Wahai Tuhan Yang Maha Mengerti
Wahai Tuhan Yang Maha Mengerti
mengetahui diriku lebih dari aku
Wahai Tuhan Yang Maha Memahami
memahami keinginanku jauh sebelum aku ingin
Wahai yang begitu lembut teguranNya
... Yang indah dan memperindah segala sesuatu
Wahai Yang Maha Hidup dan terus menerus mengatur
Sesungguhnya Engkau sangat pahami aku. bukan aku tidak patuh padaMu. aku telah berusaha keras melupakannya. aku berusaha keras membuka diri dan hatiku kembali. tapi aku takut.
aku coba keras untuk ikhlas. aku tak mau mengatakan ikhlas dalam lisanku, sementara hatiku tidak mengikutinya.
Duuhai Allah.. aku takut pada ketakutanku, karena aku tak bisa menyembunyikan semuanya dariMu, tentang perasaanku padanya.
Wahai TAllah yang begitu menyayangiku, apakah mimpi-mimpiku terlalu sederhana untuk Kau wujudkan? atau tidak bolehkah aku hanya memendamnya saja kepadaMu. haruskah akumengatakannya, sementara Engkau Maha Mengetahui.
Dulu, pada mimpi sederhanaku
aku hanya ingin seseorang yang hadir sekali dalam hidupku. seseorang yang mampu memeluk hatiku. seseorang yang kepadanya aku, Kau haruskan berbakti. kemudian Kau hadirkan lagi orang-orang baru dari kami. aku, dia, anak-anak kami dan keridhoanMu pada kami.
mimpi itu Kau wujudkan, tapi tidak padaku melainkan pada sahabat-sahabatku yang mimpinya lebih tinggi dariku.
Tuhan, kenapa mimpi sederhanaku Kau wujudkan pada mereka? kenapa tidak padaku? apa aku tak pantas memiliki mimpi sesederhana itu? atau mimpi itu terlalu sederhana untukku? kini aku takut mempunyai mimpi itu lagi. aku harus mengganti mimpiku. tapi mimpi apa? sementara mimpi-mimpiku yang indah, tinggi dan banyak akan hadir setelah mimpi sederhanaku menjelma nyata. tapi kini aku takut. aku tak mau lagi, Tuhan.
Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih diatas semua yang mempunyai belas kasih
maafkanlah aku, maafkan kerasnya hatiku
Wahai Tuhan, penolong setiap jiwa yang merana
aku sudah berkali-kali bicara pada hatiku
Oh hati, kenapa engkau keras begitu
apa kau ingin aku marah kepadamu?
hati, kau bagai kupu-kupu
mudah tertarik warna-warni bunga
dan menghisap madu
tapi sudahlah hati,
berhentilah hinggap di bunga itu
lihat! masih banyak bunga-bunga yang lain
masih banyak madu-madu yang tersimpan pada bunga-bunga lainnya itu
hati, kau membuatku menangis pilu
tingkahmu membuatku semakin takut pada Tuhanku
sebentar lagi aku akan marah
padamu hatiku!
lalu aku teringat doa dari sebuah kisah teladan,
Wahai Tuhan, sungguh Engkau lebih tahu keadaan diriku yang selalu berbuat maksiat
dalam hati kecilku, sungguh aku sangat membenci kemaksiatan yang aku lakukan
tapi karena aku terpengaruh oleh tiga perkara yang selalu menggodaku, yaitu nafsu, teman yang jahat dan iblis.
Wahai Tuhan, sungguh Engkau Maha Mengetahui perilaku yang telah aku lakukan, semua rasa yang aku simpan.
hingga berkenan kiranya Engkau curahkan ampunanMu kepada hambaMu yang bersimbah dosa ini
Aku sudah berusaha keras melupakanmu
tapi belum mampu
3 Comments
Izin share.. :)
ReplyDeleteya, sangat setuju
ReplyDeleteLIKE !!
ReplyDelete