Ya,,,,,, kelemahan yang telah meluluhlantahkan integritas diri lalu mencampakkannya ke sudut-sudut penyesalan yang tak lagi berguna. Semuanya akibat kelemahan diri(Al-'Ajz) dan Iman, ditingkahi lagi oleh kemalasan yang membuat waktu berlalu percuma. Padahal waktu adalah diri kita. Setiap detik yang berlalu ibarat perginya setiap serpih dari tubuh kita dengan bijak ulama berwejang "Yang lalu telah luput dan yang akan terjadi tidak kita ketahui. Yang tersisa hanyalah waktu di mana saat ini anda berada"Evaluasi diri harus kita lakukan setiap saat, tanpa sekat jam atau hari, tak ada kata menunda(Taswif). Yang ada hanyalah berbuat, berbuat , dan terus berbuat. Lalu biarkan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman yang menilai hasilnya....Pada titik ini, kita lalu bertanya di mana letak jeda dan rehat?
Bagi seorang mukmin jeda hanyalah sekedar jenak-jenak perpindahan antara suatu kebaikan menuju kebaikan lain. Bukan mengisi kelowongan dengan ketololan yang sering tak berpangkal.Mengkambing-hit