Just a Little Note from HIGH LORD’s author (1):
“Ketika keinginan menulis novel semakin menggebu-gebu, saya putuskan bekerja paruh waktu. Tetap menjadi illustrator tapi juga punya waktu yang pasti untuk menulis. Harus begitu, karena saya juga harus punya pemasukan tetap untuk biaya hidup!”
Trudi Canavan—yang populer lewat trilogi The Magician’s Guild, The Novice,
dan High Lord—menulis di websitenya.
Trudi menambahkan, “Tak cuma membuat waktu khusus untuk menulis buku, saya juga memutuskan untuk ikut kursus penulisan. Saya pilih kelas Fiksi Ilmiah, Fantasi dan Horor. Selain itu, saya juga mengikuti pelatihan tata bahasa. Dan, semua yang saya ikuti itu benar-benar terasa manfaatnya. Setelah ikut kursus menulis, saya bisa menyingkirkan kebiasaan jelek yang dulu sering dilakukan. Saya mendapat begitu banyak masukkan positif dan evaluasi khusus di bidang penulisan genre fantasi. Tetapi, cara terbaik meningkatkan kemampuan menulis adalah menulis. Banyak-banyak menulis. Dalam satu tahun, ternyata saya baru selesai menulis setengah buku - sebanyak 180000 kata!”
Dalam websitenya, www.trudicanavan.com, penulis yang sukses menulis The Black Magician’s Trilogy membuat catatan khusus untuk para penulis tentang Bagaimana Mulai Menulis. Inilah catatannya:
1. Menulis. Memang begitulah seharusnya. Karena satu-satunya cara agar bisa menjadi penulis yang baik adalah latihan, latihan, dan latihan menulis sebanyak-banyaknya. Mulailah menulis sebuah jurnal. Tulislah setiap hari. Tulis sesering mungkin.
2. Baca. Bacalah sebanyak-banyaknya buku-buku yang genrenya sesuai dengan ide tulisan kita. Baca juga buku lainnya, tapi jangan terlalu banyak.
3. Pelajari sekitarmu. Ciptakan selalu sebuah bentuk rasa ingin tahu tentang orang-orang di dekatmu atau di luar sana, pada masa sekarang atau di masa lalu. Lalu, pilih beberapa teman yang memiliki pengetahuan berharga untuk diwawancara. Saya misalnya melakukan wawancara dengan teman yang berprofesi dokter, asisten ahli forensik, guru sastra dan jago bela diri yang antusias agar saya bisa menulis dengan lebih meyakinkan.
Dalam websitenya, Trudi Canavan, penulis novel best seller The Black Magician’s Trilogy: The Magician’s Guild, The Novice dan High Lord memberi catatan khusus untuk para penulis tentang Bagaimana Mulai Menulis: Inilah catatannya:
Apa yang Harus Dilakukan jika Ide Tulisan Macet di Tengah Jalan?
1. Cobalah membuat semacam tulisan pemanasan. Tulis dialog antara dua tokoh. Tulislah tentang seorang tokoh dari sudut manapun termasuk hal yang tidak diduga, misalnya tulisan tentang peristiwa sejarah yang disampaikan kepada seorang anak untuk disisipkan pada bagian dimana sang tokoh sedang bernostalgia.
Sekadar contoh, dialog pemanasan ini juga dilakukan penulis Inggris dari genre fantasi Linda Buckley-Archer dalam buku Gideon the Cutpurse, sebagai berikut:
“Bukankah ia bayi sapi tercantik yang pernah kau lihat” tanya Alice.
“Ini adalah bayi sapi pertama yang pernah kulihat,” Peter mengaku. “Maksudku, aku pernah melihat gambarnya ... tapi itu berbeda ...”
“Mummy akan menamainya Einstein,” kata Issy, saudara kembar Alice.
“Siapa nama induknya?” tanya Peter.
“Erasmus Darwin,” beberapa suara menjawab.
“Oh, begitu,” kata Peter, yang sebenarnya tidak mengerti.
“Ini adalah tradisi keluarga,” Kate menjelaskan. “Menamai sapi dengan nama-nama ilmuwan dan astronom.” Dia menunjuk seekor anak sapi di kandang lain. “Itu Galileo. Umurnya tiga minggu... Erasmus Darwin adalah seorang ilmuwan terkenal, kalau kamu tidak tahu.”
“Yeah, aku tahu,” kata Peter, agak terlalu cepat.
Dialog yang diambil dari halaman 28 buku Gideon the Cutpurse di atas adalah sebuah contoh ide pemanasan yang menarik karena menyisipkan nama-nama ilmuwan terkenal, meskipun sedikit. Dialog itu terjadi di awal cerita sebelum masuk ke inti cerita dimana Peter dan Kate yang menjadi tokoh utama novel tersebut terpental ke masa lalu akibat masuk ke sebuah mesin anti gravitasi tanpa disengaja.
2. Selalu menulis catatan harian. Setiap mulai membuat naskah, tuliskan hal-hal yang diinginkan, hal-hal yang diragukan atau yang paling membuat Anda tertarik, dll. Mudah-mudahan catatan harian akan membuat pikiran Anda tetap fokus terhadap target.
3. Anda terbiasa menulis berjam-jam di depan komputer? Jangan lupa, istirahat. Tinggalkan meja. Lakukan hal lain. Jalan-jalan. Cuci piring. Aneh memang, cuma istirahat sebentar seperti itu, tapi pikiran bisa segar kembali. Tetapi ingat, jangan tergoda untuk mengisi benak Anda dengan hal lain, misalnya membaca dan nonton TV.
4. Lakukan riset. Memang tidak bisa dilakukan untuk semua penulis. Tapi bagi saya, riset kecil-kecilan justru menghasilkan banyak gagasan.
Semoga, sedikit catatan dan contoh kecil dari 2 penulis genre fantasi Trudi Canavan serta Linda Buckley-Archer di atas menambah inspirasi.
0 Comments