengangkat botol-botol itu tinggi-tinggi. Lalu dihempaskannya ke tanah. Mataku tak berkedip menatapnya yang sudah kembali terkekeh dan berjalan lagi. Dia melewati jarak pandang terdekatku. Berlalu.
Sayup-sayup kudengar suara-suara tinggi rendah dari orang itu. Kurasa ia sedang bernyanyi.Ya Allah, dia seorang pemuda! sungguh pemandangan yang aneh. Aku tak mengerti apa maksud kata-katanya tadi. Apa yang ada di benak orang itu? Seribu kalimat tanya meresahkanku. Lama aku mencoba memikirkan jawabannya sampai kudengar langkah-langkah. Semakin jelas. Akhirnya pandanganku menumbuk sepasang pemuda pemudi. Tangan mereka saling melingkar di pinggang yang lain. Ketika mereka dekat, samar-samar ...“Ke mana kita? ” pemudi itu bertanya pada pemuda.“Kita akan ke hotel, sayang“ jawab pemuda itu dengan suara dilirihkan.“Oh .. kita akan berpesta lagi?“ tanya pemudi itu dengan suara mendesah. “Tentu ... “Mereka pun berlalu. Meninggalkanku dalam keheranan.

Ya Allah ... inikah yang coba Kau tunjukkan? Perbuatan hamba-hamba-Mu di waktu Engkau menebar ampunan dan pengabulan do’a? Aku merasakan sesuatu. Perasaan resah dan gelisah yang memuncak ketika mereka menyuguhkan pemandangan itu. Adakah jawaban keresahanku pada peristiwa tadi?Hening. Aku tercenung.Benarkah orang-orang tadi telah melupakan Mu? Hingga mereka menyia-nyiakan waktu yang mulia ini? Sungguh bodoh manusia, keluhku. Mengapa mereka mau merugi, wahai Tuhanku? Mereka telah mengabaikan kesempatan yang Engkau berikan. Mereka juga tidak mempedulikan balasan besar dariMu.
Bukankah sepertiga malam terakhir ini waktu yang tepat untuk mengharap ampunanMu? kasih sayangMu?Mungkin mereka tidak ingat. Bahwa mereka punya kehidupan yang abadi. Kehidupan yang ditentukan dari amal mereka. Apakah manusia-manusia itu berpikir akan selamat? Tidakkah mereka memperhitungkan bahwa dosa-dosa itu akan dibalas? Aku jadi ingin tertawa.

Mungkin manusia iri dengan kami, bangsa ayam. Kami tidak akan pernah dihisab. Padahal kami pernah mencuri biji-bijian yang dijemur manusia untuk kami makan. Kami juga sering bertarung hanya demi seekor betina. Tidakkah mereka merasa lebih beruntung bahwa mereka masih dijanjikan kenikmatan surga? Sedangkan kami? Tidakkah mereka mensyukuri yang telah diberikan Allah? Dasar bodoh.
Sekali lagi manusia juga meremehkan KebesaranMu. Dengan mengabaikan kokokku, kokok kami para ayam. Apa mereka pikir kokok itu hanya hiasan kesunyian malam? Padahal sesungguhnya Engkau memerintahku untuk memberikan peringatan kepada manusia. Berharap bisa membangunkan mereka di malam hari untuk kemudian bersujud kepada Mu. Mereka tidak tahu betapa grmbiranya kami berkokok ketika malaikat-malaikatMu turun dari langit atas perintahMu. Tapi sayang, kokok ayam itu mereka sia-siakan.Tiba-tiba kesedihanku menyelimuti. Aku merasa tidak berguna. Tapi ... bukankah aku ini tidak punya kehidupan selain di dunia ini? Bodoh. Mengapa aku merepotkan diri memikirkan manusia. Lebih baik kunikmati hidup. Biarkanlah manusia dengan tingkah lakunya. Aku merasa tenang, sayap kukepak-kepakkan.“Kukuruyuuuk ... “Kususuri petak-petak genting menuju kandang. Kupatuk sesekali benda-benda kecil di atasnya. Ups ... sepertinya cuilan genting telah kutelan. Tunggu ... aku terdiam. Bulu-bulu leherku berdiri. Merinding.

Sayup-sayup kudengar isak tangis dan ... “Ya Allah, bagiMu segala puji. Engkau Raja Penguasa langit dan bumi ...
“Dia menyebut namaMu, Tuhanku.“Ampunilah kami atas kesalahan ... “Subhanallah, dia memohon ampun kepadaMu.
Kuurungkan niat kembali. Aku terbang ke pelataran. Ya .. suara itu makin jelas.

Dari bangunan ini. Masjid. Suara-suara tadi terdengar jelas. Begitu lemah lembut, penuh pengharapan. Tiba-tiba aku senang mendengarkannya. Kakiku tak beranjak menunggui suara itu. Tak henti pula bertasbih.Aku melompat ketika seorang pemuda tiba-tiba ada di dekatku. Bajunya sederhana. Ia bersarung dan berkopiah. Kulihat ia diam menatapku. Aku menunggu apa yang akan dilakukannya.
Tiba-tiba dia tersenyum.“Segala puji bagi Allah yang menciptakan kokok ayam untuk membangunkan hamba-Nya dan mengingat-Nya.”Dia pun pergi. Kutatap punggungnya hingga pandanganku terhalang bangunan. Aku mau melonjak, mengingat kata-kata yang diucapkannya tadi. Kata-kata itu membahagiakan.“Kukuruyuuuk ... kukuruyuuuk ... “Aku terbang melintas rumah. Menuju ke samping betinaku. Aku mau beristirahat. Nanti sebelum subuh, aku harus berkokok lagi. Sampai di samping betinaku, aku tertegun. Aku kehilangan sesuatu. Keresahan itu pergi entah kemana.

Wallalua’lam bishowab semoga cerita ini mampu memberikan ghiroh bagi kita yang semakin di rundung Ujian yang terkadang kita merasakan begitu sulitnya untuk melaksanakan sunnahnya yang begitu indah dan Penuh rohmah di malam itu....
LA TAHZAN INNALLAHA MA’ANA.

Musibah Bukan Sebuah Kebetulan

oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 22 September 2010 jam 0:33
 
Semua yang terjadi di muka bumi ini tiada satupun yang kebetulan. Tiada satupun yang di luar rencana Tuhan. Manusia yang menyebut bahwa kecelakaan, musibah dan berbagai hal sebagai kejadian yang kebetulan adalah manusia yang tidak bertuhan.
Firman Allah dalam Surah al Hadid : 77 mengatakan, “Musibah yang terjadi di muka bumi ini dan juga yang menimpa dirimu, itu semua sudah dituliskan dalam sebuah kitab di Lauhul Mahfudz. Dan itu sungguh-sungguh mudah bagi Allah.”

Semua kejadian, semua peristiwa adalah qudrah dan iradah Allah SWT. Orang –orang beriman akan selalu membaca kejadian-kejadian dan peristiwa sebagai sebuah pertanda. Ia bisa berarti teguran atau ujian, bisa azab, bisa pula laknat. Bagi orang-orang yang melakukan maksiat, mungkin ini adalah sebuah teguran dan peringatan. Dan bisa menjadi azab bagi orang-orang yang kufur. Bagi mereka, orang-orang kufur, kematian dan segala kejadian buruk yang menimpa mereka adalah azab. Tapi bagi orang yang beriman, semua peristiwa musibah adalah ujian. Tarkiyatul iman. Untuk meningkatkan iman mereka. Untuk mengangkat derajat mereka menjadi lebih tinggi lagi.

Untuk keluar dari berbagai masalah dan musibah, kemudian meraih keberkahan dari Allah, tidak ada jalan lain. Kita harus kembali kepada Allah. Jika kita rindu pada ketenangan, kita harus mendekat kepada Yang Maha Tenang. Jika rindu kedamaian, kita harus mendekat kepada Yang Maha Damai. Dan jika kita rindu keadilan negeri ini, seharusnya kita mendekatkan diri pula kepada Yang Maha Adil.

Seandainya seluruh penduduk negeri ini beriman, niscaya Allah akan menurunkan keberkahan dari langit dan dari dalam bumi. Tapi jika mereka kufur atas nikmat-nikmat Allah, maka mereka akan mendapatkan musibah, bala dan bencana.

Sungguh, bala dan bencana, musibah dan kejadian buruk yang menimpa kita tidak akan berhenti sampai manusia benar-benar bertakwa. Jangan mengharapkan keberkahan dan nikmat jika selama ini kita menggunakan nikmat-nikmat Allah untuk tenggelam dalam kemaksiatan dan kezaliman.

Kezaliman kian merajalela. Sogok menyogok dan korupsi sudah membudaya dan melembaga. Negeri ini sudah koma. Untuk bangkit harus kembali pada Allah SWT.

Perbaiki hubungan dengan hablum minallah, dengan sendirinya itu akan memperbaiki hablum minannas kita. Bukan tanpa maksud jika shalat itu dimulai dengan Takbir dan diakhiri dengan salam. Dimulai dengan kekuatan akidah dan diakhiri dengan akhlak yang mulia, menyebarkan keselamatan.

Tapi apa yang terjadi kini. Hampir-hampir sudah tidak ada lagi air mata yang bisa diteteskan. Semua kondisi telah mencekam.

Mari kita semua meningkatkan takwa. Kembali mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah. Kembali berdzikir dan taat kepada allah. Dengan selalu mengingat Allah, mustahil maksiat akan terjadi. Orang-orang yang bertakwa tidak mungkin korupsi. Orang-orang yang berdzikir tidak mungkin berbuat maksiat. Karena ia sangat cinta kepada Allah. Karena ia akan selalu berhati-hati kepada Allah.

Ingat, maksiat adalah magnet bagi bala. Maksiat selalu mengundang petaka. Dan bala akan terus menghebat kecuali kita kembali dan meminta perlindungan hanya pada Allah semata.

Lepas dan tinggalkan paham-paham sekuler yang selama ini mengepung kita. Semua yang terjadi sama sekali bukan kebetulan semata. Kita lahir bukan kebetulan. Kita mati juga bukan kebetulan. Musibah juga bukan kebetulan. Musibah selalu memiliki tiga unsur di dalamnya: azab, peringatan, ujian.

Menjadi orang-orang yang beriman sungguh begitu nikmat dan mengagumkan. Dicurahkan nikmat ia bersyukur, dan itu baik untuknya. Diberi musibah ia bersabar, dan itu juga baik untuknya. Orang-orang beriman tak pernah dirundung kesusahan, karena tak ada kosakata rugi untuk mereka.

Sedangkan kemaksiatan akan selalu mengundang bencana. Alam tak lagi bersahabat dengan kita. Sebab alam selalu berdzikir kepada Allah. “Sungguh, bertasbih dan berdzikir semua apa yang ada di langit dan bumi ini. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Manusia yang syukur dan berdzikir telah membuat alam murka. Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman, “Sesungguhnya, makhluk-Ku bumi ingin sekali menelan manusia karena kemaksiatan yang mereka lakukan. Tapi semua itu tertahan karena masih ada hamba-hamba Allah yang berdzikir pada pagi dan malam.”

Majelis dzikir bukanlah termenung di dalam masjid atau mushalla. Jangan terjebak oleh ritualitas, sebab di seluruh permukaan bumi ini adalah majelis dzikir. Orang-orang yang mendirikan shalat dengan khusyu’, dia insya Allah berakhlak mulia. Jika ada orang yang shalat namun akhlaknya busuk, pasti ia belum benar-benar mendirikan shalat dengan khusyu’.

Kini banyak orang yang ibadahnya hampa, Islamnya tidak nyaman, alergi atas syariat Islam, padahal ia seorang muslim dan setiap hari beribadah. Itu semua karena ada enam hal yang menyelimuti hati dan jiwanya dengan begitu kuat. Ia terkepung cinta pada dunia. Ia telah dilumpuhkan oleh godaan syetan. Ia selalu berperangai buruk. Mencintai kebodohan dan tak berdaya pada dosa-dosa yang terus menerus ia lakukan.

Saudaraku, mari pelan-pelan kita singkirkan halangan-halangan yang membatasi kita dengan rahmat Allah itu. Dan dzikir adalah permulaan yang mulia. Dzikir ibarat sebuah palu godam yang mulai kita ayunkan untuk memukul hati yang sudah sekeras batu.

Ada tiga hal yang bisa kita lakukan untuk meraih kemenangan dan keberkahan. Pertama, perbanyak dzikir, tahajjud, memakmurkan masjid. Kedua, lakukan dan giatkan dakwah menyebarkan kebaikan pada manusia. Ketiga, jangan pernah berhenti belajar untuk menjadi yang lebih baik dari sekarang. Semoga Allah senantiasa memberikan pertolongan.
Referency dari Ustadz Arifin Ilham

Akhirnya Kebaikan Yang Kujadikan Teman●●

oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 20 September 2010 jam 21:07
 
Hatim Al-Asham  mengungkapkan: “Aku lihat setiap orang itu memiliki teman tempat membuka rahasia dan berbagi rasa. Aku bertanya pada diriku sendiri: “ Siapa temanku ? “. Setiap teman dan saudara sudah kulihat sebelum mati. Aku ingin mencari teman yang akan kubawa sesudah mati. Maka aku mengambil kebajikan sebagai teman untuk menemaniku hingga hari kiamat nanti, turut bersamaku meniti titian Ash-Shirath, lalu menegakkan tubuhku dihadapan Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Alangkah bagusnya teman yang dipilih oleh Hatim, Beliau memandang bahwa semua teman didunia ini adalah teman semasa hidup, semasa kaya dan semasa memilki kemudahan. Setelah itu, mereka tidak bisa menjadi teman lagi dan tidak diperlukan lagi. Sebagian orang boleh mencari teman sebanyak-banyaknya dengan anggapan akan berguna bagi mereka dan akan menolong mereka. Tetapi semua itu akan terhenti dengan habisnya masa hidup. Setelah itu manusia akan kembali hidup sendiri, mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuat, dihisab terhadap dosa yang telah ia lakukan. Bahkan teman-teman yang dulunya akrab, masing-masing menjadi musuh yang lainnya di hari kiamat. Mereka saling mencaci dan saling melemparkan tuduhan kepada yang lain. Terkecuali orang-orang yang bertakwa dan berhati bersih, sebagaimana yang difirman oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “ Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa “ (QS: Az Zukhruf: 67 ).

Karena itulah Hatim memilih teman yang abadi, yang tidak akan pernah berlari meninggalkannya dan tidak pernah binasa, serta tidak pernah berbalik haluan menjadi musuhnya, yang ternyata adalah amal kebajikan. Itulah teman yang selalu memberikan manfaat kepada kita sesudah mati. Yang akan mengiringi kita diwaktu hisab, bahkan bisa menolong kita kala meniti Ash Shirath, untuk kemudian memberi ketetapan hati kita untuk menjawab pertanyan dihadapan Yang Maha Bijaksana.

Kalau kita yang pecundang ini mau juga berteman dengan kebajikan, pasti akan mendapatkan kebajikan itu sebagai teman yang berguna di dunia dan di akhirat. Teman yang menyucikan hati dari segala noda, menjauhkan dirinya dari segala keburukan dan kesedihan, bahwa memelihara dirinya dari godaan syetan. Ia akan merasa senang dan suka bisa melakukan kebajikan dan bisa menyebarkan rahmat Ilahi, mengulurkan tangannya untuk menolong orang-orang yang kesusahan. Kebajikan juga menjadi teman yang berguna bagi pelakunya saat meninggalkan dunia ini. Namanya akan selalu diingat oleh orang, akan terus abadi selamanya.
Seseorang akan memilki cerita setelah kematiannya, maka jadilah kisah yang baik bagi siapa saja yang mau merenungkannya. Sudahkan kita memilih siapa yang akan menjadi teman kita..?

· · Bagikan

Artikel Lain :